[7] Jangan Ngajak Adu Bitter!

5.2K 944 35
                                    

"Woy Mas, udah lama?"

Gilang menyapa Randu dan menepuk pundaknya dari belakang.

Gue masih bersungut-sungut di belakang Gilang menyimpan sumpah serapah. Ini pasti bakal gue keluarin nanti pas Gilang nganterin gue pulang!

Gue dengan outfit begini diajak dia ke Lawless Burgerbar anjir! Lah gue kira ke coffee shop yang adem ayem dan chill aja gitu yak! Tahunya ke tempat padat manusia dan asap rokok intens begini.

"Barusan kok. Pesen Lang, gue udah pesen." Randu lalu mengalihkan perhatian ke gue yang ikut bergabung di meja kecil di depan mereka berdua. "Hai, Nir. Kena juga ya dikerjain Gilang?"

Gue cuma menyunggingkan senyum singkat. Sejujurnya gue sama Randu pun belum sempat ngobrol banyak. Belum sama sekali malah.

"Mbak Nirrr mau pesan apa?" tanya Gilang yang siap berdiri.

"Golok, celurit atau shotgun kalau ada."

Gilang bengong dan Randu ketawa. Muka gue udah asem banget ini. Kampretnya si Gilang cengengesan setelahnya. "Woelah Mbak Nir. Jangan marah dong. Gue pesenin apa nih? Mau burger? Masih kenyang, nggak?"

"Air mineral aja," jawab gue akhirnya. Perut gue masih begah banget habis dari Mulia. "Temen lo tuh ya," protes gue ke Randu yang dibalas dengan tawa kecil.

Gue menaruh kepala gue di meja mengabaikan Randu yang mulai menyuap burgernya. Mengeluarkan ponsel dan melihat Instagram gue udah penuh sama pesan masuk dari Geng COE, Mbak Siska sama Sari. Duhhhh! Gue bukain satu per satu.

Siskavrn : Jadi besanan nih gue sama Pak Her?

Violaaan1 : Ughhhhh cucmeyyyyyy! Ganteng bener sugar baby lo kalau pakai batik begitu. Waspada jok mobil banjirrrr

Sarinaisme : Ciyeeeeee Mbak Theeeeaaaaa 😍

UtharieD : Wewwww Theee... Progress!

Kiamarinka : Duahaduhhhhhh dedek gue udah punya partner kondangan sekarang. Mama Tata pasti bangga!

Tamara_bizarani : Habis kondangan pulang! Jangan ngamar!

Biadabbbbbbbbbb emang mulut-mulut bos dan temen-temen gue ini. Gini nih saking kering kerontangnya udah lama nggak in relationship.

"Ngekos di deket kantor The?" tanya Randu memecah gerutuan gue pada direct message amoral itu. Randu lagi mengunyah burgernya dalam kunyahan yang lebar.

Gue baru sekali ini ke Lawless Burgerbar, tapi udah ketebak sih porsinya pasti gila. Tahunya bener. Gue lihat entah dinamai apa burger yang ada di genggaman Randu itu. Sekilas gue lihat tadi, menunya emang seajaib itu sih dari nama dan ingrediets-nya. Mungkin gue aja yang cupu karena nggak ngerti tentang musik rock sama sekai. Jadi merasa aneh dengan penamaan 'The Great Southern Trendkill, Jalapenostic Front, Splattherthrash.'

Gue jawab pertanyaan Randu dengan anggukan pelan. Males saingan sama musik yang dipasang lumayan kencang di dalam ruangan. Tentu saja musik rock atau heavy metal yang gue nggak paham. Yang jelas ambience-nya jelas sangat terbantu karena musik yang terus berputar. Membantu gue juga untuk makin merasa gerah dan pengen marah-marah. "Kalau lo, Ran?"

"Ngontrak bareng temen gue di Kemang Selatan. Deket kok dari sini."

Gue mengangguk lagi. Bertanya sih lebih ke basa-basi. Entah kenapa gue merasa nggak enak kalau meninggalkan kesan kurang ramah ke calon partner kerja gue ini di event nanti. Dan Randu nyatanya cukup paham untuk nggak bertanya lebih jauh karena melihat gue yang makin meringkuk di meja.

Gilang baru datang beberapa menit kemudian dengan nampan makanannya. Mau nggak mau gue mengangkat kepala gue karena meja itu nggak seberapa luas.

"Mbak gue pesenin chicken wings sama french fries ya?" Gilang menunjuk makanan yang ada di meja.

Finders Keepers, Loosers WeepersWhere stories live. Discover now