EPILOGUE

2.1K 127 20
                                    

EPILOGUE

.

.

.

.

.

.

.

Jembatan Banpo terlihat seperti hamparan beludru yang berwarna cokelat cerah yang terkesan tenang. Tidak banyak kendaraan yang berlalu lalang. Warga Korea masih enggan berpergian di suasana dingin seperti ini. Sungai Han masih mengalirkan air dari pegunungan hasil dari hujan yang baru saja terjadi pagi ini. Langit Seoul masih mendung, tapi tidak nampak awan gelap. Senja sore itu, hujan sudah berhenti beberapa jam sebelumnya.

Mereka berdua sengaja pergi kesana untuk jalan-jalan menikmati hari-hari akhir di bulan Juni.

"Kamu benar-benar akan ikut aku ke Madrid? Aku ke sana hanya untuk pengobatan tanganku serta penyembuhan cedera di bahuku ini. Tidak akan lama," kata Kim Taehyung setelah Irene berhenti mendorong kursi rodanya—walaupun laki-laki itu bisa berjalan, tapi Irene kukuh menyuruh Taehyung untuk duduk di kursi roda, biar kekasihnya itu bisa mengistirahatkan fisiknya.

"H... Hmm.......," Irene menjawabnya dengan gumaman. "Aku ikut denganmu. Kapan kita berangkat? Lusa?"

"Baiklah," sahut Taehyung. "Kamu tidak bisa jauh-jauh dariku, bukan?"

"Apa katamu? Dan, di saat seperti ini kamu masih berusaha untuk menggodaku? Aigoo!!!" dengus Irene. Pipinya terasa memanas dan memerah seperti tomat. Untung saja laki-laki itu tidak melihatnya.

"Ah, hei, mau mendengar cerita tentangku? Aku pikir, kamu ingin mengetahuinya," seru Taehyung terdengar riang seperti anak kecil yang sedang berebut menjawab pertanyaan dari gurunya di sekolah.

"Tentang si Gadis Jembatan Banpo?" tebak Irene dengan senyum simpul yang menggoda di ujung bibirnya.

Taehyung tiba-tiba tertawa lucu. "Kamu sudah mendengarnya, Rene- ya?"

"Ya. Sudah." Irene berjongkok di depan Taehyung. Bola matanya lurus menatap laki-laki itu. Ada kebahagiaan tidak terdefinisikan ketika sepasang mata teduh Taehyung balas untuk menatapnya. Irene menyentuh telapak tangan atas Taehyung, lalu mengusapnya dengan perlahan. Gadis itu tersenyum dan laki-laki itu balas tersenyum juga.

Tepat pada saat itu juga, Irene tahu satu hal yang di yakininya bahwa mulai sekarang, seluruh masa depannya ada di tangan Kim Taehyung. Irene telah menemukan topangan yang tepat untuk ia sandari dalam seluruh hari-harinya yang akan datang. Genggaman tangan yang membuatnya tidak perlu takut akan hal-hal yang menantinya di masa depan. Bahwa selama ada Kim Taehyung, dia sepenuhnya percaya, semuanya akan berjalan dengan semestinya dan berlangsung dengan mudah.

Irene memejamkan matanya dan sebuah suara berhembus di telinganya.

Aku selalu berandai-andai bisa mendengar suaranya, bisa menyentuhnya, menggengam tangannya, lalu bertanya, apa yang sedang kau tunggu setiap senja di sini? Apa kau mau membagi sesuatu denganku? Aku mungkin bisa menjadi pendengar yang baik. Aku bisa menjadi dinding yang tidak pernah protes ketika menjadi sandaran beban seberat apa pun juga.

Sepasang kelopak mata Irene terbuka. Betapa bahagianya dia saat mendapati mata teduh itu masih menatapnya dengan cara yang selalu membuat rongga dadanya menghangat. Irene menunduk sebentar untuk mengambil napas.

"Sekarang, kamu sudah bisa mendengar suara gadis itu, melihat gadis itu, bahkan menggenggam tangannya sepuasmu. Awalnya, gadis itu tidak tahu apa yang sedang dia tunggu setiap senja di Jembatan Banpo, tapi sekarang, dia tahu apa yang sedang di tunggunya. Kamu. Dia menunggumu," bisik Irene nyaris tanpa suara. Setetes aliran cairan bening jatuh dari sudut mata gadis itu. Dia melanjutkan, "Ceritakan padaku, seperti apa rasanya? Apa kamu bahagia dengan bagian ending nya?"

Taehyung mengangguk. Dibersihkannya sudut mata Irene yang masih menyimpan air mata. Dia meraih jari-jari gadis itu, lalu mengecupnya lembut, "Ya, aku bahagia sekali dengan bagian ending nya. Sangat bahagia."

Langit kembali menumpahkan butiran air secara perlahan. Hujan yang menghangatkan mereka berdua. ()

.

.

.

.

END EPILOGUE

.

.

Words from Author :

Terima kasih, buat kalian yang mungkin sudah membaca cerita ini dari awal ataupun yang baru bergabung di tengah-tengah chapter. Terima kasih juga untuk kalian yang rela menyisihkan waktu untuk memberi vote di setiap chapter ataupun memberikan komenan yang setidaknya sangat berarti bagi Author.

Mungkin, cerita ini terlalu panjang ataupun memerlukan waktu yang panjang. Dari bulan Maret 2018 sampai sekarang, Oktober 2019. Tapi, semoga kalian suka dengan cerita ini. Berikan pendapat dan kritik membangunmu, biar Author bisa memperbaiki dan terus menghasilkan cerita yang lebih baik di kesempatan berikutnya.

Oh, ya Author dalam beberapa minggu kedepan akan membuat cerita baru. Castnya masih sama, tapi mungkin akan ada kejutan ataupun cerita yang di kemas lebih santai. Jadi, semoga kalian bersabar dan mau menunggu, ya :)

Thanks. Gomawo. Terima kasih semua. :)

🎉 Kamu telah selesai membaca Bridge And Destiny (Taehyung X Irene ) Vrene Fanfiction 🎉
Bridge And Destiny (Taehyung X Irene ) Vrene FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang