Chapter 13

406 64 10
                                    

Al membawa Yuki ke rumahnya untuk mengobati lukanya.

Yuki duduk di atas ranjang Al yang luas, dengan kedua kaki tergeletak ke lantai, Al mengobati luka yang ada di lutut Yuki.

"Aaaaw....biar aku saja, Al." Menahan sakit karena Al membersihkan luka di lutut Yuki dengan alkohol.

"Kamu ini bodoh atau keras kepala sih sebenarnya? Bukankah kamu belajar sesuatu? Saat kamu diserang seperti itu,  strategi ke 38 adalah melarikan diri. Dalam beberapa hal kamu memang bodoh. Apa IQmu hanya 1 digit, haaah? Kecepatan kamu belajar sama seperti orang utan."

"ORANG UTAAAN????"

"Ya,  bukankah begitu?"

"Lihat ini! Karena pemilik kaki ini bodoh, tubuhnya harus kesakitan seperti ini." Sambung Al lalu mengelap pelan pipi dan bibir Yuki dengan air hangat. Al memperhatikan bibir Yuki dengan seksama membuat Al gugup, "Bersihkan saja sendiri!" Ucap Al lalu membuang pelan lap hangat itu ke muka Yuki, lalu pergi ke toilet.

"Apa?? Sialan!!!" Balas Yuki kesal melihat tingkah laku Al.

Di dalam toilet,  Al merasa sangat gugup, "Huuuff......huuuu....huuuu..." Al memukul-mukul dadanya dan mengipas-ngipaskan tangannya ke arah lehernya yang tak terasa panas.

.

.

.

Masih di rumah Al,  El dan Oka datang beserta seorang gadis yang lebih terlihat seperti menunggu akhir dari persidangan atas kesalahan yang telah dibuatnya. Saat gadis itu sudah masuk ke dalam sebuah ruangan yang   sangat luas,  disana tampak seorang pria yang berdiri membelakanginya. Gadis itu pun terlihat sangat takut.

Oka maju ke arah pria itu dan memberikan sebuah buku kenangan siswa semasa TK (Taman Kanak-Kanak). Lalu pria itu pun membuka buku itu dan mencoret photo dan nama gadis kecil yang terpampang di buku itu.

Pria itu pun teringat kembali semasa kecil saat saat duduk di bangku Taman Kanak-Kanak.

FLASHBACK ON

Di sebuah taman halaman sekolah yang begitu luas, anak-anak Taman Kanak-Kanak One Kinderganten sedang melakukan berbagai macam aktivitas,  ada yang bermain origami,  ada yang bermain biola,  ada yang bermain ayunan,  ada yang bermain kejar-kejaran,  ada yang menggambar dan mewarnai, dan ada yang hanya membaca buku saja. Dan keempat F4 kecil sedang asyik dengan hobbynya masing-masing,  Hiro asyik dengan bermain biola kesayangannya,  El asyik dengan membuat keramik-keramik dari bahan malam, Oka asyik dengan bermain kartu yang dia buat dari kertas.

Sementara Al kecil sedang duduk santai sambil membaca sebuah buku,  dan ada seorang gadis kecil yang menggambar di depan Al kecil. Dengan pandangan takut dan malu-malu si gadis kecil itu menyukai Al kecil sampai-sampai dia menggambar wajah Al kecil. Namun Al kecil tidak memperdulikannya sama sekali karena dia tidak tahu jika ada seorang gadis kecil yang menggambar dirinya.
Setelah Al kecil selesai membaca buku,  dia pergi, dan diam-diam gadis kecil itu memperhatikan Al kecil berlalu dari hadapannya. Tanpa Al kecil sadari,  tiba-tiba ada seekor lebah mendekat ke arahnya,  "Serangga.....serangga...." Teriak Al kecil ketakutan. "Pergi.... Huuuuus..... Pergi yang jauuuh!!!" Lanjut Al kecil terlihat sangat ketakutan.

"Menjauhlah!!! Menjauhlah!!! Menjauhlah!!!" Ucap seorang gadis kecil sambil mengusir serangga yang mengganggu Al kecil dengan buku gambar yang dia kibas-kibaskan.

"Kamu baik-baik saja kan sekarang?" Tanya gadis kecil itu malu-malu.

"Ini!" Ucap gadis kecil itu pada Al kecil.

Boys Before FlowersWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu