"engga" Rival mendorong Angel. yang di dorong hanya mengerjapkan mata nya beberapa kali, seperti bingung. "gua engga akan ninggalin lo,gua bakalan yakinin lo tapi bukan dengan cara ini. lo ngasih sesuatu yang berharga ke gua? lo gila?!" Rival mendorong Angel kasar, diri nya sendiri marah. seharus nya dia engga mencium Angel!
"lo tau gua brengsek kan? semisal nya gua ambil punya lo terus gua ninggalin lo, gimana? lo bakalan nyesel bukan di ujung nya? harus nya lo mikir kesitu, Angel!" Rival menarik rambut nya frustasi. dia engga habis pikir apa ide yang terbesit di dalam benak Angel, sampai cewe itu berani melakukannya. Angel menunduk, menyembunyikan mata nya yang ingin mengeluarkan air mata.
"g-gua gila karena lo,Val" lirih Angel.
"gua beneran gila gara gara lo"
"gua engga pernah se sayang ini sama orang" Rival mengatup kedua bibir nya.
"gua tau" gumam Rival
"dan gua pikir itu cara yang bikin gua yakin kalau lo engga akan ninggalin gua"
"engga, gua bakalan buktiin lo"
"tapi gimana cara nya?" tanya Angel ragu
"ya gua punya cara tersendiri, bukan kaya di pikiran tolol lo itu" ucap Rival sarkastik.
"kenapa lo ngomong begitu ke gua?!" sentak Angel engga terima.
"gua mau berhenti jadi cowo brengsek! Putra pernah bilang ke gua, kalau gua sayang sama cewe. gua engga boleh ngerusak cewe itu! walaupun lo sendiri yang ngasih tapi tetep aja yang ngerusak siapa? ya gua juga lah bodoh!" omel Rival habis habisan.
"apa lo pernah begini juga ke mantan lo?" tanya Rival sebari menyipitkan kedua mata nya curiga.
"begini apa?"
"nawarin perawan lo"
"ya engga lah!"
"terus kenapa ke gua nawarin?"
"g-gua engga tau" Angel kembali menunduk, memainkan jemari nya. Rival hanya mendengus pelan, berjalan menghampiri Angel dan merengkuh gadis kesayangannya itu. dia engga tau harus berkata apa lagi soal ini.
"kalian ngapain?" Rival langsung mendorong Angel, menoleh ke sumber suara. setelah bertahun tahun, kakak nya baru menunjukan hidung batang nya. Richard menaikkan sebelah alis nya, mata nya sinis mengarah ke Angel.
"udah berani lo bawa pelacur ke rumah pas ayah engga ada?" tanya Richard lagi.
"jaga omongan lo nyet! dia pacar gua"
"ngapain di kamar? keluar sana!"
"lo ngapain balik ke rumah?" tanya Rival engga suka akan kehadirannya.
"ini rumah gua, suka suka gua" Richard masuk ke dalam Rival seenak nya dan merebahkan tubuh nya.
"ayah bakalan marah kalau tau lo disini" ucap Rival mengingatkan.
"gua jamin ayah nyuruh gua tinggal disini"
Rival memutarkan bola mata nya malas, ia melirik ke arah Angel yang membisu. mungkin Angel kaget akan kehadiran Richard. Rival mengaitkan jemari nya di jemari Angel, membawa nya keluar kamar. "kaya nya lo engga bisa disini" ucap Rival.
"kenapa?"
"ada kakak gua"
"lo punya kakak?"
"sebenarnya engga"
"lo punya ibu?"
"punya"
"sekarang dimana?"

YOU ARE READING
IPA VS IPS [END]
Teen Fiction"ANAK IPS KEBANYAKAN PADA GOBLOK !!!" -kata anak IPA "DARIPADA ELU ANAK IPA PADA CULUN SEMUA !! DASAR BOCAH BELER." -Kata anak IPS stop !! please deh, jangan ada perselisihan di antara kita. Lo IPA, gue IPS. Lo Pinter, Gue bodoh. kita emang berbeda...