12. Bear a Burden

4.1K 639 51
                                    

"Nginep dirumah cewek lo sana,, dia tuh selalu sendirian di sana tiap waktu!" Usir Seungmin dan berniat menutup kembali pintu rumahnya.

Tapi dengan cepat ditahan oleh Hyunjin.

"Sok tau ah. Lo juga, cuman numpang gini aja pelit banget sih?! Gua bisa beli makan sendiri, gue cuman butuh atap lo doang! Lagian kan gue jarang nyusahin lo, Min! Malah seneng kan lo ada gue, banyak makanan!"

"Gua serius, Jin. Lo mau sampe kapan juga di sana nggak ada yang marah. Daripada di sini, nyonya besar ngomel-ngomel terus. Lo tau sendirikan dia nggak bisa keberisikan, sedangkan lo ribut terus kalo mabar, mana omongannya kasar lagi. Dia ngomelnya sama gue nying, abis lo pergi."

"Lo tau dari mana?! Nanti yang ada ini cuman bujukkan lo lagi??" Tanya Hyunjin serius.

Seungmin akhirnya membiarkan pintunya terbuka karena melihat perubahan mimik wajah Hyunjin. "Ya taulah. Bokap gue kan temanan sama bokapnya Serra. Bokap gue aja jarang pulang, apalagi bokapnya yang kalo gak salah di tingkat tertinggi gitu. Pokoknya tu cewek tajir lah. Udah, lo kesana aja,,"

Karena Saran Seungmin tadi, Pria itu benar-benar pergi kerumah Serra Serkarang.

Ia bahkan sampai tertidur si sofa sangking keasyikkan menonton TV.

Karena lapar, Hyunjin akhirnya terbangun dan mencari Serra ke kamarnya.

"Ser?" Panggil Hyunjin.

Panggilan itu membuatnya menoleh, dan yang ia temukan setelahnya adalah Hyunjin dengan muka bantal yang masih saja tampan.

"A-apa..?" Tanyanya yang gugup saat pria itu membuka pintu kamarnya.

"Ser,, gue laper,," Ujar Hyunjin kemudian

+++++

"Gue gak bisa masak Jin,, tapi gue ada bahan makanan kok,," Tutur Serra saat keduanya sudah berada di dapur.

"Yaudah lo masak nasi aja, biar lauknya gue yang masak." Balas pria itu lalu berjalan ke kulkas.

Hyunjin mengeluarkan satu ikat sayur bayam, 3 buah kentang, ayam fillet, dan bawang bombay.

"Untuk urusan masak gue mah jago, udah lo siapin alat-alat atau apa kek sana. Gak usah nontonin gue. Urusan dapur, percaya sama gue, Ser!" Titah Hyunjin yang sukses membuat Serra tersenyum tanpa sadar.

Sikap natural yang Hyunjin tunjukkan begini, sebenarnya sudah bisa membuktikan jika Hyunjin sebenarnya pria yang manis. Namun sikap orang memang berbeda-beda. Serra tidak bisa melarang Hyunjin jika pada kenyataannya pria itu masih membencinya.

+++++

Guanlin berdiri dari kursi tunggu yang 30 menit yang lalu ia duduki itu.

Sekarang giliran pesawatnya yang akan melakukan penerbangan. 

Ia juga sudah berpamit pada Felix jika akan pergi hari ini. Tapi pria itu enggan mengantar kepergiannya.

Sebenarnya, selama kurang lebih satu tahun setengah Guanlin bersekolah di Korea, ia tidak memiliki banyak teman akrab. Hanya sekedar kenalan saja, karena Guanlin adalah pemain aktif basket dan juara umum angkatan. Oleh karena itu ia banyak di kenal orang.

Solitude | hhj ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang