09

2.6K 277 40
                                    

Tae pov
Petang, 7:40

Seokjin mengambil cuti natal selama 3 hari. Terhitung sejak pagi tadi. Tapi rasanya sudah lama sekali.
Aku sudah merindukannya sejak dia menolak tawaranku untuk mengantarnya.

Apa aku ke rumahnya saja..
Aniyo... dia tak akan suka. Tapi apa yang harus aku lakukan dengan perasaan ini. Rasanya aku tidak tahan jika tidak melihatnya.
Baiklah.. kita lihat penampilanku saat ini.
Aku berdiri di depan cermin, merapikan pakaian yang aku pakai.
Aku sangat gugup, apakah aku berpenampilan baik saat ini. Rasanya tak ada pakaian yang cocok untuk ku kenakan.
Terserahlah. Aku memakai pakaian yang sudah kupakai saja.

Aku segera keluar dan mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang.

Apa aku harus membawa sesuatu, tapi apa. Apa yang seokjin suka.
Natal masih 2 hari lagi seharusnya masih ada toko yang buka kan.

Aku mengurangi kecepatan laju mobilku, untuk melihat toko2 dipinggir jalan.

Bunga,, aniyo.. sepertinya dia tidak terlalu menyukai bunga.
Coklat.. tapi sepertinya dia tidak terlalu suka dengan rasa manis.

Hanya kurang 200m aku sampai di rumahnya tapi aku belum bisa menentukan apa yang akan aku bawa. Aku menghentikan mobil untuk berfikir sejenak.

Apa aku membelikannya kamera saja. Tapi dia sudah punya yang bagus. Apa aku belikan dia polaroid saja.
Sepertinya cocok untuknya.
Kameranya bisa dia pakai saat dia berhenti menjadi paparazi.
Aku akan membuatnya hanya memfotoku dengan kamera ini.
Kekeke... membayangkannya saja sudah membuatku senang.

Aku memutar mobilku, aku mencari toko yang masih buka.

.

Aku memasuki toko.
Dan aku melihat kamera polaroid berwarna putih, dia pasti suka.
Yah.. dia harus suka.

"tolong bungkus yang rapi. Ini untuk hadiah" ucapku.

Pelayan itu memberiku kartu ucapan

"apa tuan tidak ingin menulis sesuatu. Mungkin pacar tuan akan lebih tersentuh dengan beberapa kalimat"

Kekeke... sesuatu seperti menggelitik perutku. Pacar.. kekeke.. rasanya aku benar2 ingin dia menjadi pacarku.
Apa yang harus aku tulis.

Merry Christmas
Tolong jangan pergi jauh dariku
Tolong selalu ingat aku saat matamu terjaga.


Tanganku berhenti sejenak.. apa aku harus menulisnya.. haha..

I love you more

Ini tidak berlebihan kan..

Pelayan memasukkan kartu ucapan itu sebelum membungkusnya.
Aku segera pergi, aku tak sabar ingin memberikannya ke seokjinie.

.

Aku sampai di depan rumahnya..
Aku sangat gugup. Sungguh, rasanya seperti pertama kali bertemu setelah sekian lama berpisah.

Huuuuhhh... aku menghela nafas panjang.

Aku menarik gagang pintu kebawah, aku membuka pintu pelan tanpa menimbulkan suara.
Pintunya terbuka penuh..

Dan..


Apa ini.

Kenapa dia..

Berciuman..

Dengan jungkook

Dadaku seperti tersayat.
Rasa sakit menjalar ke otakku membuat air mataku ingin keluar seketika.

Secret dating ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt