-Memberi pelajaran pada Putri Jiang An-

3.2K 241 45
                                    

Ruang aula tidak terdengar senyap seperti biasanya, Kali ini para pejabat nampak sangat bersemangat menghadiri rapat. Tidak peduli bagaimana mengantuknya mereka setiap tengah malam mengadakan rapat, meski di pagi hari mereka tetap tidur namun tetap saja tidak bisa menandingi keinginan untuk tidur di malam hari.

Sun Miao tentu saja menyadari perbedaan itu dan Jendral Xian dengan segera menjelaskan bahwa para pejabat bersemangat karna putri Jiang An, Mu Meiyi sampai hari ini tetap bersikukuh untuk bertemu dengannya. Membawa nama kerajaan Kuang bersamanya, Mu Meiyi nampaknya benar-benar ditekan oleh ayahnya, Raja Kuang untuk mengikat Sun Miao dan kekaisaran Miao dengan aliansi pernikahan.

Sun Miao tidak mengambil pusing, sudah berapa banyak putri dari kerajaan lain yang datang menawarkan diri menjadi Permaisurinya? Bahkan ada yang rela menjadi selirnya, semua itu hanya demi kemakmuran kerajaan mereka masing-masing. Tentu saja Sun Miao menolak semuanya, dia tidak lagi mempercayai orang lain. Terutama jika menyangkut mengenai masalah pernikahan, dimana karna kutukan ini dia harus menunggu entah berapa lama lagi demi menemukan cinta sejati.

Dia bahkan mulai menganggap bahwa cinta itu tidak benar-benar ada, sejauh yang Sun Miao tau dan kenal tidak ada perempuan yang benar-benar bersedia menikah dengannya tanpa mendapatkan apapun. Yang diinginkan mereka adalah kekuasaan, kekayaan, dan juga status sosial di mata masyarakat luar.

"Yang Mulia, Putri Jiang An dari kerajaan Kuang ingin menghadap anda...", Tutur Jendral Xian dari bawah tangga singgasana.

Sun Miao tidak segera menjawab, hanya mengangguk untuk membiarkan Mu Meiyi masuk kedalam aula.

Ketika pintu aula terbuka, Sosok Mu Meiyi yang penuh dengan sikap seorang putri pada umumnya menebar pesonanya hingga para pejabat saling berbisik dan bergumam membicarakan kecantikannya. Jika Sun Miao yang dulu, mungkin dia akan langsung tergoda oleh Mu Meiyi. Tapi sekarang ini, melihat Mu Meiyi---dia tiba-tiba terbayangkan oleh sosok Yi Nian Hua yang polos dan lugu. Mengenakan pakaian pemberiannya yang indah, berjalan dengan mahkota feniks diatas kepalanya.

"Yang Mulia...?", Jendral Xian melihat Sun Miao melamun dan tersenyum dengan aneh membuatnya heran, dia mengira bahwa Sun Miao terpesona oleh Mu Meiyi.

Mendengar panggilan Jendral Xian, Sun Miao berdehem. Lalu dengan nada tenang berkata : "Tidak tau apa yang membuat kerajaan Kuang mengirimkan tuan putri mereka ke kekaisaran Miao kami ini...",

Mu Meiyi diam-diam tersipu, dia tidak menyangka jika Sun Miao ternyata adalah sosok yang begitu menakjubkan. Rumor mengatakan dia dikutuk menjadi mahkluk menyeramkan dan buruk rupa, apa ini termasuk buruk rupa?

Dia bahkan lebih mirip ketampanan iblis, mematikan.

"Saya, Mu Meiyi. Putri kerajaan Kuang, Putri Jiang An. Memberi hormat kepada Yang Mulia, Sebelumnya saya sudah beberapa waktu berada di istana namun baru bisa bertemu dengan Yang Mulia. Mengatakan Yang Mulia jatuh sakit dan menyebabkan kecemasan kepada semua orang, sekarang mendengar Yang Mulia telah sembuh dan akan mengadakan rapat maka saya segera datang untuk menemui Yang Mulia demi menyampaikan perintah ayahanda saya...",

Sun Miao memicingkan matanya, mendengar Mu Meiyi mengatakan soal sakit yang dialaminya. Dia jadi ingat, semua itu adalah karna dirinya!!!

Gadis ini tidak hanya melemparnya kedalam kolam, menyebabkan dirinya demam bahkan juga menyebabkan Nian Hua ikut terkena dampaknya. Hari ini, jika dia tidak memberikan keadilan kepada Nian Hua---dia tidak puas!

"Raja Kuang sampai mengirimkan putrinya kemari, Sepertinya benar-benar hal yang penting...", Sun Miao sengaja memainkan nada bicaranya seakan dia sedang menyambut kedatangan Mu Meiyi.

Mu Meiyi sendiri segera tersenyum mendengar perkataan Sun Miao dan membungkuk mengiyakan, meminta pelayannya untuk bergegas maju dan membiarkannya membuka sebuah kotak ditangan sang pelayan. Isi kotak itu adalah sebuah cangkir giok yang konon katanya langka, kini melihatnya secara langsung membuat para pejabat berseru takjub. Lain halnya dengan Sun Miao, setelah lama terkena kutukan dirinya telah kehilangan minat pada benda-benda seperti itu.

"Ayahanda saya ingin memberikan cangkir giok ini kepada anda sebagai hadiah untuk aliansi pernikahan, Yang Mulia...",

Sun Miao tersenyum sinis, "Oh ya? Sungguh mulia sekali Raja Kuang, membiarkan putrinya menikah ke kekaisaran Miao juga memberikan sebuah hadiah. Tidak tau harus bagaimana kekaisaran Miao membalasnya, Haruskah aku mengirimkan sesuatu kepadanya? Ku dengar, Raja Kuang menyukai perempuan-perempuan cantik. Kenapa tidak membiarkanku mengirimkan beberapa perempuan kepadanya?",

Mu Meiyi tertunduk, dia merasa jika Sun Miao ingin mempermalukan dirinya juga ayahnya.

"Yang Mulia, anda berlebihan. Ini semua adalah niat baik ayahanda, lagipula saya sangat mengagumi anda. Bisa menikah dan menjadi pendamping anda, merupakan sebuah kehormatan bagi saya dan kerajaan Kuang..",

Sun Miao tertawa dengan nada meremehkan, "Benarkah?",

"Putri Jiang An, Pernahkah bertemu denganku?", Sun Miao kembali melanjutkan.

Mu Meiyi mendongak, "Me---meski tidak pernah bertemu, tapi banyak mendengar tentang anda. Saya mengagumi anda melalui apa yang saya dengar..."

Sun Miao kembali tertawa, dia merasa lucu.

"Oh, Rumor mengatakan bahwa aku terkena kutukan. Dapat berubah menjadi mahkluk menyeramkan, putri tidak takut?", Sun Miao bertanya, seraya mencondongkan tubuhnya.

Mu Meiyi tentu saja tau mengenai rumor itu, maka dari itu sebelumnya dia memprotes kepada ayahnya untuk tidak menikahkannya dengan Sun Miao. Membayangkan untuk menjadi istri dari mahkluk menyeramkan, bagaimana bisa dia hidup?

Bagaimana dia akan menunjukkan wajahnya pada orang lain?

"Ti---tidak takut..", Lirih Mu Meiyi tidak begitu keras.

Sun Miao menyeringai, "Benar juga, ku dengar Putri Jiang An sudah datang beberapa hari. Aku mendengar bahwa pada hari kedatanganmu, Kebetulan aku meminta Jendral Xian untuk membiarkan kucing peliharaanku keluar berjalan-jalan. Apakah tuan putri menyukai kucing?",

Wajah Mu Meiyi memucat, Dia ingat ketika dia datang ke istana Miao untuk pertama kalinya dan bertemu dengan seekor kucing hitam. Karna menghalangi jalannya, dia meminta pelayannya untuk melempar kucing itu pergi.

"Su---Suka..",

"Aneh, Yang ku dengar hari itu seseorang telah melihat tuan putri memerintahkan pelayanmu untuk melempar seekor kucing kedalam kolam. Apa itu benar...?", Sun Miao menatap dengan tajam kearah Mu Meiyi, seperti sepasang pedang yang siap untuk menusuk Mu Meiyi kapan saja.

Wajah Mu Meiyi semakin memucat, dia berpikir tentang siapa yang begitu berani melaporkan dirinya?

Gadis itu?!

Ya, Mu Meiyi ingat. Hari itu, Nian Hua yang berada disana dan menyelamatkan kucing hitam itu.

"Yang Mulia!", Mu Meiyi dengan cepat berlutut, diikuti pelayannya. "Saya bersalah, saya tidak tau jika kucing itu adalah milik anda. Saya---saya mengira itu adalah kucing liar yang sembarangan masuk ke dalam istana dan menurut yang saya dengar bahwa kucing hitam berarti pertanda buruk...",

Sun Miao mengebrak meja dihadapannya, berjalan menuruni tangga singgasana dengan perlahan namun penuh penekanan. Jendral Xian yang melihat bahwa Sun Miao nampak marah segera merunduk, untuk urusan ini dia tidak bisa sembarangan ikut campur dan menengahi. Lagipula, apa yang dilakukan oleh Mu Meiyi waktu itu memang salah. Sedikit memberinya peringatan bukanlah hal yang salah, hanya saja takutnya akan muncul masalah nantinya.

Tbc.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cursed EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang