IGBM 39

1.6K 153 30
                                    

Alvin mengantar Vanesha sampai kosan.

"Masuk dulu?" Tawar Vanesha.
"Its too night. Ponsel aku mati, aku harus telfon Syqa. Besok pagi juga aku harus ke solo. Kamu ikut ke tegal kan?" Ucap Alvin.
"Jadi dari tadi yang ada di kepala mu cuma syqa? Terus kenapa kesini? Kasihan pada ku?" Ucap Vanesha. Alvin tersenyum, Ia mengusap kepala Vanesha.

"Istirahatlah dan jangan buat aku khawatir lagi" ucap Alvin

"Tapi aku suka membuat kamu khawatir" ucap Vanesha. Alvin melipat tangan nya dan bersandar pada pintu kosan.

"Jadi kamu suka membuat kaka mu jantungan?" Tanya Alvin. Vanesha mengangguk.

"Ck.. jahat sekali. Sudahlah istirahat dan jangan bikin masalah lagi. Good night" ucap Alvin. Alvin sudah akan pergi namun Vanesha mengejar lagi. Ia memeluk Alvin dari belakang. Alvin pun menghentikan langkahnya.

"Whats wrong?" Tanya Alvin.
"Mereka mengkhianati ku" ucap Vanesha dan menangis di sana. Alvin membalik tubuhnya.

"Who?" Tanya Alvin

"Dania,Ratih dan Syqa. Mereka diam-diam membicarakan ku. Mereka mengatakan bahwa aku diam-diam ingin mengambil mu dari Syqa" ucap Vanesha. Alvin menatap Vanesha cukup terkejut.

"Hei.. kamu pasti salah paham" ucap Alvin
"Aku mendengarnya langsung. Mereka membicarakan ku seperti itu" ucap Vanesha.

"Itu yang membuat kamu menghilang kemarin?" Tanya Alvin. Vanesha mengangguk. Alvin menarik napasnya dalam-dalam.

"Mau pergi dengan aku lagi?" Tawar Alvin. Vanesha mengangguk.

"Ganti baju mu. Aku tunggu di mobil" ucap Alvin.

***
Syqa berada di teras rumah melirik ponselnya berkali-kali, sudah jam 11 siang. Alvin tak menghubungi nya sejak kemarin. Alvin bilang Alvin akan segera kembali dan bersama ke rumahnya tapi saat ini satu pesan pun belum Alvin kirimkan. Dev yang baru saja datang pun menghampiri Syqa.

"Siap berangkat sekarang bu? Nanti kita akan ketinggalan kereta" ucap Dev. Syqa mengangguk. Dev pun membantu membawa koper Syqa.
Deg membuka pintu belakang untuk Syqa.

"Silahkan Bu" ucap Dev
"Dev.. jangan panggil begitu" ucap Syqa
"Maaf bu, tapi saya sedang bekerja saat ini. Silahkan masuk bu" ucap Dev. Syqa menghela napasnya, tapi bagaimana pun Ia tidak ingin mengusik kenyamanan Dev. Tanpa mengatakan apapun Syqa pun masuk ke dalam mobil.
Dev masuk dan duduk di kursi kemudi Ia melihat Syqa yang sudah menidurkan diri di kursi belakang.

"Ibu sakit? Mau saya antar ke dokter?"tanya Dev
"Tidak, saya hanya merasa tidak punya tenaga. Jalan lah" ucap Syqa dan Ia mencoba memejamkan matanya. Semalaman Ia tak tidur,Ia menunggu kabar dan penjelasan dari Alvin.
Dev menatap Syqa dengan gelisah namun Ia tetap menjalankan mobilnya.

"Kalau Ibu butuh sesuatu tolong bilang saya ya bu" ucap Dev

Air mata Syqa terjatuh, jika dia ditanya Ingin apa Ia hanya ingin satu Alvinnya.

***
Syqa sudah tiba di rumahnya bersama dengan Dev tentunya. Rumah Syqa sudah terlihat ramai, karna lusa adalah acara pertunangan Syqa dan Alvin.

"Kak Syqa" ucap Syfa. Syqa tak mengatakan apapun Ia hanya terus berjalan melewati Syfa,keluarga lainnya bahkan Ibunya. Ia masuk ke dalam kamarnya.

"Syqa kamu mau makan.." ucap Nena yang belum selesai namun sudah di potong Syqa.

"Dev..saya ingin istirahat tolong pastikan tidak ada seseorang pun yang boleh masuk. Siapapun." Ucap Syqa. Dev menoleh tak enak pada Nena, tapi saat ini lagi-lagi Ia sedang bekerja dan ucapan Syqa adalah perintah terkuat yang harus Ia dengar  setelah perintah Alvin.

Its Gonna Be MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang