07. I Told You

1.4M 138K 221K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading


Jaemin membuka pintu utama rumahnya, kemudian menutupnya perlahan. Dia menanggalkan sepatunya yang kotor dan basah, menyisakan tubuhnya yang lembab karena air hujan.

Keluarganya terlihat berkumpul di ruang tengah. Ayah, ibu, dan Jeno. Jaemin tidak tahu kapan saudaranya itu pulang karena setahunya Jeno sedang latihan basket.

Ah, tentu saja di batalkan karena hujan.

Anak itu berhenti di ruang tengah, kemudian membungkuk dalam di hadapan ketiga orang tersebut.

Sang ayah sedang menghadap laptopnya, ibunya terlihat menikmati secangkir teh sambil membaca-baca majalah, sementara Jeno bersila di atas sofa sambil bermain ponsel.

"Kenapa kamu hujan-hujanan?"

Langkah kaki Jaemin yang hendak membawanya ke kamar, terhenti karena suara dingin sang ayah.

Anak itu mengulum bibir, dia tidak menjawab.

"Bersihin lantainya! kan jadi basah!" ibunya mendecih. "Sekalian bersihin dapur, banyak piring kotor bekas makan malam"

"Bersihin kamar gue juga" Jeno mengangkat tangan, lalu menyamankan posisi duduknya.

Jaemin menghela samar, kemudian mengangguk.

Sementara itu, Jeno terlihat memandangi sosok Jaemin dengan aneh. Bahkan sampai Jaemin menyingkir dari sana, Jeno terlihat berpikir.

Jaemin sedang memegang ponsel tadi, dan di ponsel itu ada sebuah gantungan yang lucu jika Jeno tidak salah lihat.

Gantungan berwarna ungu. Jeno merasa bahwa dia pernah melihatnya. Tapi kapan dan dimana, dia tidak ingat.

.
.

"Dek"

"Asdfghjkl!!"

Aku terperanjat. Terkejut yang benar-benar terkejut ketika baritone kakakku tiba-tiba menyapa di keheningan kamar. Aku yang sedang duduk di kursi belajar, bahkan nyaris terjungkal. Sungguh.

"Apa sih" Kak Jaehyun mengerutkan kening heran ketika melihat responku.

"Ketuk pintu dulu dong! Kaget nih!" seruku kesal.

Laki-laki bertubuh tinggi itu memutar bola matanya jengah, kemudian mendecak.

"Siapa nyuruh ngelamun? Bukannya serius belajar" ujarnya, lalu melangkah masuk ke dalam kamar. Berjalan sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. Astaga, dia terlalu banyak gaya.

[✔] 1. DEAR JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang