Calon Menantu ?

6K 338 25
                                    

"Imut" gumam Devan pelan melihat Niki yang tidur terlelap tepat disampingnya yang berbantalkan dengan lengan Devan.

Tanpa disadarnya tangannya sudah melayang kewajah Niki, mulai dari mata yang menampilkan bulu mata yang lentik, terus menelusuri hidung yang mancung namun kecil, pipi yang tembem yang selalu berubah warna kalau Devan melayangkan rayuan gombalnya, berakhir ke bibir Niki yang kecil namun penuh.

Sekilas Devan mengelus bibir tersebut dengan ibu jarinya, tapi kemudian entah keberanian dari mana sehingga Devan berani mendaratkan bibirnya cukup lama di bibir Niki.

Tiba-tiba Devan melepas bibirnya dari bibir Niki ketika Niki merasa terganggu dari tidurnya. Tetapi beberapa menit kemudian Niki makin mendempetkan tubuhnya dengan tubuh Devan, yang membuat Devan bisa mencium dengan jelas bau dari tubuh Niki

"Perasaan baru bulan kemarin gue cium perfume ni cewek, sampai pengen bawa pulang ke apartment, dan sekarang dia tidur disamping gue, pakai meluk segala" gumam Devan masih menatap wajah Niki yang masih terlelap dengan damai

"Tuhan? Kalau aku ngelakuin hal diluar batas, maaf kan aku. Aku gak kuat ngelihat makhluk mu yang seperti ini. Jujur ini di luar kendali ku" batin Devan memonolok kepada tuhan

****

Sesampainya di Jakarta, seperti permintaan Dian -mamanya Devan, Devan langsung meluncurkan mobilnya ke halaman rumah yang super megah, dimana memiliki parkiran yang luas dan berjejer beberapa mark mobil ternama dan taman bunga yang sangat luas, yang siapa saja melihatnya akan langsung jatuh cinta sama taman bunga tersebut

"Itu taman bunga mama, mama paling suka ngabisin waktu luangnya disana" ujar Devan menyadarkan Niki akan ketakjubannya pada taman bunga yang dibilang Devan milik mamanya

Niki merupakan salah satu pecinta tanaman, makanya dia lebih takjub dengan taman bunga tersebut, Dari pada mobil mewah yang bejejer di parkiran tadi

Niki menganggukkan kepalanya mendengar penjelasan Devan tadi. Diliat dari tanaman yang dipilih mamanya Devan, Niki menebak kalau mama bossnya ini merupakan salah satu wanita yang ceria dan ramah.

Tapi mengingat betapa galaknya mama bossnya itu waktu berbicara dengannya di telfon, membuat Niki menggelengkan kepalanya biar menghilangkan pikiran negative dari otaknya

"Kamu kenapa? Tegang gitu. Belum di apa-apain juga masa udah tegang sih" goda Devan menyadarkan kembali pikiran Niki yang pergi entah kemana

Sontak Niki melototkan matanya mendengar ucapan yang baru saja di lontarkan oleh bossnya itu

Devan mengusap sekilas mata Niki "biasa aja matanya, ntar naksir aku lagi" goda Devan diiringi kekehan meninggalkan Niki yang masih terbengong-bengong dengan perubahan bossnya sekarang ini

"Kadang kaku, kadang jayus, kadang sok jadi playboy. Kepribadian ganda ni boss gue" ucap Niki pada dirinya sendiri

"Tapi bisa banget bikin jantung gue lari marathon gini" sambung Niki yang masih sibuk menatap kepergian bossnya

Devan memutar tubuhnya kebelakang, tenyata Niki seketarisnya masih setia pada posisi pertamanya, bengong menatap dirinya. Dan dengan beberapa langkah, Devan menyamperi niki kembali dan menarik tangan Niki kemudian digenggamnya erat "Mau sampai kapan disini? Hayuk masuk, mama udah nungguin didalam"

"Tapi Pak eh mas, eh aduh saya mesti panggil apa di depan ibu?" Tanya Niki yang mulai gugup, pasalnya beberapa langkah lagi mereka sudah akan masuk kedalam rumah besar tersebut

"Panggil mas aja, inikan diluar kantor. Kamu santai aja, mama orangnya baik kok" ucap Devan mencoba menenangkan kegugupan Niki dengan cara mengelus pergelangan tangan Niki

Get Married With My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang