Part 2 - The Camp

1K 96 0
                                    

Wisnu berada di dalam kamarnya malam itu. Ia gelisah tidak bisa memejamkan mata. Betapapun ia berusaha menghilangkan wajah Tiyas dari kepalanya, namun tidak berhasil. Anindi Tiyas, teman perempuan yang ia kenal sejak kelas 1 SMA. Saat itu tidak ada apa-apa di dalam kepala dan hatinya soal Tiyas. Wisnu mulai terpesona pada Tiyas saat Tiyas mulai berorganisasi. Mereka berdua berada dalam camp yang sama ketika proses pelantikan OSIS dan klub ekskul di sekolah akhir kelas 1.

"Yang tadi namanya gue sebutin, maju ke depan. Cepeeet, ga pake lama ga pake lemot!!" Kinan sekertaris OSIS yang cantik dan judes itu berteriak. Dihadapannya ada 2 kelompok yang siap dia siksa.

Tiyas, Asti, Rian dan kelompok OSIS baru lainnya memisahkan diri dari kelompok ekskul. Sementara Wisnu, Danar dan calon ketua ekskul lainnya dalam barisan yang berbeda. Penataran calon ketua ekskul dan calon anggota OSIS memang ditangani oleh 2 tim yang berbeda. Tim senior OSIS yang paling menyeramkan tampangnya. Kinan si sekertaris OSIS yang seolah punya suara 7 oktaf, tidak pernah berhenti berteriak dan pasang tampang muka judes 10 kali lipat dari kesehariannya. Ada Dika si bendahara yang jahil luar biasa. Tapi yang paling menakutkan sesungguhnya adalah Brama, si ketua OSIS. Brama seperti dilahirkan untuk jadi seorang pemimpin. Tubuhnya tinggi tegap, rahang wajahnya jelas, tidak ada yang berani macam-macam dengan Brama. Wisnu sangat bersyukur tidak berada dalam kelompok OSIS.

Kegiatan penataran selalu bertempat di Cibubur. Menginap 3 hari 2 malam. Panitia menyiapkan tenda tentara besar. Satu untuk laki-laki dan satu untuk perempuan. Jika malam cerah, kami dipaksa tidur di luar tenda. Senior bilang mereka gerah kalau terlalu banyak orang di dalam tenda. Kami tahu itu alasan. Setelah melewati 1 hari penuh horor, Wisnu masuk ke dalam tenda karena ingin bersiap mandi. Team OSIS baru belum kelihatan, padahal sudah jam 5 sore. Lalu Wisnu mendengar suara mereka di luar. Team OSIS baru berbaris di depan tenda dengan kondisi baju penuh lumpur dari ujung kaki sampai ujung rambut.

"Sebelum mandi, baca keras-keras peraturan penataran." Kinan berteriak lagi.

"Peraturan Penataran. Satu, Senior selalu benar. Dua, Jika Senior salah lihat peraturan satu. Tiga, Kami tidur di luar. Empat, Mandi 10 hitungan. Lima..."

Wisnu mengernyit. 'Apa perlu keterlaluan begini.' 

Wisnu mengarah ke MCK umum terdekat. Sebenarnya, Wisnu sangat tidak ingin mandi. Karena kondisi MCK yang ada sepertinya habis mandi malah badan jadi lebih kotor. Tapi peraturan harus ditaati. Sekalipun untuk Wisnu, paling tidak ia mandi tanpa dihitung. Setelah Wisnu mandi, kelompok OSIS baru mulai masuk ke dalam MCK berkelompok, laki-laki dan perempuan. Senior gemblong nya pun ikut.

"Cepeeet, cepeeet udah mau malam. Sudah masuk semua?" Kinan berteriak sambil memukul-mukul pintu MCK.

"Satu, Dua, Tiga, Empat..." Kinan mulai mengitung dan kelompok OSIS baru segera cepat-cepat mandi. Bukan mandi, hanya mencoba membersihkan badan dengan sangat terburu-buru.

Wisnu menggeleng dan masuk ke dalam tenda, sangat berharap penataran ini cepat berakhir.

Hari ke dua esok sorenya. Wisnu melihat pemandangan yang sangat mengganggu. Kawan-kawannya mulai berkelompok melihat apa yang terjadi dari kejauhan. Tidak ada yang berani mendekat, tidak ada yang berani membela. Tiyas dan Rian kelas 1 dan Asti kakak kelas 2 berdiri didepan tenda. Konon mereka sudah berdiri selama 2 jam lamanya. Brama berdiri dihadapan mereka melemparkan pertanyaan-pertanyaan sulit yang tidak mungkin mereka bisa jawab. Ketika jawaban salah, mereka harus skot jam 10 kali. Tiyas tampak bisa menjawab beberapa pertanyaan pengetahuan umum. Itu yang membuat kawan-kawan yang lain mulai menyemangati Tiyas. Sedangkan Brama terlihat tidak suka dengan keadaan itu.

"Tiyas, sok pinter kamu ya. Turun 20 kali." Tiyas tidak membantah dan mulai skot jam 20 kali.

Wisnu mengakui paras Tiyas luar biasa. Tegas, tidak ada takut dalam matanya, namun tetap patuh mengikuti perintah.

Just another High school Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang