5th (Sorry, I'm Late)

2.8K 401 38
                                    

“Jennie, kamu yakin bahwa dirimu sanggup menjadi model untuk peragaan busana yang sedang dilangsungkan di kampus kita?”

Jennie menoleh menatap Joshua sembari mengerutkan keningnya. “Tentu saja. Memangnya kenapa?”

“Well……” Joshua terdiam sejenak sebelum kemudian melanjutkan kalimatnya. “Kamu kan pendek. Kalau nanti dress yang kamu kenakan malah terinjak olehmu bagaimana? Kemudian, kamu juga gembul. Kalau nanti dress yang kamu kenakan terlalu kecil, bagaimana?”

BUAK!!

Jennie melayangkan tinjunya tepat di perut Joshua, membuat sahabatnya itu meringis kesakitan. “Menyebalkan!” gerutu Jennie sebelum kemudian berjalan menuju ruang ganti.

“Hyung kenapa sih dirimu selalu saja mencari gara-gara dengan Jennie Noona?” Moon Bin memandangi Joshua dengan ekspresi wajahnya yang terkesan meremehkan. Seolah Moon Bin tahu bahwa mengolok-olok seseorang merupakan satu-satunya kemampuan khusus yang dimiliki oleh Joshua.

“Dia itu….lucu tahu kalau digoda. Lagipula, aku sedang sebal pada dirinya karena tidak mau membantu diriku mendekati Shuhua,” ucap Joshua, masih sembari memegangi perutnya yang terasa ngilu.

Moon Bin mendelik. “Tentu saja Jennie Noona menolak untuk membantumu! Aku juga tidak mau jika Hyung mendekati si polos Shuhua!”

“Kenapa sih? Apa salahnya jika aku mendekati Shuhua? Aku tampan, Shuhua cantik. Kami serasi kan?”

Moon Bin memutar bola matanya. “Bukan itu yang ingin kubahas. Masalahnya, Hyung itu player sejati. Sementara Shuhua….dia belum pernah memiliki kekasih sama sekali.”

“Bagus kan? Itu artinya, aku akan menjadi cinta pertama Shuhua.” Joshua menaik-turunkan kedua alisnya dengan tampangnya yang terlihat menyebalkan.

“Kalian berdua, bisa diam sebentar tidak sih? Kita datang ke sini untuk memberi dukungan kepada Jennie bukan? Kenapa jadi berdebat di sini?” tegur Miyeon yang sedari tadi hanya dapat mengamati kedua sahabatnya yang beradu debat mengenai hal tidak penting.

“Kata siapa? Aku ke sini untuk melihat model-model lain yang cantik dan menggemaskan kok,” sahut Joshua sekenanya.

“Aku ke sini karena disuruh oleh Eunbi yang begitu mengagumi Jennie Noona dan menyesal tidak bisa hadir karena ada keperluan lain. Eunbi menyuruh diriku untuk mengambil foto Jennie Noona ketika dia sedang lenggak-lenggok di atas panggung,” ujar Moon Bin.

“Teman macam apa sih kalian berdua?” Miyeon mencubit pinggang Moon Bin dan Joshua secara bersamaan, membuat kedua pemuda itu meringis.

“Cho Miyeon! Ada yang sedang mencari dirimu!”

Atensi Miyeon beralih kala dirinya mendengar seseorang memanggil namanya. “Siapa?” tanya Miyeon pada orang tersebut.

“Aku lupa namanya. Tapi, setahuku dia merupakan dosen di kampus ini dan juga kakak dari sahabatmu.”

Miyeon mematung di tempat. Untuk apa Kim Sehyoon datang ke sini? Jika memang kakak kandung dari Jennie tersebut ingin memberikan dukungan kepada sang adik, mengapa harus bertemu dengan Miyeon?

Sesungguhnya, saat ini Miyeon sedang menghindari Sehyoon. Bagaimana tidak. Setiap hari, Sehyoon meneror dirinya dengan mengirimkan pesan kepada dirinya mengenai rencana pernikahan mereka yang sebenarnya hanya direncanakan oleh Sehyoon seorang diri.

Well, Miyeon mana sudi menikah dengan Sehyoon. Apalagi untuk alasan konyol seperti itu. Sementara Sehyoon yang kolot keukeuh menginginkan agar Miyeon menikahi dirinya sebagai bentuk pertanggungjawaban gadis itu atas dirinya.

Kissing Booth (Jenyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang