The General's Wife Part 3 : Awal Mula [ Edited]

181K 9.4K 467
                                    

Part 1-10 Free Publish untuk umum. Part 11 ke atas Privat Publish hanya untuk follower  

The General's Wife Part 3 : Awal Mula

Jenderal Akira rupanya tidak menyadari perubahan emosi Asia ketika mengetahui siapa lelaki yang menggendongnya ini. Asia pucat pasi dan gemetaran, menahankan rasa ketakutan di dadanya.

Siapa yang tidak takut dengan Jenderal Akira? Kekejamannya ketika menghabisi musuh-musuhnya masih terpatri jelas di benak seluruh penduduk After Earth. Lelaki ini.... mungkin sudah tak terhitung lagi nyawa yang tertebas oleh tangannya, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tidak ada yang lebih kejam dan menakutkan dibanding salah satu Jenderal pemimpin besar mereka, Jenderal Akira.

Begitulah dulu kalimat-kalimat yang didengung-dengungkan di kalangan masyarakat, bahkan nama Jenderal Akira menjadi dongeng menakutkan bagi anak-anak di After Earth.

Ketika terbangun di rumah sakit itu, Asia sudah cukup terkejut mengetahui bahwa dirinya memiliki seorang suami dan calon buah hati mereka di dalam kandungannya. Dan sekarang.... kenyataannya bahwa suaminya adalah Jenderal tertinggi yang paling ditakuti di negaranya, membuat Asia merasakan pening.

Semua ini terlalu tidak bisa dipikirkan dengan nalar. Asia seolah-olah dipaksa melakukan lompatan logika antara ingatan terakhirnya dengan kondisinya sekarang ini.

Apa yang terjadi selama dua tahun... dua tahun dimana dia kehilangan seluruh memorinya pada masa itu.... sehingga sekarang dia bisa berakhir menjadi isteri Jenderal Akira yang ditakuti?

Bagaimana mungkin dua dunia yang begitu berjauhan.... dunia atas sang Jenderal dengan dunia rakyat jelata sepertinya bisa bertemu?

***

Karena disibukkan dengan pikirannya. Asia tidak menyadari bahwa Jenderal Akira sudah menggendongnya melalui pasukannya yang memberi hormat dan memasuki rumah megah yang didominasi warma hitam dan cokelat itu.

Mereka sekarang berada di ruang utama, berupa ruangan luas tanpa perabot dengan lantai marmer hitam yang berkilauan, dipadu dengan lampu-lampu kristal gantung berukuran besar nan elegan yang menghiasi langit-langit tinggi ruangan itu, di ujung depan, tepat didepan pintu raksasa yang baru saja mereka masuki, terbentang tangga besar yang menjulang menuju ke ruangan lain di atas sana, tangga itu memiliki list pinggiran dari kayu gelap dengan hiasan uliran emas di sepanjang pegangannya, dan marmer hitam di tangga itu ditutup oleh karpet tebal berwarna cokelat gelap.

Ruangan ini indah, tentu saja. Tetapi entah kenapa terasa begitu kelam

Jenderal Akira kemudian menurunkan Asia hati-hati di sampingnya, sebelah lengannya masih memeluk pinggang Asia dengan posesif, seolah-olah menjaga Asia supaya tidak terlepas darinya.

"Selamat datang di rumah." Suara lelaki itu entah kenapa terdengar datar, dingin dan penuh perhitungan.

Asia mendongakkan kepalanya untuk menatap Jenderal Akira, dan menemukan dirinya sedang ditatap tajam oleh mata gelap itu, tatapan Akira kepadanya begitu dalam, seolah berusaha menelisik jauh ke dalam hatinya.

"Kenapa menatapku seperti itu?" Asia sebenarnya masih merasakan perasaan takut yang menggelayut karena mengetahui siapa lelaki yang berdiri di depannya.

Tetapi lelaki ini suaminya bukan? Tidak seharusnya Asia merasa takut hingga gemetaran...

Dengan gugup, Asia menyembunyikan jemarinya yang gemetaran dibalik lipatan jaket kebesaran milik Akira yang dipakainya, menunggu ketika lelaki itu memilih memberikan jeda yang lama atas pertanyaannya dengan menatapnya masih dengan begitu tajam.

The General's WifeWhere stories live. Discover now