[24] Plan

2.6K 328 7
                                    

Masih setia menunggu cerita yang slow update ini?









Jaehyun meremang,merasakan pening yang menyerang kepalanya tiba-tiba tepat ketika dia membuka matanya. Dia melihat kesekeliling, tetap. Hanya gudang kosong tua yang kotor tempat dimana dia berada. Hal terakhir yang Jaehyun ingat sebelum dia menutup matanya adalah pemandangan dimana dia melihat Johnny akan memukulkan tongkat baseball  itu ke kepalanya.

"Taeyong..." gumamnya. Dia sungguh merindukan lelaki kecilnya itu. Lelaki yang selalu menunjukkan senyum termanisnya ketika melihat Jaehyun,dan lelaki yang selalu menatapnya teduh dan hangat disaat yang bersamaan. Ah,Jaehyun jadi merindukannya.

Jaehyun tidak bisa berbuat apa-apa sekarang. Tangannya diikat pada kursi yang diikatkan lagi ke tiang yang tepat berada di tengah-tengah gedung itu. Belum lagi kaki Jaehyun yang diikat bersilangan di kaki kursi yang semakin membuatnya tidak bisa bergerak walau hanya satu langkah pun.

-FIRST TIME-

Sudah hampir 10 hari lamanya,Jaehyun menghilang. Dan sudah hampir 10 hari juga lamanya lelaki periang, yang selalu ceria dimana saja itu selalu menangis,matanya sembab dan terdapat lingkaran hitam di sekitar matanya.

"Sudahlah sayang,kau tau, kita semua juga sedih dan takut,tapi kita juga membutuhkan waktu yang tepat untuk menjalankan semuanya" Mark mengelus surai Haechan yang sedang bersandar di dadanya. Ya,lelaki yang notabene- nya adik Jaehyun itu.

"Aku tahu Mark, tapi apakah kita tidak bisa mempercepatnya? Kau tau, aku sungguh takut jika ada sesuatu yang terjadi kepada Hyung."

"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, kau tau." Taeyong datang dengan roti dimulutnya, memakannya santai dan duduk di sofa,tepat di sebelah Mark dan Haechan berada.

"Kau tau, kita bisa memulainya besok." Taeyong menelan sisa rotinya, menatap penuh binar pasangan di sebelahnya ini.

"Besok?" Mark bertanya ragu, takut salah mendengar tentang perkataan Taeyong barusan.

"Ya, besok. Sesuai rencana. Dan cepat panggil Jeno dan Jaemin kesini. Kita harus segera mempersiapkan segalanya." Taeyong mengambil ponselnya, kemudian terdiam sebentar ketika melihat wallpaper dari benda persegi panjang berwarna Rose Gold itu.

"Aku merindukanmu, Jae."

Taeyong masih menatap ponselnya, tersenyum melihat fotonya bersama Jaehyun yang menunjukkan potret mereka berdua ketika sedang berada di pantai.

"Tunggu sebentar sayang, aku akan datang." Taeyong tersenyum, yang secara tidak langsung membuat Haechan Mark saling bertatapan kemudian tersenyum satu sama lain.

"Kami akan datang, bukan hanya kau saja." Mark menyenggol lengan Taeyong yang membuat lelaki cantik itu mendengus tidak suka kepada Mark.

"Sudahlah, cepat telefon Jeno dan Jaemin, beritahu mereka bahwa rencana dimajukan 2 hari dan suruh mereka segera bersiap-siap." Haechan berdiri,kemudian dia menuju kamar Jaehyun.

Ya, sejak saat Jaehyun diculik oleh Johnny, Taeyong tidak kembali menetap kerumahnya sendiri dan lebih memilih untuk tinggal bersama Mark dan Haechan di apartemen milik Jaehyun. Mark sebenarnya memiliki apartemennya sendiri,akan tetapi dia harus melindungi dua laki-laki yang lebih lemah darinya itu agar tidak sendirian.

Ngomong-ngomong tentang Jeno dan Jaemin, sejak kejadian seks masal secara tidak langsung di apartemen Jaehyun itu, Jeno dan Jaemin memutuskan tinggal bersama di apartemen Jeno. Jaemin sih mau-mau saja, dia lebih aman jika ada Jeno disisinya. Yang menjadi masalah disaat mereka tinggal bersama adalah hasrat Jeno kepada Jaemin menjadi beratus-ratus kali lipat semakin besar, membuat Jaemin sedikit kewalahan untuk menghadapi kekasihnya itu.

FIRST TIME- JAEYONG [ JAEHYUN X TAEYONG ] ✔Where stories live. Discover now