Chapter 8

425 69 9
                                    

Setelah semua siswa siswi One School selesai dengan tamasyanya,  mereka pun kembali ke rumah masing-masing dan melanjutkan aktivitas sekolah. Pagi harinya,  seperti biasa Yuki sudah harus bangun untuk melanjutkan aktivitas ke sekolah. Namun ada yang berbeda pada diri Yuki sekarang.  Di dalam kamar mandi, saat Yuki sedang sikat gigi,  tiba-tiba saja bayangan semalam muncul di hadapannya,  saat Al mencuri ciuman pertamanya. "Yaaaaaaa..... BAJINGAN!!!" teriak Yuki kesal karena Al lah yang menciumnya untuk pertama kalinya.

.

.

Di istana Ghazali,  Al yang sudah bangun dan sedang membaca koran pagi dikelikingi oleh para pelayan yang sedang menyiapkan sarapannya,  tiba-tiba....... "Haciiiiiiiim"

Bersin yang berasal dari Al sontak membuat pelayan itu kaget dan membuat air teh jatuh tidak tepat masuk ke dalam cangkir,  "Maaf tuan muda... Maaf... Saya akan menggantinya dengan yang baru."

"Tidak apa-apa" jawab Al singkat sambil tersenyum.

Kepala pelayan pun tampak heran melihat Al, yang sama sekali tidak marah,  "Maaf..apa tuan muda masuk angin? Apa saya perlu panggilkan dokter Frans?"

Dengan wajah smuringah dan tersenyum,  "Masuk angin apa? Saya merasa sehat sekali,  hmm.. Siapkan mobil saya ya,  saya mau berangkat ke sekolah!"

"Baik tuan muda."

Hari ini hati tuan muda Al Ghazali sedang bagus,  jadi itu pertanda baik.

.

.

.

Pagi harinya di One High School,  Yuki sudah berada di kamar ganti mengenakan handuk kimono untuk menggantinya dengan baju renang. Saat Yuki berjalan masuk ke kamar mandi dan hendak membuka pintu,  tangannya lengket kena lem yang menempel di gagang pintu kamar mandi, "Aiiiiiiissssh....apa-apaan ini???? Aaaaaaarrrrgh..... "

Setelah berganti dengan baju renang,  Yuki berjalan menuju kolam renang, namun apa yang kini dilihat oleh Yuki, "Aaaaapaaaaaaaaaaaaa??????" Banyak sekali anak itik yang sedang berenang di kolam renang. "AL GHAZALI!!!!!!!!!!!!!!!" Teriak Yuki marah,  kesal,  dan tidak terima.
"Awas lu Al,  kalau ketemu,  akan kuberi pelajaran!!!!!" Ucap Yuki dengan emosi.

Sementara itu di sebuah ruangan pribadi,  seorang pria tertawa puas dan bahagia melihat seorang gadis yang sedang kesal bukan main melalui cctv.

"Dia menyuruh kita datang pagi-pagi begini kesini hanya untuk melihat beginian,  ya ampun Al." Gerutu El pada Oka.

"Ini pertama kalinya kulihat dia bersikeras terhadap murid disini,  biasanya ngga sampai selama ini,  dasar Al." Sambung Oka.

"Tapi...pertanyaannya adalah,  kenapa dia harus menyiksa murid baru seperti itu?" Lanjut El sambil melihat ke arah Al yang sedang tertawa puas melihat cctv.

"Lagian bukannya dia yang menyelamatkan nyawanya?"

"Jangan menggigit tangan orang yang memberimu makan! Ini pepatah yang cocok untuknya."

"Yaaaaaa.... apa maksud lu,   haaaah?!!!" Potong Al tidak terima dengan ucapan El.

"Ini tuh bentuk terima kasihku padanya. Kalau tidak ngapain gua bersikeras ngerjain dia." Lanjut Al mencoba mengeles.

"Kalau orang normal,  tidak menganggap cara ini sebagai bentuk terima kasih ataupun balas budi." Balas El.

"BERISIIIIK!!!!" Jadi sekarang giliranmu yang menceramahin gua karena Hiro tidak ada."ucap Al.

"Iya ya...dia kemana ya?"

"Semenjak kita pulang dari liburan kemarin dia terlihat seperti depresi."

Boys Before FlowersWhere stories live. Discover now