IGBM 48

1.7K 149 15
                                    

Vanesha terbangun dari tidurnya, Ia keluar dari kamar Alvin dan berjalan menuju dapur. Ia melihat Dev yang sedang masak, Vanesha pun menghampir.

"Morning prince" sapa Vanesha. Dev mengankat wajahnya dan melihat Vanesha.

"Kamu masak? Emang bisa? Oh ya Syaa pernah bilang kamu bisa masak sih." Ucap Vanesha dan duduk di mini Bar dekat dapur. Dev lagi-lagi tak menjawan Ia mengambil gelas dan mengisinya dengan Jus Mangga lalu memberikannya pada Vanesha.

"Makasih" ucap Vanesha. Dev hanya menganggukkan kepalanya.

"Hei, prince kamu kebandara jam berapa?" Tanya Vanesha.

"7 malam" ucap Dev singkat. Vanesha pun hanya mengangguk. Vanesha menoleh ke arah Alvin yang tidur di meja.

"Kok dia tidur di situ?" Tanya Vanesha. Dev ikut melihat ke arah Alvin.

"Sepuluh menit lalu belum tidur" ucap Dev lagi. Dev pun memberikan krim sup jagung pada Vanesha.

"Thank you" ucap Vanesha lagi. Dev berali pada ovennya. Ia mengeluarkan Ikan makarel yang sudah Ia bumbui dan Ia panggang. Persis seperti pepes. Dev memindahkannya pada piring dan lagi-lagi memberikannya pada Vanesha. Untuk karbonya sendiri Ia memilih baby potato yang sudah Ia rebus dengan Saos pendampin dengan resep milik Dev sendiri.

"Wah.. benar-benar mengaggum kan" ucap Vanesha. Dan mulai memakan makanannya. Dev juga menuangkan air putih untuk Vanesha.

"Kamu ngga makan?" Tanya Vanesha.
"Nanti saja" ucap Dev. Vanesha mengambil Ikan dan mengangkatnya untuk menyuapi Dev. Dev menggeleng.

"Aa..buka mulut kamu" ucap Vanesha.
"Kamu aja" jawab Dev.

"Ihh.. a ngga" ancam Vanesha dan Dev pun menurut. Ia membuka mulutnya dan memakan Ikan yang di suapi vanesha.

Vanesha pun kembali melanjutkan makannya sambil sesekali menyuapi Dev.

"Prince, apa kalau kita menikah kamu akan sering membuat sarapan seperti ini?" Tanya Vanesha.

"Tidak" ucap Dev

"Kenapa?" Tanya Vanesha.

"Karna kita tidak akan satu rumah, kamu akan tinggal di rumah ku dan aku akan kerja di tempat lain" ucap Dev. Vanesha pun mengangguk.

"Benar, aku akan menjadi boneka dan mengganti kamu kan? Not bad. Mommy mu pasti akan lebih mendominasi aku" ucap Vanesha. Dev hanya mengangguk. Vanesha tiba-tiba saja turun dari kursinya dan berlari mendekat pada barang belanjaan mereka kemarin. Vanesha mengambil sesuatu lalu kembali pada kursinya. Ia menyerahkan sebuah kotak pada Dev.

" Untuk kamu" ucap Vanesha. Dev mengeryitkan dahinya.

"Aku ngga ulang tahun" ucap Dev.
"Itu ucapan terimakasih dari aku. Buka" ucap Vanesha lagi.

Dev membuka kotak dari Vanesha. Ia menemukan satu notebook baru.

"Note book?" Tanya Dev. Vanesha mengangguk.

"Aku ngga tau mau beli apa buat pangeran kaya kamu. Tapi aku mau memberikan sesuatu. Kemarin aku melihat mu menggambar di notes kecil mu. Jadi aku juga mau kamu menggambar di sini" ucap Vanesha. Dev menatap Vanesha sesaat.

"Kenapa jelek ya?" Ucap Vanesha lagi. Vanesha menghela napasnya dan akan menarik kotaknya lagi namun Dev menahannya.

"Thanks" ucap Dev dan menyentuh kepala Vanesha. Vanesha tertegun dengan sikap Dev. Ia menatap Dev begitupun dengan Dev yang menatapnya masih tetap dengan wajah datarnya. Mereka masih akan terus bertatapan kalau saja mereka tak mendengar suara bedebam dari kamar. Hanya berselang beberapa detik pintu kamar Alvin terbuka dan munculah Syqa dengan setengah berlari dan mengusap-usap kakinya.

Its Gonna Be MeWhere stories live. Discover now