The General's Wife Part 5 : Siapakah Cesar?

170K 8.7K 394
                                    

Part 1-10 Free Publish untuk umum. Part 11 ke atas Privat Publish hanya untuk follower    

***

"Mungkin kau akan merasa tidak nyaman, tapi nanti aku akan menempatkan beberapa pengawal pribadi khusus untuk menjagamu. Siang ini mereka akan kukirim kemari."

Akira memasang kancing paling atas jubah militer hitamnya, lalu berbalik menatap Asia yang duduk di tepi ranjang dengan buku terbuka di pangkuannya.

Sang Jenderal memiliki berbagai koleksi buku-buku berharga di rak buku seluas sisi dinding di ruang bacanya, peninggalan masa lampau yang rupanya berhasil diselamatkan pada masa perang berkecamuk. Koleksi buku ini mungkin tiada duanya karena sebagian besar buku ini pastilah sudah musnah karena perang.

Dan Asia - yang baru sadar bahwa dia suka membaca - tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk langsung melahap buku menarik pertama yang diambilnya dari rak buku itu.

"Bukankah rumah ini sudah di kawal ketat?" Asia mengerutkan keningnya mengingat banyaknya pasukan pengawal militer yang lalu lalang di sekeliling rumah. "Sepertinya aku akan aman di sini tanpa tambahan pengawal lagi."

Akira menyipitkan matanya, "Kau tidak tahu betapa lihainya musuh-musuh-musuhku. Apalagi setelah aku mengumumkan kehamilanmu kepada khalayak."

"Musuh-musuhmu mengincarku karena aku mengandung?" Asia terkesiap dan tiba-tiba merasa  merinding.

Akira tersenyum tipis, lalu melangkah dan berdiri tepat di depan Asia yang masih duduk di tepi ranjang. Posisinya yang membelakangi jendela membuat sinar matahari yang berhasil memenangkan persaingan dengan hujan salju, menyeruak lembut dari punggung dan rambutnya, menciptakan siluet indah laksana malaikat.

Bukan malaikat - Asia membatin, sedikit mengkerut menatap sang Jenderal yang terbungkus pakaian serba hitam - Mungkin lelaki di depannya ini lebih cocok dideskripsikan sebagai iblis.... yang sangat tampan...

"Menjadi isteriku saja sudah membahayakan nyawamu, apalagi kau sekarang sedang mengandung anakku." Akira mengulurkan jemarinya dan menyentuh lembut pipi Asia, "Tetapi aku akan menjaga isteri dan anakku."

Lalu tanpa diduga, sang Jenderal membungkukkan badan dan mengecup dahi Asia, dan kemudian tanpa kata melangkah pergi meninggalkan Asia duduk termangu sendiri, masih terlingkupi oleh suasana magis yang memenuhi seluruh ruangan.

***

Ketika Asia membuka matanya, dia berhadapan dengan Akira yang duduk di tepi ranjang, setengah membungkuk ke arahnya, dan menatapnya dengan tatapan membara penuh kemarahan.

"Sadarkah kau apa yang terjadi kepadamu?", suara Akira mendesis seolah menahankan diri supaya tidak meledak, bahkan gerahamnya mengetat penuh kemarahan.

Kenapa lelaki ini tampak begitu murka?

Sebelum Asia bisa menelaah pertanyaannya, Akira tiba-tiba bangkit, menumpukan tubuhnya diranjang, dan dengan gerakan secepat kilat tanpa Asia sempat menghindar, Akira mencengkeram leher Asia dengan cengkeraman kencang yang ahli.

Sedikit gerakan saja lelaki ini akan mematahkan lehernya dan membunuhnya.

Asia membeku - merasa takut - jantungnya berdentam keras seakan memukul-mukul rongga dadanya.

Akira sendiri mendekatkan wajahnya hingga hidungnya hampir menyentuh hidung Asia, matanya menatap nyalang sementara cengkeramannya semakin kuat, membuat Asia megap-megap.

"Dokter bilang kau sedang mengandung anakku...." , tatapan lelaki itu menajam, "Jadi karena itu kau mencoba bunuh diri, eh?"

Bunuh diri? ........... Kenapa dia harus mencoba bunuh diri....?

The General's WifeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora