Then

72 8 2
                                    

Disarankan untuk play media sambil baca :)

Siang itu Minhwa lagi sakit. Mukanya pucat banget, badannya lemes. Jungkook yang kebetulan sekelas sama Minhwa perhatiin gerak-gerik cewek itu yang ngga kayak biasanya.

Bener aja, waktu mau keluar kelas badan Minhwa limbung. Jungkook yang kebetulan dibelakangnya dengan sigap nangkep Minhwa.

"Aish, Hwaa lo kalau mau pingsan bilang-bilang dulu kek" Jungkook ngedumel. Bodo emang.

Jungkook gendong Minhwa ke unit kesehatan. Habis nyerahin Minhwa ke petugas disana, Jungkook nelpon Taehyung.

"Hyung, lo dimana? Min—"

"Sorry, Kook. Gue lagi sibuk"

"Tapi hyung—"

"Nanti, oke?"

Sambungan terputus. Jungkook ngumpat. Ini pacar Taehyung lagi sakit, kenapa jadi Jungkook yang repot?

Akhirnya dengan perasaan dongkol, Jungkook kirim pesan ke Taehyung.

Pacar lo sakit, ogeb. Masa gue yang harus anter pulang?

Minhwa udah siuman. Jungkook duduk di kursi samping ranjang tempat Minhwa. "Tadi gue udah hubungin Taehyung. Tapi dia bilang lagi sibuk"

Minhwa menghela nafas pelan. Orang yang udah semester tua emang gitu kan? Sibuk tugas, praktek, ujian. Apalagi ini mau akhir semester. Banyak banget cobaannya. Minhwa maklum aja.

"Dia kan semester 6, Kook. Mau semester 7, wajar aja"

Sebenernya Jungkook masih rada dongkol gitu. Tapi Minhwa ada benernya "Hm. Pulang aja ya, Hwa? Wajah lo pucet banget"

Well, karena Minhwa temen sekaligus pacar Tae, sebagai sohib yang baik, Jungkook nawarin jasa antar cuma-cuma.

"Tapi gue masih ada kelas dosen Jung. Hari ini ada kuis"

Jungkook berdecak. Badan lemes gitu yakin bisa dibuat mikir? Jalan aja ngga bener. "Gue juga ambil kelas dosen Jung kali, Hwa. Udah deh, gue anter pulang. Yakin lo ngga bakal kuat jalan, apalagi mikir. Yang ada lo tambah sakit kalo paksain diri. Ntar gue juga yang kena amuk Tae hyung"

Minhwa ngangguk. Jungkook itu keras kepala, mau dia nolak juga nanti dia dipaksa pulang sama cowok itu. Sadar juga karena badannya lemes, kepalanya nyut-nyutan.









Ini udah dua hari semenjak Jungkook anterin Minhwa pulang. Kayaknya cewek itu masih sakit. Terbukti tadi Jungkook ngga lihat Minhwa waktu kelas dosen Ahn.

Kemarin Jungkook sempet lihat Taehyung yang bawa tugas setumpuk sambil lari-lari. Tadinya mau sapa, tapi kayaknya sibuk banget.

Heran, kok kayaknya yang santai cuma dia aja ya?



Kali ini Jungkook pulang sendiri, pacarnya ada kelas pagi. Sementara dia ada kelas siang.

Cowok itu jalan ke parkiran sambil senandung lagu kesukaannya akhir-akhir ini. Tumben kampus agak sepi, ngga kayak biasanya. Mungkin pada pergi ke bazar makanan deket kampus sana ya? Maklum, anak rantauan biasa irit.


Sampai parkiran, tinggal beberapa mobil. Kalau dilihat ngga ada yang aneh, Cuma itu kok mobil di pojok kayak goyang-goyang gitu ya?

Tuh kan pikiran Jungkook mulai kotor. Cowok itu mendengus, itu emang udah ngga tahan apa ngga modal banget? Yakali nganu di mobil.

Tapi rasanya dia familiar sama itu mobil. Cowok itu nyerigai. Itu mobil Taehyung!

"Lah, jadi Minhwa bolos kelas dosen Ahn karena ini?"

Jungkook menggelengkan kepalanya. Baru sembuh padahal, udah main aja. Dasar Taehyung kelebihan hormon.

Jungkook nyerigai lagi. Lumayan buat bahan olokan Minhwa sampe mampus.

Cowok itu siapin ponselnya dan jalan ngendap-ngendap. Dalam hati udah cekikikan sendiri bayangin reaksi Minhwa nanti.


Kepalanya disembulin dikit, ngintip yang ada disana. Tapi cowok itu justru mematung. Badannya merosot.



Kenapa Taehyung bisa sama pacarnya?




Setelah dirasa dua orang di dalam mobil sana udah selesai, Jungkook ketuk jendela mobil. Dua orang lainnya yang lagi Makai pakaiannya menoleh terkejut.

Taehyung keluar duluan. Bau khas sehabis melakukan itu langsung tercium hidung Jungkook. Satu pukulan tepat mengenai rahang Taehyung hingga yang lebih tua terhuyung ke belakang.

"Sialan! Pacar lo lagi sakit dan lo malah main di belakang!" Satu pukulan lagi di perut, Taehyung jatuh ke tanah.

Yang lebih tua tidak membalas sama sekali saat Jungkook memukulinya bertubi-tubi. Seolah sadar jika ini memang resiko yang harus ia hadapi.

"Oppa, cukup! Kau mau membunuhnya?" Yuqi menahan lengan Jungkook. Cowok itu menyentak tangan Yuqi keras.

Jungkook bangun dari perut Taehyung. Nafasnya tak beraturan. Matanya beralih menatap Yuqi tajam namun terselip luka disana "Kurasa sudah jelas. Selamat tinggal" Jungkook membalikkan badannya.

"Maaf, tapi kami saling mencintai" lirih Yuqi.

Jungkook mendengus remeh. "Terserah"

Jungkook membanting pintu mobilnya kasar. Ini pertama kalinya dirinya diselingkuhi dan itu sahabatnya sendiri. Bodoh sekali. Dunia seolah menertawakannya. Seharusnya dia sadar dari dulu.










Minhwa masih terbaring lemas di tempat tidurnya saat pintu kamarnya dibuka. Ia pikir itu Taehyung, namun ia salah. Mungkin termasuk orang yang dipikir tidak akan menjenguknya?

Cowok itu mengangkat kantong plastik berisi buah-buahan "Apa aku mengganggu?"

"Oh, halo Jung" Minhwa menyunggingkan senyum tipis.

Awalnya Jungkook tidak ada niatan untuk menjenguk Minhwa. Entahlah, dia hanya ingin mengadukan kejadian tadi, mungkin?

Tapi rasanya setelah melihat keadaan Minhwa, dia jadi tidak tega.






TBC


Aku sayang Yuqi kok, serius :) Keren dia.


Wythe

UNPLANNED | kth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang