Btw, Wajah Farhan ada di atas hehe😂
📩Message from Rival :
"Sayang, kalau bikin cerita tentang aku. Harus ada yang read+vote+comment ya.
Kalau engga ada, nanti malem kena lo sama gue d kamar anjeng -_-"***
-Angel's POV-
Aku berjalan ke arah kelas sempoyongan. Mungkin ini efek dari semalam aku belum makan jadinya pusing. Aku menghela nafas dalam dalam dan membuangnya satu hentakan.
Hari ini hari Senin, hari yang paling aku benci. Aku yakin pasti bukan aku saja yang benci, semua murid pasti benci hari Senin. Upacara di pagi hari, kepanasan, itu mengerikan. Sampai di kelas, seperti biasa aku di sambut oleh Cindy."bocah beler datang." Sapa cindy memanggilku BOCAH BELER. Lah emang mata gue beler ? -_-
"Ada tugas engga? Engga ada kan?" Tanyaku sebari menaruh tas di atas meja. "Hari ini kita merdeka!! Engga ada PR sama sekali. Palingan juga tugas kimia yang ada di halaman 56." Aku menggelengkan kepala pelan. Tugas sama PR sama aja engga sih?
Untung aja udah ngerjain tugas itu,kalau belum bisa bisa panik. Jadi anak IPA itu engga gampang.Semua materi yang di jelasin guru harus cepat paham, terus kalau udah paham langsung ulangan. Tugas nya juga selalh numpuk, enggak kayak anak IPS. Tugas jarang, pelajaran gampang. Berat badanku saja turun drastis semenjak masuk sekolah dan dapat jurusan IPA. Bukannya enggak bersyukur, hanya aku juga cape lah.
Semua orang pasti lelah jika hidup penuh dengan pikiran. Kayak anak IPA setiap hari harus berpikir keras demi mendapatkan nilai bagus.Aku menyenderkan punggung ke dinding dan kembali menghela nafas. Sungguh kepalaku sangat pusing. Bagaimana nanti upacara kalau aku pingsan? Siapa juga yang bakalan gendong aku? Kalau sama Farhan ya engga apa apa lah. Tapi kalau sama Rival gimana? His ogah.
Eh tapi ko pikiranku malah ke Rival sih? Kan cowok masih banyak. Aku mendesah pasrah, mengingat kejadian pas di UKS.Bayangkan saja !
Rival tiba tiba nyamperin, terus memegang sudut bibirku. Alasannya ada sisa makanan disana. Padahal kan aku engga makan apa apa. Atau mungkin Rival modus? Kebanyakan cowok jaman sekarang sering modus. Bisa aja Rival begitu.
suara bel sekolah membangunkanku dari lamunan. Semua murid keluar kelas dan menuju ke lapangan untuk upacara. Ya ampun.."Angel, lo pucet. Mendingan di kelas aja jangan ikut upacara." Ujar Cindy.
"Gue engga apa apa kok. Ayo ke lapangan." Ajakku menarik tangan cindy.
Setibanya di lapangan, aku masuk ke dalam barisan tengah. Biasanya aku selalu paling depan tapi karena ada Annisa jadi lebih baik aku mundur.
Bukannya takut, aku hanya malas melihat wajahnya. Dan seorang cowok yang berdiri di sebelahku membuatku terkejut. Rival berdiri di sebelah kananku, ngapain dia disitu? Sengaja? Tanpa berkomentar, aku memandang petugas upacara. Disana ada Farhan yang menjadi pengibar bendera.Aku membalas senyuman Farhan saat dia tersenyum padaku. "Pacar lo ya dia?" Tanya Rival tiba tiba. Tumben dia nanya duluan. Aku lebih memilih diam daripada menjawab pertanyaan bodohnya.
"Udah berapa lama?" Tanya lagi Rival. Aku tetap terdiam tanpa memperdulikan dia yang bicara di sebelahku. "Kalau ada yang nanya jawab dong! Engga bisa menghargai seseorang lo ya? Atau lo bisu?""Bisa diem engga?"
"Wiss, santai weh dong geulis. " godanya. Dia pikir aku bakalan baper? Engga! Jijik banget baper sama cowok tengil kayak dia. "Maafin cewek gue yang udah pernah nampar lo." Ucapnya lagi. Demi apapun Rival engga bisa berhenti ngomong terus aja ngoceh. "Maklum dia engga di ajarin sopan santun." Tambahnya lagi. Indera pendengaranku terus fokus ke Rival, sampai sampai kepalaku tambah pusing. "Angel? Lo kenapa?" Tanya Rival samar di telingaku.
Lama kelamaan pandanganku buyar..
Lalu..
***
-Author's POV-
Semua murid yang ada di sekitar Angel langsung panik karena Angel jatuh pingsan. Begitu pula dengan Rival, dia panik setengah mati. Keadaan yang tadinya sunyi menjadi ramai.
Farhan yang menjadi petugas upacara menyempatkan untuk menoleh ke belakang dan terkejut saat melihat Angel di kerumunin oleh beberapa murid."Minggir !!" Usir Rival ketus membuat mereka sedikit menjauh dari Angel. Rival jongkok dan mengangkat tubuh Angel layaknya macam orang pengantin. Annisa tidak sengaja melihat Angel di bopong pacarnya itu. Ada perasaan marah di hati Annisa namun dia berusaha untuk menenangkannya. Beberapa kali Rival menyenggol banyak orang karena kesusahan untuk lewat.
Guru guru pula ikut khawatir melihat keadaan Angel. Wajah pucat menghiasi wajah Angel yang cantik.Rival menendang pintu UKSnya dan menaruh tubuh Angel di atas ranjang. Rival kebingungan sendiri dan dia malah kayak jadi orang ling lung.
Suatu ide muncul di otaknya, lantas Rival mengambil minyak angin dan di balurkan di kepala dan juga leher Angel.
"Kenapa pake segala pingsan sih ini cewek?" Gumam Rival kesal. Namun mata Rival berhenti di wajah Angel.
Tatapannya melembut saat melihat Angel yang sedang terkulai lemas.Rival memperhatikan wajah Angel, dan tiba tiba saja sesuatu yang membuat Rival terkejut muncul. Ada desiran yang tidak jelas, jantungnya berdegup kencang, pipi nya merona saat membayangkan Angel yang melihat dirinya disini sendirian. "Gue kenapa?" Tanya Rival pada diri nya sendiri di dalam hati. Dengan cepat Rival membuang pikiran itu jauh jauh. Rival sadar diri kalau dirinya sudah punya Annisa.
Rival pun memutuskan untuk kembali ke lapangan, tapi dia kembali berpikir. Jika Rival keluar, maka siapa yang akan menjaga Angel? Sontak Rival memilih untuk diam di ruangan UKS sampai Angel siuman. Entah mengapa Rival tidak ingin meninggalkan cewek yang ada di hadapannya itu.
Tiba tiba Farhan datang dengan wajah khawatirnya. "Gimana Angel?" Tanya Farhan.Rival menaikkan kedua bahunya dan berdiri dari duduk. "Jagain cewek lo, gue mau keluar. Kalau ada apa apa kasih tau gue." Rival terkejut saat omongan itu yang terlontar dari mulutnya begitu pula dengan Farhan.
"Oke." Balas Farhan sambil tersenyum. Rival pun berjalan ke arah pintu. "Rival." Panggil Farhan membuat Rival berhenti melangkah. Lalu Rival menengok ke belakang dengan malas. "Thanks." Ucap Farhan. Rival merasa bahwa ucapan itu tidak penting buat dirinya, tanpa merespon Farhan cowok itu kembali melanjutkan langkahnya keluar UKS.
Saat jam istirahat, Angel mulai siuman. Kepalanya masih pusing tapi dia memaksakan diri untuk duduk. Matanya menyapu seluruh ruangan dan tersenyum kecil melihat Farhan tertidur di sofa. Angel menurunkan kedua kakinya dari atas ranjang lalu menghampiri Farhan. "Farhan?" Panggilnya. Farhan buru buru terbangun dari tidurnya."loh? Angel udah bangun?" Tanya Farhan senang. Angel hanya mengangguk pelan, "kamu yang bawa aku kesini?" Tanya Angel.
Farhan terdiam sebari menimbang pertanyaan Angel. Padahal Rival yang bawa dia ke UKS bukan pacarnya. "Rival yang bawa kamu kesini." Jawab Farhan sedikit ragu. Kedua alis Angel seketika bertautan, kenapa musti Rival yang membawanya kemari? Wajah Angel memerah saat membayangkan dirinya di gendong oleh Rival.
Kejadian itu tidak akan pernah Angel lupakan, ada rasa senang pula di benak Angel."Thanks Rival.."
HUAA MAAF KURANG SERU:'V
LAGIAN GUA BINGUNG ANJIR KONFLIK UNTUK CERITA INI APA..KALIMATNYA..DAN BLA BLA-_
GUA LAGI BADMOOD MAKANYA KURANH SERU HEHE MAAF YA:)

KAMU SEDANG MEMBACA
IPA VS IPS [END]
Fiksi Remaja"ANAK IPS KEBANYAKAN PADA GOBLOK !!!" -kata anak IPA "DARIPADA ELU ANAK IPA PADA CULUN SEMUA !! DASAR BOCAH BELER." -Kata anak IPS stop !! please deh, jangan ada perselisihan di antara kita. Lo IPA, gue IPS. Lo Pinter, Gue bodoh. kita emang berbeda...