Chapter 9

395 69 19
                                    

Pagi hari di kediaman mewah Ghazali,  semua pekerja rumah sedang sibuk bersih-bersih dan menghias rumah dikarenakan hari ini akan ada acara lelang yang diadakan di kediaman Ghazali.

Sementara itu,  di kamar Al Ghazali ada seorang gadis yang tampak sedang tidur pulas. Namun,  sinar matahari memaksanya untuk bangun,   "Aku tau tempat ini pasti bagus banget hanya darj baunya aja,  hoooaaaaammmm."

"Haaaaaaaaaaaaah?" Ujar Yuki kagrt saat melihat Al sedang duduk manis membaca koran pagi itu,  Yuki meraba-raba tempat tidur, mengacak-acak rambutnya,  menutup badannya dengan selimut (padahal Yuki memakai piyama) dengan mimik wajah yang kaget. "Kenapa bisa begini?"

"Kamu pikir gimana?"

"Aku nanya,  kenapa aku ngga ada di rumah,  tapi malah ada disini?"teriak Yuki.

"Apa kamu tidak ingat?"

Al menjentikkan jarinya,  kepala pelayan dan pelayan masuk ke dalam kamarnya membawa jas.

Lalu kepala pelayan pun menjelaskan detail mengenai jas itu "Jas ini adalah jas merk terkenal,  ini merk Gucci yang didesain oleh perancang Milan, pertama kali muncul di koleksi musim semi panas,  dan jas ini baru dikirim sehari sebelumnya, dan harganya...... "

"Cukup!" potong Al. "Apa kamu mau menakuti dia? lanjut Al.

Kepala pelayan pun hanya bisa tersenyum melihat mimik Yuki yang ketakutan.

"Permisi tuan muda,  saya akan pergi."

"Aku tidak ingin mendengarkanmu,  aku sedang tidak tertarik dengan barang-barangmu,  ngapain kamu memamerkan barangmu padaku, haaah?"

"Itu jas yang kupakai semalam."

"Terus apa hubungannya jas kamu denganku?" teriak Yuki kesal.

"Itu pertama kalinya aku memakainya dan juga yang terakhir kali,  gara-gara siapa coba?"

Ingatan Yuki pun kembali ke kejadian semalam,  tiba-tiba mimik wajah Yuki berubah seperti seorang anak kecil dengan wajah memelas karena ketauan salah oleh orang tuanya.

"Jadi udah mulai ingat sekarang?"

Yuki menganggukkan kepalanya pertanda mengiyakan pertanyaan Al.

"Karena kondisi kamu yang seperti itu semalam,  makanya aku bawa kamu ke rumahku. Memangnya kamu mau pulang dengan keadaan seperti itu, kamu mau keluargamu lihat kamu pulang-pulang mabuk berat?"

"Maaf...."

"Orangtuamu sudah kukabari, sepertinya mereka tidak terlalu mengkhawatirkanmu."

Yuki pun menghela nafasnya, "Kalau begitu,  aku pulang dulu ya, maaf sudah membuat banyak masalah."

"Sifatnya yang biasa terlihat lebih bagus."

Yuki hanya memanyunkan bibirnya.

"Permisi, tuan muda" ucap kepala pelayan masuk ke dalam kamar Al.

"Ya,  ada apa?"

"Nyonya....beliau..."

"Kenapa? Kenapa dengan nenek sihir itu?"

"Beliau sudah sampai."

"Apaaaaaaaa????" Al kaget mendengarnya dan langsung bangkit dari kursi yang dia duduki.

"Se...se...secepat ini??? Ke...ke...napa dia tiba-tiba datang?" tanya Al panik.

.

.

Terlihat seorang wanita paruh baya yang masih terlihat anggun dan berkelas sedang berjalan masuk ke dalam istananya sendiri, "Selamat datang, nyonya!" Sapa para pelayan.

Boys Before FlowersTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon