8. Kematian siap Menjemput

32.8K 2.6K 21
                                    

Chouyi berjalan tergesa-gesa menuju ke arah Meilan yang masih terduduk santai di gazebo kediamannya.

"Xiao zhu, hamba baru saja mendapat kabar."

"Apa itu Chouyi?"

"Maaf sebelumya xiao zhu, malam ini Yang Mulia Kaisar akan bermalam di kediaman selir Zhang Yin." Meilan menyesap teh nya pelan.

"Selir Zhang Yin? Selir yang suka memakai baju terbuka itu?" Tanya Meilan memastikan.

"Benar xiao zhu, Selir Zhang Yin yang itu. Di kediaman nya para pelayan sibuk mendekorasi kediamannya." Meilan mengangguk paham.

"Terimakasih Chouyi atas informasinya. Sekarang aku ingin tidur siang saja, rasanya tubuhku agak sakit karena duduk terlalu lama."

Bukannya Meilan jahat dengan ingin mendengar kematian Selir Zhang Yin. Tapi sudah dua hari ini sejak berita Kaisar bermalam di kediamannya tak ada kabar apapun. Apakah berita tentang Kaisar yang selama ini beredar adalah berita bohong?

***

Ibu Suri yang sudah beberapa kali melihat Meilan seperti ingin menanyakan sesuatu segera menanyakan kegundahan putrinya itu.

"Putri Mei Lan, apakah ada sesuatu yang mengganjal dalam pikiranmu?" Meilan agak tergagap karena Ibu Suri ternyata begitu memperhatikannya.

"Tidak ada Ibu Suri aku baik-baik saja."

"Tanyakanlah Putri Mei Lan, jangan merasa canggung seperti itu." Meilan menggenggam pakaiannya, ia merasa tidak enak jika bertanya hal ini tetapi ia juga penasaran.

"Sebenarnya, Selir Zhang Yin.." Ibu Suri tersenyum mendengar ucapan ragu Meilan.

"Selir Zhang Yin tidak akan mati secepat itu. Butuh waktu putriku Mei Lan, butuh dilakukan beberapa kali hingga nyawanya habis." Meilan tertegun mendengar jawaban Ibu Suri. Tiba-tiba tangannya digenggam.

"Kau tidak perlu khawatir, semua akan baik-baik saja. Aku sudah menjamin dirimu." Meilan mengangguk dan tersenyum tipis.

Pikirannya melayang. Walaupun dirinya sudah di jamin oleh Ibu Kaisar sendiri akan selamat dari kematian perlahan itu. Tetap saja rasanya begitu mengerikan. Yang sedang mereka bicarakan saat ini adalah Kaisar negeri tempat tinggal barunya, penguasa istana yang menjadi peneduhnya, dan juga.. suaminya.

"Ku dengar malam ini Kaisar akan bermalam di kediaman Selir Hao Xun." Meilan menatap Ibu Suri tak paham. Tetapi Ibu Suri malah memberi senyum menenangkan.

"Jadi kau tak perlu khawatir akan bagianmu, suamimu sudah dilayani oleh istrinya yang lain. Tugasmu saat ini hanyalah menyenangkan hati ibu mertuamu saja. Apa kau paham Putri Mei Lan?"

Meilan mengangguk cepat. Dalam hati ia sangat bersyukur dapat dipertemukan dengan Ibu Suri di istana besar yang penuh problema ini.

***

Siang ini Selir Zhang Yin dan Selir Hao Xun mengundang para selir lain untuk menyulam bersama di dekat taman yang indah. Meilan tentu saja turut hadir walau sebenarnya ia malas. Ia juga tahu apa sebenernya maksud dari undangan ini jika itu adalah ajang pamer jika mereka berdua sudah bermalam dengan Kaisar.

Meilan tak peduli. Ingin berapa malam pun mereka menghabiskan waktu bersama Kaisar, Meilan tak akan iri. Tapi karena ia membawa nama kerajaan Selatan tidak sopan rasanya jika ia tidak hadir.

"Akhir-akhir ini entah kenapa kepalaku menjadi agak pusing." Keluh Selir Zhang Yin menatap semua muka para selir.

"Aku belum memeriksakan diri ke Tabib, tetapi pelayanku mengatakan bahwa kepala pusing merupakan salah satu tanda-tanda kehamilan." Ujarnya terus memanasi.

Queen of Emperor [OPEN P.O]Where stories live. Discover now