5. Bertemu Ibu Suri

33.5K 2.7K 36
                                    

Setelah acara perpisahan singkat, Meilan segera menaiki tandunya. Awalnya ia merasa aneh, tetapi karena tubuh ini sudah terbiasa jadi ia pun menjadi ikut terbiasa juga. Rasanya sudah sangat lama mereka berada di perjalanan yang Meilan sendiri tak tahu akan kemana.

Dibukanya jendela kecil tandu ini dan melihat Wuyen disebelahnya. "Apakah masih lama perjalanannya?"

"Tidak Yang Mulia, sebentar lagi kita akan sampai diperbatasan dan akan menginap di istana singgahan yang sudah disediakan Kaisar Naga." Meilan mengangguk paham dan menutup jendelanya.

Hingga lumayan cukup lama, tandunya pun diturunkan. Dengan dibantu Wuyen, Meilan turun dari tandunya. Menatap kediaman mewah yang ada di depannya.

Dua orang kasim dan tiga orang pelayan wanita bersujud menyambutnya.

"Berdirilah." Lirih Meilan yang merasa sedikit risih.

"Selamat datang Yang Mulia Putri di Kerajaan Naga, perkenalkan hamba adalah kasim Wu kepala pelayan di kediaman Anda nanti. Ini adalah kasim Jiao, lalu Yuan juru masak Anda beserta Chanyi dan Chouyi yang akan mengurusi keperluan Anda. Mohon diterima." Meilan tersenyum sopan, ditanggapinya wajah yang terus menatap ke bawah itu. Dirasanya mereka adalah orang-orang yang ramah.

"Aku terima. Dan ini adalah Wuyen pelayan setiaku, mohon diperlakukan dengan baik."

"Tentu Yang Mulia, akan kami lakukan." Meilan mengangguk puas.

"Sebelumnya hamba mohon maaf, ini adalah perintah Kaisar untuk membiarkan Putri hanya bersama satu pelayan setianya disini dan membiarkan seluruh dayang serta prajurit yang dibawanya kembali kekerajaan masing-masing. Besok pagi akan datang Tandu khusus untuk menjemput Anda dari istana." Meilan mengangguk dan menyuruh seluruh pengikutnya kembali ke kerajaan.

"Mari Yang Mulia, Anda pasti lelah karena telah menempuh perjalanan jauh." Meilan melihat sekeliling kediamananya, ternyata ada begitu banyak kediaman seperti dirinya yang sudah sepi.

Mungkin selir yang lain sudah masuk ke kediaman mereka masing-masing. Meilan pun memutuskan untuk masuk juga ke kediamannya. Disini tidak mengecewakan, Kaisar Naga memberikan pelayan yang mewah hanya untuk para selir.

Tetapi jika dipikir kembali siapa pula yang akan dimanjakan Kaisar jika bukan para Selirnya, Permaisuri ia pun tak punya.

"Kasim Wu, apakah Selir lain sudah datang?" Tanya Meilan ketika baru saja duduk di depan meja kecil.

"Menjawab Yang Mulia, para Selir sudah datang lebih awal. Tandu mereka pun akan tiba bersamaan dengan Anda besok pagi." Meilan mengangguk paham, mungkin besok sengaja diadakan arakan selir?

"Terimakasih. Kalau begitu kalian boleh beristirahat. Aku pun ingin mandi dan tidur." Para abdinya membungkuk pamit. Lalu keluar meninggalkan Wuyen, Chanyi dan Chaoyi saja.

"Chanyi, Chaoyi, apakah kalian bersaudara?" Tanya Meilan membuka percakapan.

"Menjawab Anda, benar Yang Mulia. Kami adalah saudara kembar tak serupa." Meilan mengangguk paham.

"Pantas nama kalian sepintas mirip."

Setelah semua hiasan dikepalanya dilepas, Meilan segera mandi dibantu Wuyen. Sedangkan Chaoyi dan Chanyi membersihkan tempat tidur dan pakaiannya.

Tanpa memikirkan hari esok, Meilan segera terlelap dalam tidurnya. Waktu tidur memang secepat itu, kita merasa baru saja memejamkan mata dan sekarang waktu sudah akan menjelang pagi.

Meilan sudah siap dengan pakaian serta dandanannya. Pekerjaan terasa begitu cepat karena Wuyen dibantu oleh pelayan baru dari kerjaan Naga lainnya.

Queen of Emperor [OPEN P.O]Where stories live. Discover now