Chapt-- 72• Barbeque, (2)

735 35 0
                                    

Mendengar alunan lagu dengan bahasa asing membuat Kirana, Nicholas, dan Juna mendongak dan menatap sumber suara.

Mereka menyatukan alis heran melihat Bella yang sedang tertawa keras sambil menggoyangkan tangannya. Dan disusul Ronald yang berlari pergi menjauhi gadis itu.

"KAMBING!! TELINGA GUE GAK SUCI LAGI GARA-GARA DENGER LAGU ORANG PLASTIK!" Teriak Ronald heboh. Berlari cepat menuju Juna.

"Mereka ngapain, sih?" Tanya Kirana bingung.

"Udah biarin aja. Mereka emang aneh!" Balas Nicholas. "Ayo ke Juna. Terus kita cuci tangan!" Ajak Nicholas Jang disetujui Kirana dengan anggukan.

Kedua pasangan kekasih itu berjalan menuju Juna. Ia melihat Ronald yang sedang berada di samping cowok berkaca mata itu dengan bibir yang komat-kamit komplit dengan wajah yang ditekuk.

"Heh, nih panggang! Gue sama Kirana mau cuci tangan dulu!"

Juna dan Ronald menoleh, juna mengiyakan perkataan Nicholas lalu mulai memanggang makanan tersebut. Nicholas dan Kirana pun pergi menuju dapur untuk mencuci tangannya.

Sepeninggalnya mereka berdua, Juna langsung menarik tangan Ronald agar cowok itu mau membantunya. "Nih, loh yang kipasin, gantian! Capek gue!" Perintah Juna sambil menaikkan kacamatanya yang merosot.

Ronald mendengus panjang, dengan sangat terpaksa ia menyahut kasar kipas tangan dari tangan dan juga alay pengapit/penjepit? Dari tangan Juna. Dan mulai mengerjakannya.

Bella masih asik di gazebo tanpa mau membantu dua pemuda itu. Ia lebih asik menonton Vidio Korea di ponsel Juna daripada berada di dekat mereka.

Kirana dan Nicholas kembali dari dalam rumah dengan bergandengan tangan. Kirana menoleh, menatap Bella yang masih sibuk dengan ponselnya, dan Nicholas yang menatap depan.

Tuh anak bukannya bantuin malah main ponsel mulu! Batin Kirana.

Mereka sampai di dekat Juna dan Ronald. Ingin tahu bagaimana keadaan di sana. Dan lihat, sebagian makanan yang mereka panggang gosong membuat Nicholas serta Kirana membulatkan matanya.

"Ini makanan apa makanan?" Gumam Kirana tak percaya.

Ronald nyengir lebar, membuat Nicholas ingin menjitak kepala itu.

"Udah jadi?" Tanya Bella tiba-tiba, ia berdiri di samping Kirana dan menganga lebar. "WHAT THE.. ITU APAAN? JELEK BANGET!"

Ronald yang terkejut dan tidak percaya pun menatap Bella dengan kesal. Andai dia bukan cewek sudah ia ajak aku jotos! "He, diem aja deh Lo daripada teriak-teriak!"

Bella yang masih terkejut pun menatap Ronald. "Biarin! Itu kenapa bisa gosong gitu? Ampun dah... Mirip Lo, Nald!"

Mendengar itu, mereka tertawa kencang kecuali Ronald yang ingin menangis. Bella yang paling kencang saat tertawa, puas membuat cowok itu kesal.

"Annabelle kalau ngomong suka bener!" Timpal Nicholas setelah tawanya redah.

"Lo ngeselin banget sih? Udah untung gue mau bakat nih daging. Daripada Lo? Cuma diem aja kayak patung berlumut!" Cibir Ronald yang sensi dengan Bella.

Bella menggeleng pelan, berusaha mengatur napasnya. "Biarin! Yang penting cantik!"

Ronald berekspresi seakan-akan ingin muntah ketika mendengar ucapan Bella membuat gadis dengan kemeja warna biru laut itu mendecap sebal.

Akhirnya, mereka semua mulai memanggang bersama-sama. Saling berbincang, tukar cerita, dan tak lupa saling menjalihi satu sama lain.

Tak lama, sosis serta daging tersebut jadi. Meskipun penampilannya rada gosong itu tak membuat senyum merekah mereka luntur.

TRIANGEL LOVE OF THE TWINS [TAMAT]Where stories live. Discover now