chapter 7

673 43 4
                                    

I hope you like ....
Happy reading and jangan.lupa playlistnya diputar juga ya!

Sanskar kembali ke mansionnya saat jarum jam menunjukkan angka 05.15 p.m. suasana mansionnya sepi, membuat pria itu mengerutkan keningnya. Tidak biasanya mansionnya sesepi ini. Biasanya saat ia pulang kerja suara istrinya itu sudah berkicau seperti burung. Ah, mungkin saja ia sedang tidur di kamar. Menurut dokter, wanita hamil memang suka sekali tidur, bawaan bayi, katanya.

Akhirnya tanpa banyak berpikir Sanskar berjalan menuju lantai atas di mana kamar mereka berada. Begitu ia membuka pintu kamar, pria itu kembali mengernyit bingung. Pasalnya, tidak ada Swara di kasur mereka. Juga tempat tidur itu rapi seperti tidak ada yang menempatinya. Mengenyahkan pikiran negatifnya, Sanskar meletakkan tas kerjanya di sofa. Pria itu kembali memeriksa kamar mandi, memastikan keberadaan wanitanya. Nihil. Tidak ada siapa pun di dalamnya. Pikiran Sanskar kalut sat tidak menemukan Swara di seluruh ruangan mansion. Pria itu mengingat kembali keadaan beberapa jam lalu saat telepon darinya juga tidak diangkat oleh Swara.

Sanskar memeriksa cctv mansionnya. Rahang pria itu menegang begitu melihat seorang wanita dengan membawa koper besar. Ia yakin itu Swara. Apa yang dipikirkan wanita itu hingga ia berani mengangkat kakinya dari rumah ini.

Sanskar kembali menuju ke kamarnya setelah memeriksa cctv. Pria itu membuka lemari pakaian, kosong. Swara benar-benar pergi darinya. Benda-benda di ats meja rias itu berjatuhan begitu Sanskar meluapkan emosinya. Mata pria itu merah. Netranya menangkap sebuah kertas terlipat yang terjatuh setelah ia menjatuhkan semua barang yang ada di meja rias. Sanskar membuka lipatan kertas itu dengan tangan gemetar. Tulisan tangan tergores di kertas itu, begini isinya:

Dear My Husband ....
Aku tahu, setelah kamu mengetahui jika aku tidak lagi berada dalam istanamu, aku adalah orang yang akan kamu benci. Ya, aku sudah tahu itu. Maaf ... pergi tanpa alasan yang jelas. Kamu tidak perlu tahu apa alasan aku meninggalkanmu. Yang perlu kamu tahu hanya satu, jika aku selalu mencintaimu. Di dalam hidupku hanya wajahmu yang selalu terukir di hati ini. Hanya kaulah cinta dalam hidupku. Meskipun langit memisahkan cinta kita, cintaku hanya untukmu. Kamu tidak perlu mengkhawatirkan kami. Untuk saat ini saja biarkan aku pergi sejenak. Nanti, jika waktunya telah tiba, aku harap kamu mau menjemput kami. Genggam semua jemariku dan bawa aku dalam bahagiamu. Ah, kami pasti akan sangat merindukanmu. Idon't know what to prove how deep i love you. Only one, each of these breaths always remembers you. I love you so much, Husband!

Sweet smile from your wife

Sanskar memegang dadanya yang sesak. Bulir air mata tanpa sadar sudah meluruh di wajah pria itu. Emosi dan kekecewaan berkumpul jadi satu dalam dadanya.

"Terima hukumanmu, sweetheart!"

"Terima hukumanmu, sweetheart!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Mittelbergheim. Di sinilah Swara sekarang. Sebuah desa kecil di Alsace, Perancis, sekitar 38 km jauhnya dari Riquewihr. Desa ini juga tergabung dalam asosiasi Les Plus Beaux Villages de France dan merupakan salah satu desa penghasil wine terbaik di Alsace, Perancis. Terletak di kaki gunung Saint Odile, Mittelbergheim memiliki suasana pedesaan kecil yang tenteram, cocok bagi mereka yang ingin benar-benar merasakan berdiam di desa.

Story Our Love [End √] (SUDAH TERBIT DI GOOGLE PLAY STORE) Where stories live. Discover now