-Bertemu Kaisar-

4.1K 415 9
                                    

Matahari telah lama terbenam, berganti tugas dengan sahabatnya, bulan.

Waktu menunjukkan hampir tengah malam, jam 11 tepatnya.

Nian Hua telah melakukan pekerjaannya sore tadi, membersihkan kamar Kaisar Miao yang mewah namun sepi, dan selalu mengikuti Jendral Xian untuk mengetahui tugas apalagi yang perlu dikerjakannya.

Setelahnya, Nian Hua habiskan waktu bermain dengan Xiao Miao, kucing hitam yang konon merupakan peliharaan Kaisar Miao, anehnya, Nian Hua tidak mengerti kenapa dia tidak bisa memahami bahasa Xiao Miao, tidak satupun. Menyebabkannya dan Xiao Miao terlihat seperti seorang ibu yang tengah mengajarkan anaknya yang nakal.

"Kakak Xian.", Nian Hua yang baru saja mandi malam melihat Jendral Xian berdiri di ambang pintu kamar Kaisar Miao. "Apa tugas berikutnya yang harus kukerjakan?",

Pria itu menatap lurus kearah Nian Hua, sebelum akhirnya menjawab dengan ekspresi biasa, "Yang Mulia akan mandi sebentar lagi untuk menghadiri rapat, aku telah meminta petugas dapur untuk merebus air panas, nanti bantu mereka menuangkannya kedalam bak mandi Yang Mulia...",

Nian Hua mengangguk, "Eh?",

Jendral Xian menatapnya heran.

"Kenapa?",

"Kakak Xian, kenapa Yang Mulia mengadakan rapat di malam hari? A---apa rumor itu ternyata adalah benar? Jika Yang Mulia tidak bisa keluar di pagi hari?",

Jendral Xian tidak tau harus menjawab apa dan hanya mengangguk.

"Oh begitu, baiklah. Aku akan pergi bekerja dulu, kakak Xian...", Celetuk Nian Hua meninggalkan Jendral Xian dan secara kebetulan berpapasan dengan Xiao Miao yang terlihat melototkan matanya kearah Nian Hua.

Miao! (Apa lihat-lihat, gadis kampung!)

"Xiao Miao, aku tidak bisa menemanimu bermain, aku harus bekerja...", Ujar Nian Hua menjulurkan tangannya dan mengusap puncak kepala Xiao Miao lembut.

Miao!!! (Gadis sialan, beraninya kau---siapa yang ingin bermain denganmu ha! Cepat siapkan air untukku mandi!!!)

"Iya-iya, aku akan bermain denganmu nanti...", Teriak Nian Hua dari arah depan ketika dia terburu-buru pergi ke dapur untuk melihat apakah air panasnya telah siap atau belum.

Xiao Miao mendesis, lalu dengan angkuh berjalan kearah Jendral Xian, yang mana pria itu langsung membukakan pintu untuk Xiao Miao dengan hormat.

"Kampung darimana kau menemukan gadis sialan itu huh? kakak Xian.", Xiao Miao meloncat keatas ranjang.

Jendral Xian berlutut sebelah kaki di hadapan Xiao Miao, sebelum akhirnya dia membuka mulut dan menjawab : "Nona Yi berasal dari perbatasan kampung Long Wei, dia adalah kerabat jauh bibi Huang yang membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pagi ini saya menemukan bahwa nona Yi sangat menarik, dia berbicara pada salah satu kuda yang tengah dipakai oleh seorang anak pejabat, Yang Mulia...",

Xiao Miao, entah sejak kapan kucing hitam itu telah berubah menjadi sosok manusia memakai pakaian mewah dengan wajah tampan yang menawan.

"Oh?", Dia terlihat tertarik, "Lanjutkan.",

Jendral Xian membungkuk, "Nona Yi juga terlihat tidak mempermasalahkan seperti apa rupa hewan yang dilihatnya, seperti tadi sore ketika nona Yi tengah membersihkan kamarnya, seekor kecoa tiba-tiba meloncat keluar dari balik ranjangnya.",

"Lalu?",

"Lalu nona Yi dengan hati-hati membawa kecoa itu keatas tangannya, berkata, 'Apa aku mengagetkanmu? Aku tidak bermaksud', dan sepertinya menunggu balasan kecoa itu sebelum akhirnya dia membalas lagi, 'Oh, kau terkejut? Baiklah, aku akan membiarkanmu kembali ke tempat ini, tapi berjanjilah untuk tidak menyerangku di malam hari, tuan kecoa..'.",

Pria diatas ranjang itu tertawa dengan aneh, sementara Jendral Xian, bahkan sudut bibirnya berkedut melihat pria itu, Sun Miao tertawa begitu lepas.

"Menarik, Tapi tetap saja dia gadis yang menyebalkan, jika dia bisa berbicara pada hewan, kenapa dia tidak mengerti apa yang ku ucapkan??", Tanya Sun Miao memainkan dagunya.

Jendral Xian tidak menjawab, karna dia sendiri tidak tau.

"Ka---kakak Xian, air panasnya sudah siap...",

Jendral Xian mengangguk ketika Sun Miao memberinya isyarat agar membuka pintu, yang segera dituruti pria itu, sementara Sun Miao beranjak bangun, dan memilih untuk duduk di kursi panjang tempat dia biasa bekerja dan membaca laporan.

"Kakak Xian, apa aku harus langsung menuangkan air panasnya ke bak mandi?", Tanya Nian Hua ketika memasukki kamar Sun Miao, dengan ember kayu berisi air panas, sedikit berat, namun masih mampu Nian Hua bawa, dibantu Jendral Xian di kedua tangannya membawa masing-masing satu ember.

Pria itu mengangguk, dan membawa Nian Hua berjalan kearah belakang ranjang Sun Miao, mendapati disana ada sebuah bak mandi---atau mungkin Nian Hua harus sebut kolam karna ukurannya yang bahkan lebih luas dibandingkab gubuk nenek Yi yang tidak seberapa.

"Letakkan disana saja kakak Xian, aku bisa sendiri.", Tukas Nian Hua dianggukki oleh pria itu.

Setelah Jendral Xian meninggalkan kamar Sun Miao, Nian Hua memulai pekerjaannya dengan perlahan menuangkan air panas kedalam bak mandi Sun Miao, mencampurnya dengan air dingin yang dapat di tuang melalui 'kran' bambu di ujung bak mandi.

"Fiuh~", Nian Hua menghapus keringat di keningnya. Menepuk pakaian dan tangannya, sebelum akhirnya hendak berbalik dan memberitahukan Jendral Xian bahwa air Kaisar Sun Miao telah siap digunakan.

Tapi---bruk, dia menabrak sesuatu yang keras di depannya.

"Ma---maaf kakak Xian, aku tidak tau kakak masih disini!",

Nian Hua tidak melihat keatas dan hanya mengira dia memang hanya berdua saja dengan Jendral Xian sejak tadi, jadi dia langsung meminta maaf kepada Jendral Xian tanpa memastikan.

"Apa mukaku terlihat seperti Jendral Xian?", Suara pria itu begitu dingin dan serak.

Nian Hua menyakini itu bukan suara Jendral Xian, dan memutuskan untuk mendongak, menemukan bahwa pria di hadapannya, pria yang barusan ditabraknya adalah pria lain, bukan Jendral Xian.

"Si----siapa kau?! Berani sekali menerobos ke kamar Yang Mulia?!", Sergah Nian Hua pada pria dihadapannya.

Sementara Sun Miao, pria itu tadinya hendak bersiap pergi mandi, namun melihat Nian Hua yang belum selesai menyiapkan airnya, dia memutuskan untuk menunggu, memperhatikan bagaimana gadis itu bekerja, mengangkat ember kayu berisi air panas untuknya. Tanpa menyadari, seulas senyuman terlukis di bibir pucatnya.

"Yang Mulia waktu anda tidak banyak...", Itu Jendral Xian yang entah sejak kapan muncul, dan sukses membuat Nian Hua mematung mendengar panggilan Jendral Xian kepada pria di hadapannya. Yang Mulia, pria itu adalah Kaisar Miao, Sun Miao!

Sun Miao sendiri diam-diam menyunggingkan senyuman jahatnya, dia menyadari perubahan ekspresi Nian Hua yang terkejut karna mendengar ucapan Jendral Xian kepadanya. Dan Sun Miao memutuskan untuk sedikit mengerjai Nian Hua sekarang, dengan memintanya mengusap punggung pria itu sementara Jendral Xian telah disuruh keluar.

"Kenapa? Keberatan? Apa ingin kupanggilkan kakak Xian-mu? Gadis kampungan..", Celetuk Sun Miao seraya melepaskan semua pakaiannya dan menyisakan kain tipis yang menutupi bagian bawah tubuhnya.

Nian Hua yang telah hidup selama 1000 tahun dan untuk pertama kalinya melihat tubuh seorang pria dewasa sontak menutup wajahnya yang memerah, jantungnya berpacu dua kali lipat lebih cepat, dan seluruh tubuhnya terasa panas dingin menyaksikan tubuh atletis milik Sun Miao.

"Apa yang kau lakukan? Cepat kemari dan gosok punggungku!", ujar Sun Miao yang merasa tidak ada pergerakan dari Nian Hua segera mengomeli gadis itu.

"Ba---baik.", Nian Hua gugup, masih memejamkan matanya dan melirik sedikit melalui celah tangannya dan jarinya.

Mengambil kain yang terletak di atas ember kayu dan mulai mengelap punggung Sun Miao dengan mata masih terpejam.

Oh Tuhan, selamatkan aku!!!

Tbc.


Cursed EmperorWhere stories live. Discover now