Chapter 40 - First Relationships Moment : 1st Day

1.7K 174 4
                                    

Chapter 40

First Relationships Moment – 1st Day

Finally, I got you.

Now, I wise always without you

Even If i die, It's you

07:10 AM

Setelah selesai mengobati luka yang dialami Taehyung,kekasihnya beberapa menit yang lalu.Oh, Ngomong-ngomong, mereka berdua sudah resmi menjadi sepasang kekasih beberapa menit yang lalu.Kini dia sedang mengemasi dan merapikan kembali kotak P3K untuk mengembalikannya ke tempat semula.

Gadis itu sekarang menuju dapur, untuk mengembalikan baskom yang digunakan untuk membersihkan luka Taehyung tadi.Sebenarnya juga dia berniat untuk membuatkan Taehyung minuman herbal, untuk mempercepat penyembuhan luka.Minuman itu berasal dari berbagai tumbuhan herbal.Tadi, dia sempat ke Super market di lantai dasar untuk membeli bahan-bahan.Tadi, kekasihnya meminjamkan kartunya untuk membeli semua bahan tersebut.

Sebenarnya, Irene sempat menolak kartu yang di berikan Taehyung.Tapi, karena kekasihnya itu yang kukuh, membuatnya mengiyakan permintaannya tersebut.

Sekarang, Irene sedang berusaha mengambil panci yang ditaruh di rak atas.Sialnya, tangannya tak sampai untuk mengapai panci tersebut.Nasib mempunyai tubuh yang tak terlalu tinggi. "Astaga,,,, ishhh..kok susah banget..." Gadis itu tak menyerah, dia mulai sedikit berjinjit.Tapi hasilnya tetap nihil, seperti awal.Dia tetap tak bisa mengapai panci tersebut.

Lalu dia mencoba cara yang lain, kali ini dia berusaha melompat, tapi baru beberapa lompatan, bak sebuah De Javu. "Berhasil.." gumam Irene senang karena panci itu tersenggol oleh ujung tangannya.Saat akan menangkap panci itu dengan tangannya.Entah karena dia terlalu fokus dan tidak melihat keadaan di sekitarnya.Dia terpeleset, menyebabkan Kaki kanannya terantuk kaki kirinya.Membuatnya kehilangan keseimbangan dan nyaris jatuh tersungkur plus dia akan terkena panci yang terjatuh dari atas rak.

Bak sebuah De Javu, saat tubuh irene akan terhuyung kebelakang.Ada sebuah tangan besar menangkap pinggang belakangnya dengan sigap.Dan tangan lainnya menangkap panci yang terjatuh.Bak sebuah Teater Broadway.Irene reflek langsung memegang erat tangan tersebut.Dan sepasang mata sipit itu bertemu dengan sepasang mata yang teduh sekaligus tajam.Jantung gadis itu seperti tertahan, melihat Taehyung yang kelihatannya baru selesai mandi.Kelihatan dari rambut kekasihnya itu yang sedikit berantakan dan tubuh atasnya yang sedikit basah.Pipi Irene sedikit bersemu merah.Mata yang tajam itu seberti menembus sangat dalam ke ulu hatinya.

"Hati-hati, Rene-ya..."

Irene lalu mencoba berdiri dengan benar.Kali ini, dia berhasil berdiri dengan dua kaki secara benar.Irene tahu wajahnya sekarang pasti sudah seperti kepiting rebus, tapi masa bodoh!! Siapa yang peduli memangnya.Dasar, panci sial!!

"Nih.. Makanya kalau mau ngambil sesuatu, hati-hati sayang.Kan, kamu bisa minta tolong aku.." Taehyung memberikan panci tersebut ke tangan kekasihnya.Dia sedikit mencubit pipi Irene yang sedikit memerah.

"Ihhh... sakit Tae.."

Irene sedikit megusap pipinya yang kemerahan, terkena cubitan dari tangan Taehyung.Dia baru tahu kalau laki-laki yang berstatus sebagai kekasihnya ini mempunyai sifat jahil.

"Tae, Kenapa kamu gak pakai baju?..Sana kamu pakai dulu..Malu..ihh.." Pipi Irene memerah lagi saat melihat kekasihnya itu hanya menggunakan celana panjang khas orang kantor, tanpa menutupi tubuh bagian atas.

"Kamu tadi kan udah lihat kan, jadi kenapa harus malu?? Malahan kamu tadi sampai dielus-elus...Hhaha.." Jawab Taehyung dengan wajah pura-pura tak tahu.

"Kata s...si..siapa? Aku tadi kan nutup mata..." Balas gadis itu.

"Nutup mata,?? Atau apa, tadi sampai kamu gak berkedip..."

Irene yang sudah merasa gemas bercampur jengkel, tanpa aba-aba langsung mencubit perut Taehyung. "Nih..Rasain biar kapok..." Dia lalu segera kembali ke aktivitas semula.

Taehyung tidak merespon dan memilih diam, membuat gadis itu khawatir kalau-kalau cubitannya tadi mengenai luka yang terletak di perut laki-laki itu.Irene lalu memutar tubuhnya dan segera menghampiri Taehyung. "Tae..Tae,,, Kamu gak papa kan?" Tapi laki-laki itu masih diam. "Tae..Tae, kamu gak sakit kan??" Ucap Irene merasa bersalah.Dia sedikit memegang dan memeriksa keadaan perut laki-laki itu, apakah ada luka yang sakit.

Tiba-tiba.. "Wleee...Ketipu...Hahaha..." Ucap Taehyung sambil mencubit gemas pipi Irene untuk kedua kalinya.Laki-laki itu langsung lari menuju meja makan.

Irene yang sudah akan menangis karena merasa bersalah, dia takut kalau tangannya bisa memperparah keadaan luka kekasihnya.Tapi, reflek dia kaget melihat respon Taehyung yang diluar perkiraannya.Kalau awalnya dia merasa takut dan cemas bercampur khawatir, kini malahan dia sangat gemas dan jengkel dengan tingkah kekasihnya tersebut.Gadis itu lalu mengejar balik Taehyung, "Awas kamu, Tae!!!!!" Ucapnya sambil berlari.

Taehyung yang sedang berada di ruang makan, sedikit kaget melihat Irene dengan muka marahnya mengejarnya.Seumur hidupnya, dia baru melihat sekarang kalau Irene sedang marah bagaimana.Tapi, menurutnya dia masih tetap cantik.

"Hahaha..Gak kena..Wleee,," Taehyung merasa sangat bahagia hari ini, melihat Irene marah, mencemaskannya.Sudah sangat lama dia tidak merasakan perasaan seperti ini.Merasa bahagia bersama orang yang kita cintai itu sangat menyenangkan.Pantas saja, Hyungnya menyuruhnya untuk cepat-cepat mencari pendamping.

"Iya-iya, aku minta maaf sama kamu.." Ucap Taehyung memilih berhenti, dia melihat gadisnya itu yang mulai kelelahan mengejarnya.Memang apartemen ini sangat luas, memang Taehyung yang mendesain sendiri dekorasi dan tata letak ruangannya.Oleh sebab itu, mereka Irene sampai tersengal-sengal.

Gadis itu langsung memukul-mukul pelan dada Taehyung. "Janji, Awas kalau kamu ngulanginya lagi.Sekarang cepat pakai baju.." Irene sedikit mendorong-dorong tubuh laki-laki itu menuju kamarnya.

"I...Iya-iya..Sabar sayang..."

-------

Irene kini sedang menyiapkan keperluan Taehyung untuk berangkat ke kantor.Dia sedang memilih-milih kemeja dan dasi yang akan digunakan laki-laki itu.Dia memilih kemeja biru dengan dasi berwarna hitam, serta Jas dengan warna senada, hitam.Walaupun, dia masih merasakan nyeri di lehernya, akibat luka semalam.Tapi, Irene berniat membantu kekasihnya tersebut.Hitung-hitung untuk membalas budi Taehyung.Lagi pula, di rumah dia gak ada kegiatan.Unnienya masih di Jeju, baru besok dia kembali ke Seoul.

Taehyung pun telah selesai mengunakan kaos, sebelumnya dia juga sudah sarapan terlebih dahulu serta meminum minuman herbal yang di buat kekasihnya tersebut.

"Tae...Cepat pakai, ini aku ambilin..." Ucap Irene menyerahkan kemeja kepada laki-laki tersebut.

Enam menit kemudian...

Kini Irene sedang memakaikan dasi di leher Taehyung, gadis itu sedikit berjinjit saat sedang membenarkan letak dasi.Di karenakan perbedaan tinggi badan keduanya yang hampir lebih dari lima belas senti.

"Selesai...." Ucap Irene sambil tersenyum.

Gadis itu sedikit merapikan sedikit kemeja yang dipakai Laki-lakinya tersebut.Dia sedikit tersenyum saat hasil pekerjaan yang dia lakukan berhasil.

Taehyung yang sejak tadi hanya diam melihat semua perlakuan Irene, kini dia tersenyum.Selama hidupnya dia belum pernah mendapat perlakuan seperti ini.Sejak awal dia bekerja sampai sekarang, dia menyiapkan semuanya sendiri saat akan pergi ke kantor.Dan beberapa minggu terakhir, dia lebih sering tinggal di Apartemennya ini.Di karenakan, dia sering kerja lembur plus jarak dari kantor juga lumayan dekat.

Laki-laki itu lalu segera merangkuh tubuh gadis di depannya, di dekapnya gadis itu dalam pelukannya.Ini adalah hal yang ingin dia lakukan kepada Irene.Dia ingin sekali memeluk gadis itu beberapa bulan terakhir.Melihatnya dari kejauhan membuatnya frustasi.Tapi kini, gadis itu sudah berada di dalam dekapannya.Taehyung sedikit mengecup puncak kepala gadisnya, Dia bisa merasakan aroma Lavender yang memenuhi indra penciumannya.Aroma shampoo yang dipakai Irene menyerbak di hidungnya.


To be Continued.......

Bridge And Destiny (Taehyung X Irene ) Vrene FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang