FIRST TIME- JAEYONG [ JAEHYUN X TAEYONG ] ✔

[30] Happily Ever After

Apakah susah mencet tombol vote?  :(

Benar. Tepat saat itu, Jaehyun tersadar dari pingsannya. Taeyong bahkan saking senangnya dia langsung memeluk Jaehyun, mengabaikan fakta bahwa tubuh Jaehyun mungkin masih sakit dan lemah. Taeyong tidak peduli.

"Aku merindukanmu." Taeyong memeluk Jaehyun, menangis di dadanya. Sedangkan Jaehyun, dia hanya tersenyum dan tidak membalas pelukan Taeyong. Bagaimana bisa dia membalas pelukan pemuda yang lebih kecil itu jika keadaan dirinya masih sangat lemah sekarang?

Sedangkan Mark,Haechan,Jeno dan Jaemin yang berada disana terkekeh melihat Taeyong. Apakah ini lelaki yang sama yang meletakkan pistol tepat di kepala lelaki yang sedang dipeluknya sekarang?

"Tae-hey." Jaehyun berusaha melepaskan pelukan Taeyong yang semakin membuatnya sesak. Bukan karena apa-apa. Infus di tangannya cukup membuatnya sakit. Belum lagi Taeyong yang secara tidak sengaja menindihi dadanya yang membuatnya susah bernafas. "Lepaskan dulu, sayang."

Taeyong segera melepaskan pelukannya kemudian menyeka air matanya dengan ibu jarinya.

Sungguh menggemaskan,pikir Jaehyun. Bagaimana tidak? Lelaki mungil itu wajahnya memerah,Hidungnya juga memerah dan mengeluarkan sedikit ingus, matanya mengeluarkan air mata yang membuatnya semakin terlihat lucu. Belum lagi tatapan sendunya yang melemahkan Jaehyun.

"Kau kenapa, hmm?" Jaehyun berbicara lemah. Taeyong semakin menarik kedua sudut bibirnya kearah bawah. Membuat Jaehyun gemas akan hal itu. "Jangan menangis, okey?" Jaehyun mengusap air mata yang turun dari pipi Taeyong dengan ibu jarinya,kemudian memegang pipi Taeyong. "Nanti cantikmu hilang."

Taeyong kembali cemberut. Kemudian dia kembali menangis dan membuat Jaehyun semakin bingung dibuatnya. "Maafkan aku, Jaehyun. Maafkan aku." Taeyong masih saja menangis. Membuat Jaehyun sedikit terkekeh. "Aku rela jika kau akan membenciku setelah ini. Aku juga paham jika kau tidak mau memaafkan aku dan tidak mau bertemu denganku lagi, tapi kumohon maafkan aku~" Taeyong kembali merengek. Membuat beberapa orang yang sedari tadi terdiam terkekeh karena sikap lelaki yang lebih tua dari mereka itu.

"Hey hey, kau jangan berbicara seperti itu, Aku mencintaimu, sayang. Dan aku sudah mendengar semuanya. Tentu saja aku memaafkanmu!" Jaehyun sedikit meninggikan suaranya, membuat Taeyong yang sebelumnya menundukkan kepalanya langsung mendongak. Memperlihatkan ekspresi yang sangat menggemaskan menurut Jaehyun.

"Benarkah?" Taeyong memekik girang. "Kau tidak berbohong kan Jaehyunie?" Taeyong kembali bertanya. Kemudian dia berdiri dan mengecup pipi Jaehyun terus-menerus. "Terimakasih! Terimakasih! Aku mencintaimu!" Taeyong masih menciumi pipi kanan kiri Jaehyun secara bergantian, membuat pemuda yang terbaring di ranjang rumah sakit itu terkekeh akibat tingkah menggemaskan Taeyongnya ini.

"Sudahlah Taeyong, dia bisa kembali pingsan jika kau menciumnya terus-menerus seperti itu." Mark menyahut dari belakang, membuat Taeyong menolehkan kepalanya dan menatap nyalang kekasih Haechan itu. "Wah, kau galak sekali." Mark kembali terkeeh bersama yang lainnya.

"Aku belum sepenuhnya sembuh, sayang. Kau jangan menggoyangkan badanku seperti itu." Jaehyun berkata yang langsung Membuat Taeyong otomatis mengehentikan kegiatannya memeluk dan menciumi Jaehyun secara terus-menerus.

"Dia hanya merindukanmu, Hyung. Kau tau itu." Haechan mendekat ke ranjang Jaehyun, kemudia mengecup pipi kakaknya itu. "Aku juga merindukanmu Hyung."

Jaehyun megelus surai madu Haechan, kemudian mencubit pipi gembil adiknya itu gemas. "Aku tau kau merindukanku, adikku yang semaki gendut." Jaehyun terkekeh sebentar dan membuat Jaehyun mencebikkan bibirnya. "Tapi lihat dia. Dia bahkan kemaren menampar pipiku, dan sekarang dia menciumi pipiku dan tidak ingin berhenti. Dia ini mempunyai kepribadian ganda atau bagaimana sih?" Jaehyun menyindir Taeyong. Mark, Jeno,Haechan dan Jaemin yang mendengarnya terkekeh seketika. Sedangkan yang disindir hanya mempoutkan bibirnya.