9. Gadis Misterius

33.1K 2.5K 14
                                    

Tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan Liu Jiang Wei ketika nama-nama gadis yang lolos menjadi selir akan datang ke istananya. Semua sudah diatur oleh Perdana Menteri Feng dan Jendral Yong, dua orang kepercayaannya. Pesta penyambutan pun dilakukan seperti tahun-tahun sebelumya.

"Yang Mulia, menurut hamba acara penyambutan ini terlalu monoton dan tidak ada yang menarik." Ucapan Ibu Suri tentu saja membuatnya menatap sang Ibu.

"Lalu apa yang ingin Ibu lakukan untuk membuat acara ini tidak monoton?" Dengan senyum lebar Ibu Suri menyampaikan pendapatnya. Bukan satu bulan Kaisar bersama ibunya itu, jadi ia sangat paham ada sesuatu yang membuat sang Ibu menjadi antusias begini.

"Hamba berpikir mungkin lebih menyenangkan jika para Selir menunjukkan kebolehan mereka Yang Mulia. Mungkin saja satu diantara mereka ada yang menarik perhatian Anda." Liu Jiang mengangguk menyetujui ucapan sang Ibu. Setelah dipikirpun tidak ada yang dirugikan jika usul ibunya dilakukan.

Ia pun menyatakan pendapat ibunya dihadapan orang banyak dan mereka menyetujuinya. Liu Jiang dapat melihat antusiasme para selir setelah ia berkata demikian. Liu akui wajah mereka memang cantik, tapi tidak ada yang menarik sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Mereka cantik dengan cantik yang membosankan.

Ada yang menari, bermain musik, menyanyi dan bersyair. Bakat dasar seorang wanita. Tapi ada satu yang membuat Liu Jiang sangat sedikit tertarik. Salah satu selir yang duduk tepat disebelah kirinya, yang pakaiannya begitu kurang sopan tetapi memanjakan mata pria.

"Maaf Yang Mulia, salah satu selir Anda yaitu Putri Mei Lan sedang tidak enak badan sejak kemarin. Jadi hamba melarangnya datang kemari." Liu Jiang mengangguk mengerti atas pemberitahuan ibunya. Urusan harem memang dipegang kendali oleh Ibunya selaku Ibu Suri karena kerajaan ini belum mempunyai seorang Permaisuri. Jadi hal kecil seperti selir yang sakit rasanya bisa diatasi dengan baik oleh Ibunya.

Hingga malam itu tiba, dimana Perdana Menteri memberitahukan kedatangan sang Ibu ke kediamannya tanpa pemberitahuan terlebih dulu. Dan meminta seorang selir untuk menjadi putri angkatnya, beserta permintaan untuk tidak mendekati gadis itu.

Liu Jiang sedikit tertarik dengan apa yang ibunya lakukan ini. Terlihat aneh jika ia melihat ibunya begitu ingin mengangkat seseorang menjadi anaknya, apalagi selama ini sikap ibunya begitu acuh dan tak ambil pusing.

"Perdana Menteri Feng, bisakah kau mencari tahu tentang siapa selir yang bernama Xiao Mei Lan?" Dengan patuh sang Perdana Menteri menyanggupi permintaan junjungannya.

"Dan juga Perdana Menteri Feng, beritahukan pada kediaman selir Zhang aku akan mengunjunginya malam ini."

"Baik Yang Mulia."

***

Desahan memenuhi kamar ini, jangan tanyakan itu suara siapa karena Zhang lah pelakunya. Liu Jiang Wei hanya menggeram sesekali dan terus menghujam tanpa ampun. Jiwa selir Zhang rasanya sama saja dengan selirnya yang lain, aromanya pun biasa saja tidak ada yang spesial.

Setelah urusannya selesai, Liu Jiang pun memakai kembali pakaiannya dan pergi meninggalkan Zhang yang pingsan dengan tubuh telanjang menuju ruang kerjanya.

"Jadi apa yang kau dapatkan Perdana Menteri Feng? Sudah tiga hari aku memberimu waktu."

"Mohon maaf jika Yang Mulia harus menunggu lama, saya sudah mendapatkan informasi mengenai Selir Mei Lan."

"Apa itu?" Tanya Liu Jiang melupakan pekerjaannya sejenak.

"Selir Xiao Mei Lan adalah putri Kaisar Chang dan Permaisuri Shan dari kerajaan Selatan. Ia adalah kesayangan ayahnya, selain itu Selir Mei Lan mempunyai adik laki-laki yang menjadi seorang putra mahkota bernama Xiao Jie An. Ia mempunyai tujuh saudari yang lahir dari para selir ayahnya."

"Apa keunggulannya sehingga menjadi kesayangan Feng? Bukankah seharusnya adiknya yang menjadi kesayangan mengingat dialah satu-satunya anak laki laki Kaisar Selatan?"

"Menjawab Yang Mulia, Kaisar Selatan bertemu dengan Permaisuri setelah mempunyai tujuh orang anak dari ketiga selirnya. Dan Kaisar sangat mencintai Permaisurinya dan Selir Mei Lan lahir. Wajahnya yang cantik, Hatinya yang baik, keberanian serta kepandaian nya lah yang menjadi unggulan diantara yang lain. Hamba juga sempat mendengar kabar bahwa seharusnya Selir Mei Lan lah yang menjadi penerus tahta selanjutnya bukan sang adik." Liu Jiang Wei mengerutkan keningnya.

"Aku tidak pernah melihatnya." Gumam Liu Jiang.

"Selir Mei Lan memang hanya sebentar hadir dalam pesta penyambutan Yang Mulia, dan dia tidak ikut serta menunjukkan kebolehannya." Balas Perdana Menteri Feng menjawab pertanyaan Liu Jiang.

"Aku juga tidak pernah mendengar ada gadis seperti itu Feng, biarkan aku menemuinya. Segera beritahu kediamannya." Segera Perdana Menteri Feng membungkuk.

"Mohon maaf Yang Mulia, apakah Anda lupa apa yang dikatakan Ibu Suri? Anda tidak boleh menyentuh bahkan mendekatinya. Walaupun Anda hanya ingin bertatap muka saja, Hamba tidak bisa mengingkari apa yang akan terjadi nanti."
Liu Jiang menghela nafas. Walaupun ia seorang Kaisar yang mempunyai kuasa dan seorang yang paling hebat di daratan ini, tetap saja sebagai anak dan pria ia sudah berucap maka itulah yang akan dilakukannya.

"Baiklah, kalau begitu beritahu kediaman selir yang pagi tadi mengantarkan kue untukku bahwa aku akan berkunjung."

"Baik Yang Mulia."

***

Liu Jiang berjalan pelan disekitaran taman setelah kemarin menghisap jiwa selir bernama Hao. Jika nyawa nya tidak kuat maka hanya dapat bertahan sampai tiga hari, oleh karena itu jika semua selirnya mati, Liu Jiang akan menghisap nyawa pelayan ataupun pelacur.

Diantara kegelapan malam ini, di area taman Liu Jiang dapat mendengar suara pedang yang dimainkan dengan angin. Segera Liu Jiang mendekati asal suara. Ia dapat melihat seseorang berpakaian hitam sedang memainkan pedang, sepertinya ia seorang wanita dari lekuk tubuhnya yang terkena sinar rembulan.

"Xiao zhu, ini sudah malam. Sebaiknya Anda mengistirahatkan diri." Asal suara itu tidak begitu diperhatikan Liu Jiang karena ia tahu pasti itu seorang pelayan. Tapi mendengar nama 'Xiao zhu' yang merupakan panggilan gadis itu membuat Liu Jiang penasaran. Siapa gerangan diantara para selirnya yang pandai bermain pedang.

Saat ingin mengikuti, ada suara yang memanggilnya. "Yang Mulia, Anda saya cari kemana-mana ternyata berada disini. Malam ini Menteri Ji ingin bertemu dengan Anda dan sudah menunggu Anda di ruang kerja." Ucapan Perdana Menteri Feng membuat Liu Jiang harus menghentikan keinginannya mencari tahu selir itu.

"Baiklah. Siapkan nama-nama selir yang harus ku datangi seperti biasanya."

"Baik Yang Mulia."

Setiap malam jika Liu Jiang pergi mencari udara malam ia melihat wanita itu lagi. Membuat rasa penasarannya semakin menjadi, apakah mungkin dia adalah salah satu selir yang mencoba memancing dirinya agar tertarik? Kalau begitu ia memang berhasil. Nama Xiao Mei Lan sama sekali tidak ada dalam bayangan Kaisar hingga ia beranggapan bahwa Zhang lah pelakunya.

Vote and Comment!

Queen of Emperor [OPEN P.O]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن