-Tentu saja takut-

2.1K 195 9
                                    

Kamar Sun Miao sangat sunyi, saking sunyinya sampai bisa mendengar suara degupan jantung Nian Hua yang berdetak cepat. Wajah Sun Miao yang begitu dekat menyebabkannya kesulitan bernapas, menahan napasnya dan nyaris pingsan karna kehabisan oksigen. Untungnya Sun Miao segera melepaskan pelukannya, membiarkannya mundur beberapa langkah kebelakang.

"Te---Tentu saja, Yang Mulia adalah orang paling berkuasa di negeri ini. Jika saya tidak takut, apakah saya masih bisa hidup hingga sekarang ini???", Nian Hua dengan segera berujar. Dia merundukkan kepalanya, menatap lantai kamar Sun Miao yang terasa mewah. Kembali berkata, "Tapi, dibalik ketakutan itu. Saya menghormati Yang Mulia, Yang Mulia dicintai oleh semua rakyat. Memimpin semua orang dengan baik, yang tidak saya mengerti adalah kenapa ada rumor yang mengatakan bahwa Yang Mulia---anda terkena kutukan?"

Sun Miao hanya diam, memperhatikan Nian Hua dengan tajam.

"Kutukan?", Sun Miao tertawa sinis, "Benar. Aku terkena kutukan, aku akan berubah menjadi monster menyeramkan ketika tengah malam telah lewat. Apa kau percaya? Apa kau takut...?",

Nian Hua mengeleng.

"Apa Yang Mulia akan melukai seseorang atau apakah Yang Mulia pernah melukai seseorang ketika berubah menjadi monster?", Tanya gadis itu.

Sun Miao tidak langsung menjawab, hanya mengerakkan tangan-tangannya melepaskan pakaiannya satu persatu. Hingga ketika memperlihatkan bagian tubuhnya yang nyaris sempurna itu, Nian Hua kembali tertunduk setelah sempat melirik. Meski dia sudah sering membantu Sun Miao mandi dan mengosok punggungnya, tapi jika melihat secara langsung dan begitu dekat---dia tidak sanggup.

Melihat wajah Nian Hua yang memerah, ditambah kedua telinganya yang juga memerah membuat Sun Miao geli. Dia ingin sedikit mengerjai Nian Hua, mungkin itu akan membiarkan Nian Hua terus takut kepadanya.

Langkah kaki Sun Miao yang tenang tidak membuat Nian Hua sadar bahwa pria itu telah sampai di hadapannya, begitu dekat hingga dia bisa mencium aroma menyegarkan dan sedikit terasa aneh dipenciumannya.

"Yang Mulia---",

Sun Miao menundukkan kepalanya, untuk berbisik ditelinga Nian Hua. "Turun ke dalam kolam..",

Nian Hua yang tidak mengerti mendongak, Menatap binggung Sun Miao.

"Aku bilang turun ke dalam kolam, temani aku mandi...", Tutur Sun Miao kembali, menarik tangan Nian Hua dan membawanya kedalam kolam pemandiannya.

Karna tidak berdiri dengan stabil dan tiba-tiba ditarik kedalam air, Nian Hua tersandung dan terjatuh kearah depan mengenai Sun Miao. Untungnya, Sun Miao dengan cepat menangkapnya. Membiarkan Nian Hua berada di dalam dekapannya dan berpura-pura tidak tau, ingin dirinya melihat reaksi Nian Hua ketika sadar dan berada di dalam dekapannya seperti ini.

"Nian Hua, aku tidak tau jika kau begitu suka dengan dadaku...", Seru Sun Miao dengan nada dibuat-buat seolah dia terkejut.

Mendengarnya, Nian Hua tersipu. Mendorong tubuh Sun Miao untuk menjauh, menutupi tubuh bagian depannya yang basah akibat terkena air. Karna bahan pakaiannya yang agak tipis, menyebabkan bagian tubuhnya sedikit terlihat dari balik pakaian basahnya yang menempel pada kulitnya. Sun Miao yang menyadari itu segera mengernyit, menarik Nian Hua untuk keluar dari dalam kolam.

"Pakai ini, keluarlah dan ganti pakaianmu...", Pintanya. Menyerahkan jubah mandinya pada Nian Hua, alisnya bertaut menatap betapa cerobohnya Nian Hua memakai sebuah pakaian saja dengan begitu sulit. Mau tidak mau, dia turun tangan membantu gadis itu memakainya. "Cepat, tidak perlu kembali. Istirahat saja dikamarmu, minta Jendral Xian untuk menggantikanmu..."

Masih terkejut dengan apa yang terjadi, Nian Hua hanya menurut dan dengan segera berjalan keluar dari kamar Sun Miao. Diluar, Jendral Xian berdiri tanpa sedikitpun bergerak dari tempatnya. Mendengar suara pintu terbuka dan melihat Nian Hua berlarian keluar membuatnya heran, berjalan menghampiri Nian Hua untuk bertanya.

"Apa yang---", Dia melihat bahwa Nian Hua nampak ketakutan, ditambah pakaiannya yang basah ditutupi dengan jubah mandi Sun Miao---dia setengah mengerti apa yang terjadi pada gadis itu.

"Ka---Kakak Xian, Yang Mulia---Dia meminta anda untuk masuk...", Lirih Nian Hua.

Jendral Xian yang merasa khawatir dengan Nian Hua hanya mengangguk dengan segera berjalan keluar setelah melihat Nian Hua pergi dengan tangan yang masih menutupi tubuh bagian depannya, gemetaran. Mungkin kedinginan atau mungkin juga ketakutan, tidak ada yang mengerti.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sun Miao tengah berendam di dalam kolam ketika Jendral Xian melangkah masuk dengan tenang, mendengar langkah kaki Jendral Xian semakin dekat Sun Miao bahkan tidak mencoba untuk membalikkan kepalanya.

"Apa gadis itu sudah kembali ke kamarnya...?", Sun Miao dengan ragu bertanya.

Jendral Xian membungkuk, "Iya, Yang Mulia...",

Sun Miao menghela napas perlahan, mengosok tubuhnya sedikit kasar dengan kain.

"Jika bukan karna kutukan sialan itu, apakah aku perlu menanggung begitu banyak masalah? Bahkan setelah semua yang terjadi, Orang-orang masih saja dapat mengetahui mengenai masa lalu dan mulai menyebarkan rumor mengenainya. Apanya yang 'cinta sejati akan mematahkan kutukan'? Omong kosong saja, siapa di dunia ini yang akan mencintai seseorang yang telah hidup lebih dari 1000 tahun dan dapat berubah menjadi mahkluk lain?",

Mendengarkan keluhan Sun Miao sudah menjadi keseharian Jendral Xian, hari ini juga tidak ada perbedaan. Hanya saja, Jendral Xian merasa Sun Miao jengkel karna dia tidak bisa berkomunikasi dengan baik bersama Nian Hua. Ketika berada di wujud Xiao Miao, akan sulit bagi pria itu untuk berbicara dengan Nian Hua mengingat karna kutukan ini Nian Hua tidak mengerti setiap suara yang dikeluarkannya walaupun Nian Hua bisa mengerti setiap hewan yang berbicara kepadanya.

Mengatakan soal berbicara dengan hewan, Jendral Xian merasa Nian Hua sedikit unik.

Bagaimana bisa seorang gadis berbicara dengan hewan?

Apakah itu normal?

Kecuali, Nian Hua bukanlah gadis biasa.

"Xian, Apa yang kau pikirkan? Aku sedang berbicara kepadamu!", Sun Miao kesal karna diabaikan oleh Jendral Xian.

Karna teriakan Sun Miao, Jendral Xian tersentak dan menatap Sun Miao dengan ekspresi sulit.

"Yang Mulia, menurut anda. Tidakkah ini aneh, Nian Hua---dia bagaimana bisa berbicara dengan hewan? Ditambah, dia tidak terlihat banyak mengerti soal apa yang biasa dilakukan oleh manusia pada umumnya...", Ujar Jendral Xian menunjukkan rasa penasaran yang tinggi.

Sun Miao sendiri setelah mendengar ucapan Jendral Xian ikut berpikir jika hal itu ada benarnya, mungkin dia harus menyelidiki latar belakang Nian Hua. Untuk mencari tau apa sebenarnya yang menjadi identitas sebenarnya dari Nian Hua, apakah dia hanya gadis kampung biasa ataukah mungkin ada hal lainnya yang tersembunyi.

"Xian, Besok pergilah memeriksa identitas Nian Hua. Tapi jangan sampai ada yang mengetahuinya, mengerti?",

Jendral Xian mengangguk, dia tentu mengerti.

"Bantu aku berpakaian, rapat tidak boleh ditunda lama lagi. Para pejabat itu sepertinya tidak bisa berbuat banyak tanpa aku turun tangan langsung...", Sun Miao segera beranjak dari kolam pemandiannya, membiarkan Jendral Xian membantunya berpakaian. Lagipula, biasanya juga Jendral Xian yang membantunya sebelum akhirnya Nian Hua muncul.

Jendral Xian sendiri tidak keberatan dengan hal itu, Dia dan Sun Miao sudah seperti saudara. Dia sebagai kakak dan Sun Miao adalah adiknya yang selalu membutuhkan bantuan untuk berpakaian, begitu mengemaskan. Kadang kala Jendral Xian akan mengingat masa kecilnya bersama Sun Miao, dimana ketika kecil dulu Sun Miao selalu dibully karna lemah sehingga dia harus turun tangan untuk melindunginya.

Setelah waktu berlalu, Sun Miao tumbuh menjadi pria yang kuat secara pikiran. Tidak ada yang lebih cocok menjadi Kaisar daripada dirinya, di negeri ini.

Dan selamanya,

Jendral Xian akan mempercayai hal itu!

Tbc.

Cursed EmperorHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin