Cheese Cake

71 6 0
                                    

Mereka sampai di restoran. Udah lama ngga kesini berdua.

"Mau makan?" tanya Taehyung. Minhwa menggeleng, sebenarnya dia tadi sudah makan di kantin dengan temannya. Tidak enak juga kalau menolak ajakan mantan.

"2 waffle, satu ekspresso dan vanilla latte" pesan Taehyung pada pelayan. Minhwa tersenyum kecil, Taehyung terlampau hafal sama kesukaan dia. Kalaupun dia geleng, cowok itu akan pesan makanan ringan buat dia.

"Katanya makan?"

"Sebenernya udah makan tadi sama Namjoon hyung di warung deket kampus. Kesini mau lihat kamu makan" Taehyung senyum ganteng. Makin kesini makin ganteng aja. Tapi sayang, mantan.

Minhwa nahan senyumnya terus tendang tulang kering Taehyung. "Kamu kasih roti aja kumakan. Sama-sama makan kan?"

Taehyung geleng lalu negakin duduknya yang tadinya senderan kursi "Mau ngabisin duit. Akhir-akhir ini masih banyak. Mungkin karena ngga ada yang bawel beliin ini-itu ya?"

Kok Minhwa merasa tersindir ya? Perasaan dia ngga pernah minta Taehyung beliin dia. "Iya, tau kok yang tajir" Minhwa muter mata males.

"Nyindir ya kak? Emangnya aku pernah minta beliin apa coba?"

Taehyung angkat alisnya "Lho, lupa kamu? Yang tiap hari minta dibeliin cheesecake siapa?"

"Itu kan pesenan bunda! Lagian aku ngga pernah minta ya. Kakak yang suka rela bayarin" Minhwa merengut. Jangan-jangan Taehyung lebih sayang bunda daripada Minhwa? Eh tapi udah ngga ada hubungan kok ya.

Taehyung terkekeh. Terlampau gemas waktu cewek depannya ini merengut. "Duh, sayangnya bunda ngambek"

Minhwa rasanya pengen nonjok wajah menyebalkan orang di depannya. Apalagi senyumnya ngeselin banget. "Nyebelin. Aku ke toilet dulu"

Setelah pesen makanan, Minhwa pergi ke toilet. Udah hampir lima belas menit, Taehyung khawatir. Dia mau cuci tangan sekalian ngecek Minhwa. Ternyata Minhwa lama karena digangguin orang.

Ngga terima karena asetnya disentuh orang lain, Taehyung tepis tangan pria itu dari dagu Minhwa.

Taehyung dan pria itu sama-sama terkejut. "Kau—"

"Wah, apa si cantik ini pacarmu?" tanya pria itu. Matanya menatap Minhwa yang berada dibelakang Taehyung dengan penuh ketertarikan. Taehyung sadar betul kalau Minhwa emang cantik, badannya bagus, pinter lagi. Siapa yang ngga tertarik?

Taehyung melirik Minhwa lalu tersenyum. "Bukan"

"Bagus! Kalau begitu berikan dia padaku"

Berakhir pria itu tersungkur di lantai. Toilet sedang sepi, letaknya pun cukup jauh dari keramaian jadi sepertinya tidak ada masalah bermain sebentar. "Yah, dia milikku. Jangan sentuh dia lagi"

"Sudah, ayo pulang" Minhwa sedikit terkejut lalu menarik Taehyung untuk pergi dari sana tanpa memperdulikan makanan yang mereka pesan. Karena restoran itu sistemnya membayar dulu, maka mereka tidak perlu khawatir.

Sesampainya di mobil, Taehyung menyenderkan dirinya di kursi kemudi. Rahangnya mengeras. Minhwa jadi khawatir.

"Lain kali hati-hati. Kalau dia ganggu kamu lagi, langsung telpon aku" Taehyung berucap tanpa menatap Minhwa.

"Yang tadi itu siapa?"

Taehyung melirik Minhwa. Wajah gadis itu penasaran, kelihatannya Taehyung dengan cowok itu saling kenal.



"Pernah tawuran sama kelompoknya, dulu" Minhwa melotot waktu dengar kata tawuran. Hell ya, kayaknya dia banyak ngga tau tentang Taehyung.



"Tau bahaya ngga sih kak?"



Taehyung terkekeh waktu lihat ekspresi khawatir Minhwa. Tangannya usak puncak kepala cewek itu gemas. "Udah dibilang dulu. Itupun sekali, dia ngajak yaudah layanin aja"



"Aku kok baru sadar kamu manggil kakak?" Taehyung senyum jahil. Biasanya kan Minhwa manggil namanya. Ngga sopan emang.



Minhwa mendengus. "Harus hormat sama kating"


"Iya deh, dek"



Minhwa pukul lengan Taehyung. Geli dia dipanggil dek begitu. "Ngga usah panggil dek juga"

"Lho, sebagai rasa tersanjung karena dihormati sama adek tingkat ini"

"Bodo, ayo pulang!"

Taehyung ngga jawab. Cowok itu ketawa lalu melajukan mobilnya. Baru beberapa menit, dia berhenti. Parkirin mobilnya didepan toko kue.

"Kamu disini aja, kakak ngga lama kok" lagi-lagi Taehyung senyum jahil. Sebelum tutup pintu mobil, dia ngedipin sebelah matanya ke Minhwa.

Bangsul, Tae. Ngga tau aja anak orang udah gigit jari.

Ngga lama, Taehyung udah balik sambil bawa kardus ukuran sedang. "Cheesecake?" tanya Minhwa. Terlampau hafal sama baunya. Toko ini kan langganannya juga, wajarlah kalau dia hafal.

"Iya, buat bunda"

Minhwa mutar matanya malas. Rada cemburu sama bunda. Mantannya perhatian banget sama bundanya.

Taehyung tau kalau Minhwa rada cemburu sama bundanya. Lucu gitu, anak cemburu sama bundanya sendiri. Dia senyum kecil lalu ngelajuin mobilnya buat ke rumah Minhwa.

Sampe di rumah Minhwa, ternyata bunda belum pulang. Katanya pulangnya agak sorean. Taehyung rebahin dirinya di sofa ruang tamu "Yaudah, aku tunggu bunda aja. Kangen udah lama ngga kesini"

"Bilang aja mau nemenin aku"

Taehyung mengernyit "Ngga kok. Tapi kalau kamu nganggepnya gitu juga ga apa" Taehyung tersenyum geli saat Minhwa mendengus.

"Mending kakak pacaran sama bunda sana"

"Terus aku jadi papa mu gitu?"

Minhwa melirik sinis ke Taehyung. Dilemparlah bantal ke muka nyebelin si Kim. Sebel lama-lama ngomong sama mantan, Minhwa pergi ke kamarnya. Badannya capek, pengen mandi.

Habis mandi, Minhwa turun ke dapur. Ternyata udah ada Taehyung sama bunda.

"Udah pulang, bun? Ditungguin Taehyung daritadi"

"Oh, iya. Tau kok, udah cerita dia"

"Lho, manggilnya sekarang gitu. Tadi aja manggil kakak" Taehyung senyum jahil ke Minhwa. Minhwa mendelik terus cubit perut Taehyung. Cubitannya keras pula.

"Bunda, adek nakal~" adu Taehyung. Suaranya di imut-imutin.

"Kak Tae ih! Dibilang jangan panggil begitu"

Bunda ketawa, tingkah dua orang ini gemesin sekali. Pengen cepet-cepet bunda seret ke KUA. Tapi ya malah gitu, gaya-gayaan putus.

Iya, bunda udah tahu kalau mereka putus. Aneh aja biasanya Taehyung kalau mampir lengket sama anaknya, sekarang malah ikutin bunda terus. Akhirnya bunda tanya ke Taehyung. Bunda paham kok, anaknya itu tingkahnya gimana.

Bunda juga paham betul kalau anaknya itu masih sayang sama Taehyung. Buktinya kaya sekarang, masa dia cemburu sama bundanya sendiri?




TBC

Wythe

UNPLANNED | kth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang