-Putri Jiang An-

3.8K 370 39
                                    

Tiga hari berturut-turut Sun Miao menolak di layani Nian Hua, tiga hari pula Jendral Xian mengalami sakit kepala karna melihat Kaisarnya, tuannya sendiri menjadi begitu menyebalkan. Sedikit-sedikit, Sun Miao akan mengomel ini dan itu seakan semua di matanya saat ini adalah salah. Jendral Xian mengerti, jika Nian Hua adalah sumber masalahnya. Namun dia tidak mengerti, kenapa Nian Hua yang harus menjadi sumber masalahnya disini.

"Kakak Xian..", Nian Hua memanggilnya penuh lirih. Ini masih siang, jadi Nian Hua belum memiliki banyak tugas.

Jendral Xian menatap Nian Hua sekilas, berkata : "Aku tidak bisa membantumu, Nian Hua. Masalah ini---agak sulit...",

Nian Hua terlihat sendu, beberapa hari ini dia tidak melihat sosok Sun Miao. Pria itu selalu berusaha untuk menghindarinya, entah karena hal apa. Yang jelas, Nian Hua merasa gelisah karna tidak melakukan apapun dimalam hari. Bahkan Nian Hua nekat mengintip lewat jendela hanya untuk melihat apakah Sun Miao ada atau tidak, nyatanya tanpa sepengetahuan Nian Hua. Sun Miao memilih melakukan aktivitasnya di ruangan lain, hatinya belum siap untuk bertemu dan melihat Nian Hua untuk saat ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pagi ini Nian Hua memutuskan untuk sedikit berjalan-jalan di taman istana, pekerjaannya telah selesai. Membersihkan kamar Sun Miao, mencuci pakaian Sun Miao, menyiapkan makanan Xiao Miao di dalam kamar Sun Miao. Ah---bahkan Nian Hua belum sempat melihat Xiao Miao akhir-akhir ini, kucing itu sepertinya ikut menghindari dirinya saja.

"Kucing sialan! Berani-beraninya mengotori rok-ku!",

Suara yang memekik itu menyadarkan Nian Hua dari lamunannya, mendongak dan mendapati sosok indah yang sangat anggun. Ditemani dua orang pelayan disampingnya, sosok perempuan itu terlihat marah.

"Kalian berdua, tangkap kucing sialan itu!", Pintah gadis cantik itu tegas seraya menunjuk kearah Xiao Miao---eh????

Nian Hua segera berlari kearah Xiao Miao, namun kedua pelayan itu berhasil terlebih dahulu menangkap Xiao Miao.

Miao...! (Lepaskan aku, dasar budak sialan!)

"Putri, kami telah menangkapnya. Apa yang harus kami lakukan padanya?", Tanya salah satu dari pelayan itu.

Putri? Sun Miao membatin. Oh, dia ingat. Pagi ini dia mendengar dari Jendral Xian, bahwa seorang putri dari kerajaan Kuang datang atas perintah ayahnya untuk melakukan pernikahan politik dengan dirinya. Jika Sun Miao tidak salah ingat, Putri Jiang An, Mu Meiyi. Kabarnya, putri Jiang An memiliki sifat anggun dan menawan. Kini Sun Miao melihatnya sendiri dan berpikir, dimananya yang anggun? dimananya yang menawan???

"Lemparkan dia ke dalam air, kucing bukankah takut pada air?", Ujar Putri Jiang An seraya tertawa sinis.

Kedua pelayan itu mengangguk seraya ikut tertawa, kemudian tanpa di duga melemparkan kucing hitam itu kedalam air.

Splash!

Gelombang air kolam terlalu besar untuk ukuran kucing hitam seperti Xiao Miao, hal ini membuat putri Jiang An dan kedua pelayannya terdiam sejenak. Melirik ke samping kolam, ternyata ada sebuah alas kaki milik entah siapa.

Dibawah air kolam, Nian Hua yang tadi melihat Xiao Miao dilemparkan kedalam kolam terkejut dan tanpa berpikir panjang melompat kedalam kolam.

Untuk ukuran gadis desa, yang tinggal di hutan. Dia cukup mahir berenang, karna biasanya setelah selesai mencuci pakaian di sungai, dia akan pergi untuk berenang dan mencari sedikit ikan untuk di jadikan lauk malamnya.

Xiao Miao! Batin Nian Hua ketika melihat Xiao Miao yang merontah di dalam air.

Meski beberapa kucing dapat berenang, namun Xiao Miao berbeda kasus. Dia dilempar begitu saja tanpa ada aba-aba, membuatnya tersedak air dan mulai kehabisan oksigen sehingga dia perlahan mulai tenggelam ke dasar kolam berisi air yang dihidupi banyak ikan koi peliharaan Sun Miao.

Apakah akhirnya aku sebagai Kaisar Miao yang berkuasa ini mati dalam wujud konyol dan tidak berdaya begini...?

Ayahanda..ibunda...

Aku takut..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dimana aku?

Xiao Miao terbangun, mengedipkan matanya beberapa kali. Hal pertama yang dilihatnya adalah sosok gadis kecil yang manis, raut wajahnya mengambarkan kekhawatiran yang besar. Kedua tangannya tak berhenti mengosok tubuh kecil dan hitam milik Xiao Miao, sesekali suara lembut dan hangatnya akan memanggil namanya. Nama pemberian gadis desa yang dikenal Sun Miao sebagai Yi Nian Hua, gadis yang sejak beberapa hari ini membuatnya gundah dan merasa marah.

"Xiao Miao! Kau sudah bangun, syukurlah...", Ujarnya penuh kelegaan.

Xiao Miao menatap Nian Hua dengan mata bulat kucingnya, dia ingat. Dia dilempar ke dalam kolam oleh dua pelayan putri Jiang An, lalu dia melihat seseorang melompat masuk kedalam kolam hanya untuk menolongnya.

"Xiao Miao, kamu pasti kedinginan bukan? Ini, diminum air hangat ini Xiao Miao...", Ujar Nian Hua panik seraya menyodorkan sebuah cangkir kecil untuk menampung air hangat yang tadi disiapkan Nian Hua. Bahkan Nian Hua belum mengganti pakaiannya dan dengan penuh kepanikan berlarian dengan Xiao Miao di dalam gendongannya, menuju kamarnya.

Xiao Miao yang memang merasa kedinginan memutuskan untuk meminumnya, menjulurkan lidah kucingnya dan mulai mengecap air di dalam mangkuk berisi air hangat pemberian Nian Hua.

"Xiao Miao pintar, ugh---dingin...", Lirih Nian Hua memeluk tubuhnya sendiri.

Xiao Miao memperhatikan gadis dihadapannya, tentu saja dia akan merasakan dingin. Seluruh tubuhnya basah, dan dia masih saja mengkhawatirkan seekor kucing sepertinya?

Miao! (Eh tunggu, aku bukan kucing!)

"Xiao Miao, apa kau ingin berendam juga? Ayo kita berendam!", Ajak Nian Hua tiba-tiba saja mengendong Xiao Miao dan membawanya ke kamar mandi khusus pelayan.

Disana, air panas telah di siapkan oleh para pelayan yang mendapatkan pekerjaan itu.

Xiao Miao diturunkan oleh Nian Hua kedalam kolam dengan berpegangan pada tepian kolam, sementara Nian Hua sendiri perlahan melepaskan pakaiannya sehelai demi helai, memperlihatkan bahu mulus dan putihnya diikuti dua buah dadanya yang cukup normal untuk gadis seukurannya. Terakhir, Xiao Miao memalingkan wajahnya kala melihat bagian bawah perut Nian Hua secara tidak sengaja.

"Ah~, Nyamannya...", Seru Nian Hua berjalan menuruni tangga kecil pada kolam satu persatu.

Memiringkan kepalanya, dia melihat Xiao Miao memalingkan wajah kearah lain. Nian Hua menarik tubuh Xiao Miao dan mendekapnya di dada, memperlihatkan wajah munggil Xiao Miao yang menatap langsung kearahnya dengan kepala yang mendongak keatas.

"Xiao Miao, Entah kenapa melihatmu seakan aku melihat Yang Mulia. Kau tau, Yang Mulia menghindariku akhir-akhir ini. Aku merindukan Yang Mulia...", Ada sirat sedih di wajah cantik Nian Hua, hal ini menyebabkan Xiao Miao tertegun dan sedikit merasakan debaran aneh di dadanya.

Miao.... (Jika kau merindukanku hanya pergi dan menemuiku, dasar gadis kampung. Lagipula sudah seharusnya kau merindukanku, aku kaisarmu...)

Miao!!! (Eh tunggu, kau menyamakan kucing dengan diriku! Berani ya kau, gadis kampung!!!)

"Ada apa Xiao Miao?", Nian Hua mengerutkan keningnya menatap Xiao Miao.

Kucing hitam itu merontah dari pelukan Nian Hua, berlarian pergi keluar meninggalkan gadis itu sendirian di kolam.

Gadis sialan, beraninya dia!

Tbc.

-Dari Sun Miao-

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

-Dari Sun Miao-

Cursed EmperorOnde histórias criam vida. Descubra agora