Chapter 1

1.5K 63 15
                                    

Kenalan lagi guys sama storyku ini. Sebenarnya story ini juga aku tulis di fansfage fb. Gak papalah aku share disini juga.

Happy reading ....

Aku di sini di sampingmu
Ingin habiskan sisa waktu bersamamu
Meski kerap kali tembok itu menghalangiku
Aku akan berusaha kuat selalu di sampingmu

Euforiaku melambung tinggi
Filantropiku terpupuk lagi
Bersamamu selalu afeksi ini
Tidak peduli sakit lagi

Pria yang menutup matanya itu begitu tampan. Napasnya yang teratur dan berbau mint itu membuat wanita di sampingnya begitu nyaman. Musim gugur telah datang menyapa. Daun-daun kering lepas dari rantingnya. Pemandangan yang hanya bisa dinikmati satu tahun sekali. Wanita itu menggeliat. Seperkian detik mata indahnya itu terbuka. Bulan sabit di bibirnya terbentuk ketika memandangi sosok indah di sampingnya. Tangan putihnya mengelus pelan menelusuri wajah mulus tanpa cela suaminya.

"Betah sekali sepertinya!"
Pria di sampingnya bersuara tanpa membuka matanya. Wanita itu nampak terkejut. Tangannya buru-buru ia jauhkan. Pria di sampingnya terkekeh, dan membuka matanya. Netranya memandang wajah cantik wanita di sampingnya yang nampak merona.

"Sanskar!" jerit wanita itu. Ia menjerit karena terkejut pria itu menarik tangannya. Dan alhasil kini tubuhnya berada di atas tubuh pria itu.
.
"Ada apa, Swaraku?" tanya pria bernama Sanskar itu. Ia terkekeh melihat wajah cemberut wanitanya.

"Kamu nyebelin banget sih!"
Swara memukul pelan dada tak berbaju Sanskar. Pria ini kadang begitu menyebalkan.

"Menyebalkan atau menyenangkan?" goda Sanskar. Kembali Swara melayangkan pukulannya. Kenapa pria ini senang sekali membuatnya kesal?

"Aku mau masak dulu!"
Swara beranjak dari tubuh Sanskar namun pria itu lebih dulu menahannya.

"Nanti saja, My wife," ujar Sanskar memeluk erat tubuh ramping Swara.

Wanita itu bergeming. Tampak nyaman berada dalam dekapan Sanskar. Lama kedua anak manusia itu diam. Sampai akhirnya Sanskar memekik, "Astaga! Hari ini ada meeting!"

Sanskar langsung terduduk dari berbaringnya. Swara yang sudah lebih dulu duduk di tepi ranjang menggeleng melihat kelakuan pria itu.

"Aku tunggu di meja makan, My man," ujar Swara langsung berlalu dari kamar. Pria itu benar-benar! Pelupa sekali!

Sanskar dan Swara hanya diam dalam mobil. Keduanya tidak membuka suara. Kini keduanya sedang dalam perjalanan ke kantor.

***

"Aku turun di dekat halte saja, ya!" seru Swara mengisi keheningan. Sanskar menoleh sebentar ke arah wanita itu lalu fokus kembali menyetir.

"Tidak! Terlalu jauh dari kantor, Sayang!" cegah Sanskar.

"Kalau turun di dekat biasa sudah tidak aman lagi, Hon."

"Tapi-"

"Iya atau aku marah sama kamu!"

"Oke."

Mobil ferari putih Sanskar sudah berhenti di dekat halte.

"Beneran mau turun di sini?" tanya Sanskar menatap Swara--istrinya. Swara mengangguk.

Story Our Love [End √] (SUDAH TERBIT DI GOOGLE PLAY STORE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang