04

2.9K 317 34
                                    

Pagi, 6:10

Seokjin terbangun dari tidurnya. Kamar berukuran 4x3,5m itu terasa sempit diisi dengan kasur berukuran sedang, 2 meja dan 1 almari kecil.
Satu meja untuk menaruh televisi dan laptop dan satunya dibiarkan kosong dia gunakan jika ingin mengerjakan sesuatu. Dia sengaja membeli almari berukuran kecil karena memang dia tidak memiliki banyak pakaian.
Setiap bosan dia akan menaruh pakaian lawas itu di gudang dan membeli yang baru.

Perlahan dia duduk dengan bantuan satu tangan untuk menyangga tubuhnya. Tubuhnya terasa lemas padahal kemarin dia baru saja menerima banyak uang.

Diraihnya remot tv yang berada di meja yang tak jauh dari tempatnya duduk. Lalu dinyalakannya.

Berita tentang kencan donghae dan seolbi pagi ini sudah tayang di acara gosip. Perasaannya mulai terasa tak enak mengingat donghae adalah artis terbesar di agensinya. Mereka bisa saja mencari tahu siapa  yang menyebar skandal kencannya.

Terlebih donghae sempat melihat wajahnya.

Seokjin mematikan tv nya dan melihat ke luar jendela. Pagi ini suasananya begitu tenang, sangat berbeda dengan fikirannya. Dalam matanya tersirat berbagai macam kekhawatiran tentang masa depannya.

Aku akan melakukannya sekali lagi agar aku bisa keluar dari dunia ini. Batin seokjin.

1 tahun lalu seokjin pernah dipukuli oleh 3 orang suruhan targetnya, karena artis itu merasa sangat dirugikan. Dan membuat seokjin harus dirawat di RS selama 3 hari.

.

Tok tok

"masuklah" ucap seokjin.

Jimin membuka pintu tapi hanya kepalanya yang masuk.

"hyung ingin sarapan apa. Biar aku buatkan"

Tiba2 seokjin teringat haejangguk yang dibuat oleh jimin.

"roti dengan selai kacang dan telur rebus"
Seokjin tidak akan membiarkan jimin memasak lagi.

"baiklah tunggu sebentar"

Jimin kembali menutup pintu kamarnya dan segera membuat sesuai permintaan seokjin.

Seokjin mengambil hp yang berada di meja untuk menelpon wonho.

*percakapan dalam telepon

"dengan wonho disini. Ada apa hyung"

"tolong atur pertemuanku dengan taehyung, buat seperti kebetulan."

"oh. Apa ada sesuatu"

"ani. Aku hanya ingin membicarakan sesuatu"

"oh. Baiklah"

"gomapta"

"cheommanayo"

Pip.

Dari tadi jimin berdiri didepan pintu menunggu seokjin selesai bicara.
Dia berjalan mendekat setelah seokjin meletakkan hpnya di meja.
Lalu dia meletakkan pesanan seokjin di atas meja yang kosong.

Jimin duduk disampingnya.

"tadi siapa hyung"

"shin wonho"

"apa maksud hyung target terakhir adalah taehyung-ssi"

"oh. "

"bukankah itu berbahaya. Bukannya hyung sangat menghindarinya"

"aku punya alat bukti yang mempermudah pekerjaanku. Jangan khawatirkan aku"

Seokjin duduk di depan meja untuk memakan sarapannya.

Secret dating ✔Where stories live. Discover now