-Xiao Miao-

3.9K 381 13
                                    

Melayani, apa bahkan Nian Hua diajarkan untuk menjadi pelayan selama ini?

Tidak, nenek Yi mengajarkannya berbagai kemampuan, seperti menganalisis sebuah penyakit atau tanaman obat, dia juga dapat merajut pakaian, memasak, dan ahli dalam berbicara dengan para hewan di hutan---oh apa itu juga termasuk dalam kemampuan?

"Em---Jendral---",

"Xian, Panggil aku Xian.", Pria itu tidak menoleh, dan terus berjalan diikuti Nian Hua yang berjalan dibelakangnya.

"Oh, Kakak Xian.",

Deg!

Jendral Xian sedikit terkejut, sudah lama sejak terakhir kali ada yang memanggilnya begitu, dan tidak ada yang berani memanggilnya begitu karna perintahnya sendiri, hanya ada satu orang di dunia ini yang bisa memanggilnya begitu, Xiu Xian, ah, tiba-tiba saja Jendral Xian merindukannya, wanita yang telah menemaninya seumur hidup wanita itu dulu, mendiang istrinya yang telah meninggal dunia 988 tahun yang lalu, tepatnya, 12 tahun sejak dia di kutuk bersama Kaisar Miao.

'Apa kau dengar?'

'Apa?'

'Ku dengar pelayan terakhir yang melayani Kaisar menghilang secara misterius, Jendral Xian secara pribadi mengirimkan beberapa hadiah dan uang untuk menutup mulut keluarga sang pelayan!'

'Wah, sebenarnya seperti apa Kaisar kita itu? Ku dengar sudah hampir 1000 pelayan yang menghilang tanpa sebab sejak melayani Kaisar, ku harap aku tidak terpilih berikutnya!'

'Benar---'

'Meow!'

'Hyaaa!'

'Kucing sialan!'

"Hentikan!",

Kedua perempuan yang tengah mencoba memukuli kucing hitam yang membuat mereka takut itu terhenti dan secara serentak menoleh kearah Nian Hua, gadis itu terlihat marah, entah kenapa.

"Kalian tidak boleh menyakitinya!", Sergah Nian Hua seraya mengangkat kucing hitam itu ke dalam pelukannya, mengusap puncak kepalanya.

Gadis kampungan, tu---turunkan aku!

"Memang kenapa? Lagipula, siapa kau hah?!", Balas salah satu dari kedua perempuan itu.

"Ya, memang kau siapa?!", Yang satunya lagi ikutan membalas Nian Hua.

Sementara Nian Hua masih mempertahankan ekspresi marahnya, dengan tangan masih setia mengusap kepala dan bulu kucing hitam itu dengan lembut.

"Apa sekarang Yang Mulia juga telah mengeluarkan peraturan baru? Para pelayan dapat bersantai dan berbincang semasa jam bekerja?",

Ketiga perempuan itu serempak menoleh kearah sumber suara, dimana berdiri pria penuh dengan aura dingin namun berwibawa berdiri di ujung lorong. Nian Hua hanya diam, sementara kedua perempuan lainnya terlihat ketakutan.

"Je---Jendral Xian.", Ucap keduanya bersamaan.

Jendral Xian, pria itu sempat terkejut ketika melihat Nian Hua tiba-tiba saja berlari ke depan dan berteriak, dia tidak langsung mengejar atau mengikutinya, namun memperhatikan dari arah kejauhan, melihat bahwa Nian Hua menghentikan dua orang dayang yang tengah mencoba memukuli kucing hitam yang cukup membuat Jendral Xian terkejut.

"Nona Yi, kemari.", Tukas Jendral Xian memerintah.

Nian Hua tentu saja patuh, berjalan kearah Jendral Xian dan berhenti disampingnya, masih mengendong kucing hitam itu.

Cursed EmperorWhere stories live. Discover now