Bagian 5

765 83 42
                                    

“Seung Ho? Siapa dia?” tanya Hyomin dengan nada selidik.

Jiyeon menggigit bibir bawahnya lalu tertawa kaku. “Dia... temanku ya Seung Ho itu temanku eonni ha..ha.. iya temanku, hehe...”

“Jiyeon.”

Jiyeon menoleh dan terkejut mendapati Sehun –yang entah sejak kapan, berdiri tak jauh darinya. “Sehun? Kenapa kau masih disini?”

“Ponselmu tertinggal.” Sehun memberikan ponsel Jiyeon yang tertinggal dimobilnya.

“Oh… Terima kasih.” Jiyeon mengambilnya.

Sehun membungkukkan badannya sedikit, menyapa Hyomin. Lalu setelahnya dia berpamitan pergi.

“Aku pergi.”

“Huum. Ingat jangan telat.” Ucap Jiyeon mengingatkan Sehun. ‘Dan berhati-hatilah.’ Lanjutnya dalam hati.

“Ya, aku mengerti.”

---

---

Jiyeon meletakkan Seungyeon di ranjang setelah itu menghempaskan tubuhnya dengan kedua kaki yang menggantung di tepi ranjang. Kedua maniknya memandang langit-langit kamar hingga beberapa menit kemudian terdengar suara pintu terbuka.

Tanpa bangkit, dia menoleh ke pintu dan menemukan sang kakak menatapnya diambang pintu dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

“Siapa dia?”

Dahi Jiyeon mengernyit, -bingung dengan pertanyaan sang kakak.
“Siapa?”

“Pria bernama Seung Ho.” Hyomin melangkah masuk. Tatapannya berubah menyelidik saat melihat tingkah sang adik yang gugup.

Jiyeon menelan salivanya. “Temanku.” Jawabnya lalu merangkak memeluk boneka dan menenggelamkan wajahnya bermaksud menyembunyikan kegugupannya. Namun sia-sia karena Hyomin sudah menyadarinya terlebih dulu.

“Sungguh?”

“Hmmm... Dia temanku.” Meski suaranya teredam namun Hyomin masih bisa mendengarnya.

“Teman macam apa yang memberi seorang perempuan boneka sebesar ini? Teman spesial?”

Jiyeon menggeram pelan. Mulai kesal dengan sang kakak yang bersikap seperti seorang polisi. Perempuan itu kemudian mendudukan diri dan menatap sang kakak.

“Eonni, dia sungguh temanku. Jadi berhenti menanyakannya.”

Dahi Hyomin mengernyit dan matanya memicing menatap sang adik. Entah kenapa dia merasa ada yang aneh dengan adiknya ini saat membicarakan pria bernama Seung Ho.

“Keluarlah eonni. Aku ingin istirahat. Aku lelah karena berhari-hari harus tidur di rumah sakit.”

“Itu memang sudah tugasmu menunggui suami yang sedang sakit.”

“Ya ya, aku tahu. Sekarang keluarlah eonni.”

“Jiyeon, jika kau melakukan hal aneh-aneh__.”

“Aku tidak melakukan hal-hal aneh.” Jiyeon memotong. Dia turun dari ranjang kemudian mendorong sang kakak keluar kamar.

Blam!

Jiyeon mengunci pintu lalu mendengus sebal.

Kakaknya itu sungguh menyebalkan!

Helaan nafas keluar dari mulutnya. Dia terdiam beberapa saat sembari bersandar pada daun pintu hingga samar semburat merah menghiasi wajahnya kala tiba-tiba bayangan dirinya dan Sehun berciuman kemarin malam melintas dipikirannya. Jiyeon menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Le Samedi [COMPLETE]Where stories live. Discover now