Chapter 5 * PART 1

647 76 4
                                        

"Ya, silahkan masuk. Hari sudah semakin malam. Kau juga pasti sudah lelah, kan?" Jinki memberikan senyum terbaiknya pada perempuan di depannya. Senyum itu sukses membuat perempuan itu tersipu malu.

"Ah, terima kasih banyak, Pangeran. Aku sangat menikmati kencan malam ini. Aku harap kita bisa berjalan-jalan di taman lagi nantinya."

"Tentu saja, aku sangat menantikan waktu itu. Terima kasih juga telah menemaniku malam ini."

"Tidak, seharusnya saya yang berkata seperti itu. Uh—"

"Tuan Puteri, maafkan saya kalau tidak sopan, tetapi saya masih ada jadwal lain. Saya rasa kita harus berpisah."

Jinki terpaksa melakukannya. Di satu sisi, ia merasa bersalah ketika salah satu peserta Seleksi yang ia kencani malam ini memasang wajah sedih setelah berpisah dengannya. Tapi, mau bagaimana lagi? Ia tidak bisa berlama-lama. Jinki tidak menyukai ketidaknyamanannya bersama peserta bernama Han Seungyeon itu. Gadis itu terlalu—entahlah, Jinki tidak pernah nyaman bersamanya selama berkencan tadi.

Kencan. Sebenarnya itu adalah hal yang formal dilakukan antara Pangeran dan calon Seleksi disela waktu kosong mereka. Pangeran akan meminta salah satu peserta untuk berkencan dengannya diam-diam.

Kencan ini dilakukan untuk membuat Pangeran dan peserta Seleksi lebih saling mengenal satu sama lain.

Bagi Jinki, tidak perlu sejam untuk mengenali gadis itu. Dalam beberapa menit saja, Jinki sudah menemukan sifat-sifat yang tidak ia sukai dari gadis itu. Entahlah, mungkin di kepalanya Lee Taemin satu-satunya makhluk yang sempurna.

"Kalau begitu, selamat malam, Pangeran. Terima kasih banyak juga," ujar gadis itu sambil membungkukkan badannya.

Sekalipun ia terlihat kecewa karena harus berpisah dengan Pangeran, matanya masih menunjukkan binar-binar kebahagiaan karena ia adalah peserta pertama yang diajak kencan dengan Pangeran. Bahkan untuk peserta favorit seperti Kim Gwiboon, bisa dikalahkan oleh seorang Han Seungyeon, padahal kasta mereka sama.

Salah. Sebenarnya, Jinki memilih partner kencannya secara random. Saat ia mengambil segelas wine, gadis bernama Han Seungyeon itu ada di sampingnya. Ia terlihat mencoba menarik perhatian Jinki. Tanpa pikir panjang, Jinki pun mengajaknya berkencan setelah makan malam.

Baru beberapa langkah menjauh di depan Hanok gadis yang ia kencani tadi, Jinki menghela nafas. Ia lelah dengan situasi ini. Rasanya ia ingin mempercepat waktu. Semakin cepat kontes ini selesai, semakin cepat pula ia lepas dari rasa lelah.

"Besok akan ku eleminasikan saja perempuan itu. Aku ingin kontes ini cepat selesai. Satu saja yang tidak cocok denganku, akan ku eleminasikan dari kontes ini. Aku lelah," gumam Jinki pada dirinya sendiri.

Oh, mungkinkah? Apa dengan mempercepat kontes ini selesai, maka ia bisa memastikan dirinya jatuh cinta dengan salah satu peserta? Apa ada seseorang yang bisa mengalihkan dirinya dari Taemin?

Jinki mengacak-acak rambutnya yang tertata rapi. Ia sudah tidak peduli dengan tampilan sekarang. Toh, sudah tidak ada acara resmi lagi. Lelaki itu pun memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar lagi sebelum menuju Hanok-nya.

Langkahnya membawanya ke hutan. Ia perlu menenangkan diri. Suara gemerisik daun-daun ketika saling bersentuhan sama lain, seolah sedang membisikkan kata-kata tenang di telinganya.

Jinki terus berjalan hingga dari kejauhan ia bisa melihat hutan pohon ceri yang khusus dibuat oleh istana. Hutan itu terlihat bercahaya di malam hari. Warnanya kemerah mudaan, aura romantis sudah terasa dari tempatnya berdiri yang masih berjarak lima puluh meter.

THE SELECTION - OnKey Vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang