read on your own risk

3K 395 9
                                    

Lalisa tertawa geli saat membaca komik di ponselnya. Adegan yang sedang dibacanya sangat menggemaskan, membuatnya memukul paha sendiri. Melihat itu membuat seorang pria mendekatinya. "Baca apa?" Tanyanya sambil duduk di samping Lalisa.

Gadis itu menoleh, kaget, dan buru-buru mengunci ponselnya. "Eh, sunbae. Itu- komik. Aku baca komik."

Pria yang dipanggil sunbae (senior) itu menoleh, bingung. "Oh ya? Komik apa? Lucu ya? Coba liat. Aku juga suka."

Bola mata gadis berambut cokelat sebahu itu bergerak, liar. "Hng, komik ... lucu?" Ia sendiri tak yakin dengan ucapannya. Buru-buru Lalisa menambahi. "Hng, tapi kayanya Jin sunbae gak akan suka deh."

Satu alis Jin naik. "Hah? Apa sih? Aku saja belum baca. Selama itu komik pasti aku suka."

Lalisa menggaruk alisnya, masih bingung. Tak berselang lama ia akhirnya menghela napas dan mengulurkan tangannya. "Oke. Sini hape sunbae."

Tanpa bertanya pemilik nama lengkap Kim Seok Jin itu memberikan ponselnya. Lalisa langsung mengetik judul komik yang dibaca, kemudian mengulurkan ponsel tersebut ke pemiliknya. Gadis itu berdiri, masih memegang ponsel milik Jin. "Pokoknya aku gak tanggungjawab ya, sunbae. Read on your own risk."

Lalisa mengembalikan ponsel pada Jin. Ia membungkuk kecil sebelum berbalik. "Aku duluan, abis ini masih ada kelas."

Jin memiringkan kepalanya, bingung dengan reaksi Lalisa. Tak lama, ia membuka ponselnya. Judul komiknya Sign dengan sepasang lelaki sedang berpelukan. Sampai saat ini, Jin belum tahu isi dari komik tersebut.

💀💀💀

Beberapa hari kemudian saat Lalisa keluar dari perpustakaan, Jin sudah berada di depannya. Seniornya itu menatapnya dengan tatapan campur aduk. Mulutnya terbuka, seakan ingin bicara, namun kemudian ia tutup. Berakhir dengan menarik tangan Lalisa menuju kafe dekat gedung utama.

Keduanya berhadapan dengan Lalisa yang memegang mug berisi cokelat hangat. Jin di hadapannya sedanf menggigiti sedotan. Lalisa menghela, berinisiatif memulai pembicaraan. "Jadi, gimana sunbae? Ceritanya lucu ’kan?"

Jin malah menutup wajahnya yang memerah. "Lisa, itu gak ada lucu-lucunya." Suaranya parau, menahan rasa frustasi. "That was- boys love."

Jari Lalisa bergerak, bersamaan dengan kepalanya yang menggeleng. "No, no. Itu yaoi."

Wajah Jin semakin merah. "Lebih parah lagi! Kenapa ngasih rekomendasi kaya gitu, sih?"

Wajah Lalisa langsung mengerut, tak terima. "Lho, aku udah bilang read on your own risk. Sunbae yang maksa 'kan?"

Lalisa meraih satu kue kering dan mengunyahnya. "Tapi bener menggemakan kok. Maksudnya cara memperlakukannya gitu lho." Gadis itu membersihkan tangannya dan menatap Jin. "Ngaku deh, sunbae baca sampai mana?"

Lagi, Jin menutup wajahnya. "Sampai episode terbaru."

Tawa Lalisa meledek. "Gak suka tapi baca sampai akhir!"

Wajah Jin masih memerah. Lalisa mengulurkan tangannya. "Sini deh, aku kasih rekomendasi yang lebih ringan."

Meski masih tak yakin, Jin memberikan ponselnya pada Lalisa. Gadis itu melirik, jail. "Tenang sunbae, kali ini benar-benar cuma yang menggemaskan aja."

Dalam hati Lalisa tertawa puas. Akhirnya ia punya teman untuk bicara soal genre yang disukainya. Di sisi lain, Jin tak menolak. Dalam hati ia mengakui kalau cerita yang Lalisa rekomendasi tak buruk.

💀💀💀

Lho, sunbae?
Komiknya beneran ada, tp kalo kalian baca ya read on your own risk aja ya
Aku gak promosiin komiknya sih, cuma abis baca itu aja
Terus tiba2 kepikiran alur ini
-amel

bittersweetWhere stories live. Discover now