Bagian 7

729 96 49
                                    

Hari sudah beranjak malam saat Jiyeon menginjakan kakinya dipekarangan rumah. Kakinya melangkah pelan menuju pintu sedang maniknya mengamati keadaan rumah yang sepi dan nampak gelap.

Sehun benar. Pria itu akan pulang terlambat.

Sekarang baru pukul 7 dan Jiyeon yakin Sehun akan pulang di atas pukul 11 malam.

Tangan kanannya meletakan kresek belanja lalu merogoh kunci dan membuka pintu. Setelahnya dia masuk dan mulai menyalakan lampu satu persatu.

.

Usai mengisi kerongkongannya yang kering, Jiyeon mulai menyimpan dan menata apa yang dia beli tadi disupermarket.

Ada sayuran, buah-buahan, 6 kaleng soda, dua karton besar susu, telur, sosis, 6 bungkus ramyun, makanan kaleng dan beberapa camilan.

Helaan napas meluncur dari mulutnya saat keheningan yang menemaninya saat ini. Dia beranjak kemudian menyalakan televisi, bermaksud untuk membunuh keheningan itu.

Berita mengenai pembunuhan berencana yang masih belum diketahui dalangnya adalah apa yang dia lihat pertama kali.

Dia bergidik ngeri lalu memindah saluran dan kebetulan sekali setelah dipindah acara variety show tentang kuliner lah yang sedang tayang.

Jiyeon mengambil posisi duduk menyila lalu menontonnya dengan ditemani sebungkus keripik kentang dan sekaleng soda.

---

---

"Kau yakin tak akan pulang?" Kai berbisik pada Sehun yang duduk di sampingnya sembari memandangi meja dengan tatapan serius.

"Kau bisa pulang jika hal tadi membuat pikiranmu tidak tenang." Kai melanjutkan. Dia kemudian menoleh sekilas pada Suho yang sedang membicarakan sesuatu dengan Kyungsoo. "Jika ingin, aku akan meminta ijin pada Suho hyung."

Namun tak ada tanggapan sama sekali dari Sehun. Pria Oh itu lebih memilih diam dan larut dengan pikirannya.

Kai menghela napas lalu memanggil yang tertua diantara mereka.

"Hyung, sebenarnya apa yang sedang dia lakukan? Kenapa membuat kita menunggu lama seperti ini?"

Dia yang dimaksud adalah Dongwoo dan saat ini mereka berempat tengah berada dikediamannya.

Suho menoleh ke arah pintu dimana Dongwoo menghilang sekitar setengah jam lalu. Suho yakin itu pintu kamarnya, tapi dia tidak tahu apa yang dilakukan pria itu dikamarnya dan membuat mereka menunggu lama.

"Entahlah." Suho menjawab dengan gedikan bahu. "Ada apa? Kau ada janji atau urusan penting?" Lanjutnya dengan tanya.

Kai tidak menjawab dengan lisan. Dia memberikan kode pada Suho sebuah gedikan kepala yang terarah pada Sehun.

Suho yang mengerti menghela napasnya. Dia tahu apa yang terjadi pada rekan kerjanya itu. Pikirannya pasti sedang kacau gara-gara apa yang dilihatnya sore tadi.

"Sehun." Panggilnya namun yang dipanggil bergeming.

"Oi!" Panggilnya lagi namun pria Oh itu masih bergeming pada posisinya. Suho lantas menyuruh Kai untuk menyadarkan Sehun karena dia yakin rekannya itu tengah melamun.

Kai menyadarkannya dengan tepukan bahu dan saat Suho berniat bicara Dongwoo tahunya muncul dengan raut wajah gugup.

"Maaf sudah membuat kalian menunggu lama."

Le Samedi [COMPLETE]Where stories live. Discover now