Bagian duapuluhtiga

10.1K 401 1
                                    

"Ternyata gue salah nilai lo. Lo justru lebih buruk dari yang gue kira."
-Juni Nathania

❤❤❤

Juni melangkahkan kaki dengan senyum yang tak lepas terukir diwajahnya. Memasuki rumah dengan sesekali mengingat kejadian hari ini yang sangat membuatnya bahagia. Bahagia karena telah membahagiakan orang yang dia sayang.

Ia segera berjalan menuju kamar yang berada dilantai atas. Setelah ia memasuki kamar, ia segera merebahkan tubuhnya di kasur mengistirahatkan tubuhnya yang lelah. Walaupun  rasa lelahnya tidak terasa karena tergantikan oleh rasa bahagia. Semua ia lakukan tulus untuk membahagiakan Senio.

Ternyata apa yang ia pikirkan selama ini tentang Senio seperti tidak begitu benar. Senio yang menurutnya bersifat menyebalkan, tukang onar, jail, menjengkelkan, usil, gak bisa diam, tukang bolos, pembangkang, kepala batu, ya intinya troublemaker-able.

Namun semua tidak begitu buruk saat ia sudah mengetahui semua alasan dari sifat Senio. Ia jadi mulai terbiasa dengan sifat tersebut, walaupun masih sedikit jengkel tapi ia sayang. Benar kata orang, cinta datang karena terbiasa, terbiasa bersama.

Semua sifat yang ada di diri Senio seketika lenyap pada hari ini. Intinya hari ini Senio berbeda seratus delapan puluh lebih satu derajat berbeda dari biasanya. Pacar-able pastinya.

Juni seketika mengernyitkan dahi saat ia bayangan kejadian tadi saat Senio berteriak kencang di tempat wahana dengan mengucapkan bahasa spanyol. Ia mengerti apa arti yang diucapkan Senio, karena itu ia tersipu malu tadi. Namun pada saat ia hendak memasuki rumah, Senio kembali mengatakan sesuatu dengan menggunakan bahasa spanyol yang sama sekali Juni tidak mengerti.

Apa mungkin Senio membicarakan tentang kejelekannya menggunakan bahasa spanyol agar Juni tidak mengerti artinya? Ah tidak, ia sudah melantur. Tidak mungkin Senio yang ia tahu sangat mencintainya mengatakan kejelekan dengan menggunakan bahasa lain. Lalu apa?

Detik berikutnya sebuah ide muncul dalam pikiran Juni. Kenapa tidak ia arti kan lewat google translate. Yaps, satu satunya cara.

Ia segera meraih benda pipih yang berada dalam tas yang sebelumnya ia lempar kesembarang arah di atas kasur. Menggeser screenlock kemudian tanpa ia sangka sudah banyak sekali notification dari berbagai aplikasi, terutama instagram.

Penasaran dengan spam notifcation tersebut. Ia melihat ada apa yang sebenarnya terjadi di social media sampai banyak sekali yang menandainya. Sebelumnya ia belum pernah mendapat spam seperti ini di instagram miliknya.

Tak berapa lama, air muka Juni berubah kemudian mengulum senyum.

Instagram

Instagram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Senior (Senior Series 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang