Bagian 6

656 80 55
                                    

"Jika bukan hadiah yang ku inginkan melainkan permintaan, apa kau akan memberikannya?"

Sehun terdiam sejenak dengan raut berpikir sebelum akhirnya mengangguk. "Akan ku berikan. Katakan saja apa permintaanmu."

Jiyeon mengulum bibirnya. "Aku akan mengatakannya saat natal nanti."

"Kenapa tidak sekarang saja?"

"Karena permintaanku bukanlah hal sulit." Jiyeon tersenyum kaku dan beruntung Sehun tidak menyadarinya.

"Baiklah."

Mereka kembali melanjutkan langkah yang sempat terhenti.

"Ehm.. ngomong-ngomong soal hadiah, Seungyeon, tidak, maksudku boneka beruangku, dimana dia?" tanya Jiyeon yang teringat pada boneka pemberian Seung Ho.

"Setelah kau melemparnya padaku tadi aku menendangnya entah kemana." Jawaban itu meluncur santai dari mulut Sehun.

Berbeda dengan Sehun yang terlihat santai dan tidak bersalah, Jiyeon justru terlihat kaget dengan kedua mata terbelalak.

"APA???"

~ Le Samedi ~

Jiyeon berjalan dengan cepat, mendahului Sehun, setelah mendengar bahwa boneka pemberian dari Seung Ho ditendang oleh pria itu entah kemana.

"Jiyeon-ah, tunggu aku."

Sehun memanggilnya, namun Jiyeon tak menghiraukannya sama sekali.

Ketika langkah pria itu sejajar dengannya, Jiyeon kembali menambah kecepatan berjalannya.

Sementara itu, melihat Jiyeon yang terus menghindarinya Sehun menghela napas dan kembali dia mensejajarkan langkah, hingga pada akhirnya dia memegang pergelangan tangan perempuan itu, menahannya agar tidak terus menghindar.

"Kau marah padaku?"

Jiyeon hanya diam.

"Kau marah padaku?" Sehun kembali mengulang pertanyaannya. Namun Jiyeon masih enggan untuk menjawabnya.

"Jiyeon, kau__."

"Ya. Aku marah padamu! Marah! Puas?!" Sorot mata Jiyeon saat menatapnya terlihat begitu tajam.

"Gara-gara aku menendang boneka itu?" tanyanya lagi.

"Huum.." Jiyeon masih menatap tajam Sehun.

"Jika kau mau aku bisa menggantinya. Berapa yang kau inginkan? Dua? Tiga? Aku akan membelikan__."

"Boneka itu sangat berharga bagiku. Jadi meski kau membelikanku banyak boneka yang sama, boneka itu tidak akan terganti."

Sehun terdiam sejenak lalu tangannya yang menggenggam pergelangan tangan Jiyeon, dia lepaskan. "Sangat berharga ya? Apa itu pemberian seseorang?"

"Bukan urusanmu!" Jiyeon berbalik dan kembali melangkah. Namun baru dua langkah, ucapan Sehun membuatnya terhenti.

"Apa pemberian dari pria yang bernama Seung Ho?"

DEG

Jiyeon terkejut mendengar itu. Dia menggigit bibir bawahnya, kemudian alih-alih menjawab dia lebih memilih kembali melanjutkan langkahnya, meninggalkan Sehun yang tersenyum miris.

---

---

Kai mendorong Myunghee yang sedang duduk dikursi roda menuju kamar rawat perempuan berparas cantik yang terlihat agak pucat.

Le Samedi [COMPLETE]Where stories live. Discover now