6th (Hello StuPID)

2.8K 364 58
                                    

“Jangan pergi kemana-mana sendirian. Beritahu aku jika kamu ingin pergi ke suatu tempat.”

Kalimat yang diucapkan oleh Taeyong, berulang kali terbersit di benak Jennie. Bahkan, Jennie masih dapat mengingat dengan baik bagaimana ekspresi khawatir yang ditunjukkan oleh pemuda itu ketika Jennie hampir saja dilecehkan oleh Mark.

Well, Jennie tidak mengerti mengapa Taeyong harus memasang ekspresi wajah yang seperti itu. Akan tetapi, setidaknya Jennie bersyukur dengan kehadiran Taeyong di saat genting. Jika saja Taeyong terlambat sedikit….entah lah. Jennie mungkin akan terus hidup dalam bayang-bayang ketakutannya akan kuasa seorang Mark Tuan.

Mark Tuan. Pada awalnya, Jennie mengenal pemuda tersebut sebagai seorang pemuda yang baik. Mark Tuan terlalu sempurna untuk menjadi sebuah kenyataan. Bagaimana pemuda itu tersenyum kepada Jennie dan memperlakukan Jennie dengan cara yang sangat manis. Mark Tuan bahkan tidak pernah lupa untuk mengirimkan buket bunga mewah kepada Jennie setiap harinya.

Menjadi kekasih seorang Mark Tuan, layaknya Cinderella yang dipertemukan dengan pangeran pujaan hatinya. Jennie tidak jatuh cinta dengan Mark Tuan yang bergelimang harta. Ia juga tidak jatuh cinta dengan paras tampan Mark. Perlakuan pemuda itu yang begitu lembut lah yang mampu meluluhkan hati Jennie.

Jennie pikir, ia akan menjalani hari-harinya yang bahagia bersama Mark. Jennie pikir, ia akan terus-menerus hidup dalam sebuah dongeng. Akan tetapi, sepertinya angan-angan Jennie terlampau tinggi.

Karena, pada kenyataannya kesempurnaan seorang Mark Tuan justru menjadi boomerang bagi Jennie. Di minggu kedua hubungan Jennie dan Mark, pemuda itu sudah berani bermain tangan. Jika Jennie melakukan sebuah kesalahan sekecil apa pun, Mark akan melayangkan sebuah tamparan sebelum kemudian meminta maaf kepada gadis itu dan meminta kepada Jennie untuk menganggap seolah tidak terjadi sesuatu.

Mark merupakan seorang kekasih yang luar biasa posesif. Pemuda itu bahkan membenci pertemanan yang terjalin antara Jennie dan Joshua. Ini merupakan salah satu alasan mengapa Joshua begitu membenci keberadaan Mark.

Dan puncaknya adalah ketika Mark menyewa sekelompok orang suruhannya untuk mengeroyok Joshua ketika pemuda itu memutuskan untuk memberi tumpangan kepada Jennie karena Jennie yang ditinggal sendirian oleh Mark yang sibuk bercengkrama bersama rekan-rekannya.

Jennie yang tidak dapat menerima fakta bahwa sahabatnya disakiti oleh kekasihnya sendiri, kemudian memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Mark. Pemuda itu kemudian menaruh dendam kepada Jennie dan mempermalukan Jennie melalui jejaring sosial. Ya, Mark memutar-balik fakta dan menyebarkan berita bohong dimana dirinya lah yang mencampakkan Jennie karena Jennie senang berselingkuh. Mark bahkan menuduh hubungan Jennie dan Joshua lebih dari sekedar sahabat. Bahwasanya, keduanya pernah tidur bersama.

Didera kabar tak sedap seperti itu tidak lantas membuat Jennie gentar. Gadis itu tidak peduli dengan gossip miring yang sempat menerpa dirinya. Bagi Jennie, yang terpenting adalah dirinya tidak lagi menjalin hubungan dengan pemuda yang sudah berani menyakiti sahabatnya.

Namun, Jennie tidak pernah menyangka bahwa Mark akan bertindak sejauh ini. Jennie pikir, urusannya dengan Mark sudah benar-benar selesai. Well, sepertinya, Mark benar-benar tidak dapat melupakan Jennie yang lebih memilih Joshua ketimbang dirinya sehingga membuat harga dirinya jatuh begitu saja.

“Memikirkan apa?”

Jennie terkesiap saat seseorang mengguncang pelan bahunya. Ia menoleh dan mendapati Joshua yang sedang tersenyum padanya.

Sahabatnya itu sama sekali tidak tahu mengenai peristiwa yang baru saja Jennie alami tiga hari yang lalu. Jennie sengaja tidak menceritakannya kepada Joshua karena ia tidak ingin Joshua menyalahkan dirinya sendiri.

Kissing Booth (Jenyong)Место, где живут истории. Откройте их для себя