Bagian 1

2.2K 155 52
                                    


Author POV

Saturday, 7 September, 20.00 KST

BRAK seorang perempuan menggebrak meja kafe dengan keras, membuat teman-temannya yang sedang mengobrol terlonjak kaget menoleh padanya. Begitupun dengan semua pengunjung kafe, mereka memandang ke arah meja perempuan itu dengan berbagai tatapan. Mulai dari terkejut, bingung, dan kesal.

Perempuan itu benar-benar terlihat sangat kesal usai membaca pesan masuk dari seseorang.

"Kau kenapa?" tanya seorang temannya yang duduk di samping kanan perempuan itu, Jung Eunji.

TRAK TRAK TRAK!!

Bukannya menjawab pertanyaan temannya, perempuan itu malah memukul-mukul ponselnya kemeja dengan kasar. Membuat teman-temannya membelalakan matanya –sejenak-, terkejut akan tindakan itu.

"Yak! Neo micheosseo? Kau ingin merusak ponselmu eoh?" tegur perempuan yang memakai kacamata, Lee Ji Eun.

"Biarkan saja dia seperti itu. Dia 'kan orang kaya, ponsel rusak bisa beli yang baru." Timpal temannya yang sedang membaca buku dengan santai, Bae Suzy.

PRAK!

Ponsel yang sedari tadi perempuan itu pukul-pukul ke atas meja akhirnya dia lempar ke lantai dan diinjak dengan keras sampai layar ponselnya terlihat retak parah. Teman-temannya menggelengkan kepala mereka.

"ARGH! Aku kesal pada ayah!" teriaknya.

"Ssst.. jangan berteriak seperti itu bodoh. Kau menarik perhatian pengunjung lain." protes Ji Eun dengan suara setengah berbisik. Bola matanya menelisik ke sekeliling kafe dan benar saja, beberapa pengunjung memperhatikan mereka.

"Tapi aku sedang kesal Ji Eun-ah." Perempuan itu mencebikan bibirnya lalu menenggelamkan wajahnya di atas lengannya yang dia lipat dimeja.

Ji Eun kembali menggelengkan kepalanya. Beginilah sifat temannya kalau sedang kesal, teriak-teriak melampiaskan kekesalannya dimanapun, dan pastinya jika sedang kesal akan ada satu benda yang menjadi korban. Ya seperti yang kalian tahu ponsel tadi adalah salah satu korbannya. Duhh...

"Memangnya kau kesal gara-gara apa?" tanya Eunji.

"Ayah." Perempuan itu kembali menegakkan badannya lalu memandang Eunji. "Aku kesal gara-gara ayah__."

"Memblokir semua kartu kreditmu?" sambar Suzy.

"Tidak, ayah tidak akan pernah melakukan hal itu padaku." Ujar perempuan itu cepat dan jika didengar dengan teliti ada nada bangga dan angkuh disana.

"Lalu?" Eunji kembali bertanya.

"Ayah tadi mengirim pesan padaku, dan menyuruhku untuk segera pulang."

Eunji ber-oh sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Lalu kenapa kau kesal pada ayahmu?" Suzy menutup bukunya lalu menatap perempuan itu.

"Hhhhh jika ayah menyuruhku pulang dengan alasan khawatir aku tidak apa-apa dan akan segera pulang, tapi ayah menyuruhku pulang gara-gara ayah ingin memperkenalkanku pada seorang pria." jawab perempuan itu panjang lebar.

"Jadi maksudmu kau disuruh pulang karena kau mau dijodohkan begitu?" tanya Eunji.

Perempuan itu menoleh pada Eunji. "Bukan dijodohkan tapi diperkenalkan, Eunji-ya." Ralatnya kemudian.

"Sama saja. Awalnya kau diperkenalkan dengan pria itu lalu selanjutnya kau pasti dijodohkan." Ucap Suzy.

Perempuan itu berdecak. Di dalam hati dia menggerutu kesal. Ya, dia tahu kalau dia akan dijodohkan, tapi dia tidak mau mengakuinya, ah tidak tepatnya tidak mau menerimanya. Ish dia ini sudah besar, masa iya untuk menikah saja harus dijodohkan segala ck. Lagipula dia tidak mau menikah diusianya sekarang.

Le Samedi [COMPLETE]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin