chapter 15

632 47 7
                                    

Kangen gak guys sama aing?! Story ini kuperkirakan akan end beberapa part lagi, tetap ikuti ceritanya ya!

Ok, votement sangat membantu ☆☆☆☆☆

Happy reading guys ....

Sanskar masuk ke ruangannya. Matanya menyusuri setiap sudut ruangan. Nihil. Dia tidak menemukan sosok istrinya itu. Pria itu mendengus kesal akan kelakuan istrinya yang keras kepala.

"Ck, kamu keras kepala sekali, Sweetheart!" gerutunya keluar dari ruangan itu untuk mencari istrinya.

Swara tertawa lepas bersama seorang lelaki di depannya. Saat ini ia sedang berada di kantin. Lelucon dan gurauan dari lelaki di hadapannya membuat kebosanannya sedikit berkurang. Keduanya menikmati obrolan itu.

"Oh, aku baru kenal kamu hari ini, ternyata kamu orangnya asik juga, Ren," ujar Swara terkekeh. Lelaki yang dipanggilnya 'Ren' itu tersenyum penuh arti. Entah apa yang ada di pikiran lelaki itu.

"Tentu saja. Seorang Ren selalu bisa menarik perhatian para gadis," ujar lelaki itu bangga.

"Ck, percaya diri sekali!" kekeh Swara.

"Sedang apa kalian?"

Swara menegang di tempatnya mendengar suara datar itu. Celaka, dia ketahuan. Ck, dia pasti tidak ingat waktu. Ah, siap-siaplah menerima kemurkaan pria ini, Swara!

"Eh, Sir Danenta. Ada apa, Sir?" tanya lelaki bernama Ren itu sopan. Tidak tahu saja jika bosnya itu menahan kegeramannya.

Sanskar tidak menyahuti ucapan lelaki itu. Tanpa suara dia langsung menarik tangan istrinya itu. Swara sempat menoleh ke arah Ren, menatap lelaki itu tidak enak. Ia mengikuti langkah Sanskar yang menyeret tangannya. Dasar pria otoriter, kenapa jalannya cepat sekali? Tidak tahukah pria ini jika ia sedang hamil.

"Jalanmu terlalu cepat, Hon!" gerutu Swara kesal. Sanskar menghiraukan wanita itu. Cemburunya akan kedekatan Swara dengan lelaki tadi membuatnya geram.

Swara hampir terjerembab ke depan mengikuti langkah lebar Sanskar. Untung saja dia cepat menarik jas pria itu hingga ia tidak jadi terjatuh. Keduanya menghentikan langkah di depan lift saat kejadian yang hampir membuat wanita itu terjatuh.

"Kamu bisa tidak jalannya pelan-pelan?! Aku sedang hamil, kalau aku tadi jatuh bagaimana?" kesal Swara. Ia menatap Sanskar marah. Pria itu menghela napas. Merutuki dirinya yang hampir saja membuat celaka kedua orang tersayangnya. Ah, cemburu membuatnya hilang akal.

"Maaf, Sweetheart!" Sanskar menarik wanita itu ke dalam dekapannya.

Beberapa karyawan yang melihat keduanya yang sedang berlelukan, merasa iri. Ada juga yang memandang tak suka pada Swara. Ya, Sanskar sudah mengenalkan Swara sebagai Ny. Danenta. Awalnya istrinya itu sempat marah, tapi akhirnya ia mengalah juga.

"Sanskar, mereka menonton kita," bisik Swara malu di dada suaminya itu. Sanskar terkekeh melihat tingkah malu-malu istrinya. Ia melepaskan pelukan mereka, dan langsung menarik wanita itu masuk ke lift.

Keduanya masuk ke ruangan Sanskar. Tidak ada yang bersuara, sampai akhirnya Sanskar yang memulai ocehannya.

"Jadi, jelaskan padaku kenapa kamu keluar tanpa seizinku?" tanya Sanskar bersedekap, menatap Swara intimidasi.

"Aku bosan, nunggu kamu mau minta izin pasti lama," jawab Swara santai, mendudukkan dirinya di atas sofa.

"Lalu, kenal dari mana kamu sama lelaki tadi?"

Swara tersenyum mendengar pertanyaan itu. Ia mendekati Sanskar yang masih berdiri bersedekap, "You are jealous, hm?!" Wanita itu mengalungkan lengannya ke leher sang suami. Sanskar mendengus, menarik pinggang istrinya itu merapat ke tubuhnya.

Story Our Love [End √] (SUDAH TERBIT DI GOOGLE PLAY STORE) Where stories live. Discover now