Chapt-- 55• Improve (2)

827 31 0
                                    

Sorry, typo bertebaran, hati-hati matanya..
Gabut, otw sekolah jadi updet aja, hihi...

Happy Reading 🍒

"eungh, gue dimana?" Gumamnya parau seraya mengerjabkan kedua matanya. Di gerakkan matanya menatap sekitar dan ia pun terkejut lalu terduduk.

Menunduk, menatap tubuhnya yang ternyata masih sama seperti yang tadi ia pakai. Ia menghembuskan napasnya lega.

Tenggorokannya terasa kering, ia butuh minum. Kirana melirik jam, ternyata pukul tiga pagi. Ia pun menyibakkan selimutnya, berjalan keluar kamar seraya mencepol rambutnya asal.

Rumah masih petang, begitupun di luar. Ia menuju dapur lalu membuka kulkas. Mengambil botol air lalu duduk di kursi makan.

Ia melepas kancing seragamnya, hingga memperlihatkan tangtop nya. Ia menegakkan minuman dingin itu hingga setengah.

Tiba-tiba perutnya berbunyi, ia lantas menghembuskan napasnya dan bersandar.

"Makan apa ya enaknya jam segini?" Gumamnya bertanya dengan diri sendiri.

"Non, Kirana?"

Ia menoleh saat Bi Mintil memanggilnya. Terlihat wanita yang sudah berumur itu mendekatinya.

"Iya, bi."

"Ngapain jam segini di dapur?"

"Tadi haus BI, tapi sekarang laper juga. Ada makanan gak ya?"

"Ada, mau dibuatkan apa? Oh, ya. Ada martabak manis juga. Kalau mau akan bibi panaskan." Ucap Bi Mintil yang ingat pemberian Nicholas.

Mendengar martabak manis, membuat Kirana langsung mengingat Nicholas.

"Dari siapa, bi? Nicholas?"

"Iya, non. Gimana?"

Berpikir sejenak kemudian mengangguk.

"Oke, sebentar ya non."

"Iya."

Selagi menunggu, Kirana mendongak. Menatap langit-langit dapur. Sedang memikirkan berbagai hal.

Hidungnya kempis saat mencium aroma enak. Matanya langsung tertuju pada piring yang di bawa bi Mintil.

Tak sadar ia pun tersenyum.

"Ini, dia. Silahkan di makan ya, non."

"Iya, eh, bibi mau kemana?"

"Ke kamar, kenapa non?"

"Temenin aku bi. Aku gak bisa makan segini banyaknya."

"Tap--"

"Udah gak ada penolakan. Oke?"

"Oke, deh. Gak papa nih?"

"Iya, udah ayo ambil."

Akhirnya mereka makan berdua. Kirana mengambil martabak manis yang ada kacangnya. Sedangkan bi Mintil yang cookies.

"Oh, ya Bi. Kok bisa ya aku berada di kamar? Perasaan... Kemarin aku gak merasa jalan ke kamar." Ungkap Kirana yang sudah kepo.

BI Mintil menelan martabak manis nya yang sangat enak. "Den Nicholas yang semalem nganterin dan gendong non ke kamar." Jawabnya enteng.

Kirana membulatkan matanya, kemudian terbatuk karena terkejut. Ia minum lalu kembali bertanya dengan tampang yang tidak biasa. "Hah, gendong? Bibi gak salah?"

"Enggak, kan bibi yang semalam buka in pintu. Sweet banget Lo kalian berdua, bibi jadi iri. Hehe."

Pipi Kirana bersemu, ia pun mengalihkan pandangannya seraya menggigit martabaknya kembali.

TRIANGEL LOVE OF THE TWINS [TAMAT]Where stories live. Discover now