11. Close to You

1.2M 113K 158K
                                    


Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading


"Kenapa kamu hilang..."

Aku masih terisak. Jaemin melepaskan pelukannya, kemudian kedua tangannya menangkup wajahku, memandangku yang menunduk dari jarak dekat. Air mataku yang bercampur hujan, benar-benar tak bisa berhenti.

"Aku takut"

Kemudian, aku mendongak. Menatap kedua mata Na Jaemin yang hitam dan bening. Dia tersenyum.

"Maaf aku buat kamu takut. Maaf sudah meninggalkan kamu, aku menyesal"

Menghela napas setelah melihat kondisi Jaemin dari jarak sedekat ini, aku meraba luka-luka itu.

"Ada apa selama 5 hari ini?"

Respon Jaemin tidak seperti yang kuharapkan, dia hanya tersenyum, kemudian menggeleng.

"Na..."

Anak itu mengambil tanganku yang menyentuh lukanya, menggenggamnya dengan erat. Menautkan jari-jari diantara kami.

Dia mengangguk, tersenyum dengan sangat menawan. Seolah mengatakan padaku bahwa dia baik-baik saja, bahwa tak ada apapun yang terjadi, dan semuanya tak ada yang perlu di khawatirkan.

"Aku akan menceritakan semuanya nanti pada kamu. Nanti, tidak untuk saat ini"

Yang bisa kulakukan saat ini hanyalah menghela pasrah. Aku tidak bisa memaksa Jaemin untuk menceritakan apa yang telah terjadi, hanya bisa menunggu.

Aku tidak mau menjadi bebannya.

"Sudah, jangan menangis, kamu jadi terlihat lebih cantik" Katanya. Kemudian mengusap kedua mataku dengan ibu jarinya.

Aku tertawa kecil, kemudian memukul bahunya dengan sebal. Di saat seperti ini sempat-sempatnya dia berkata seperti itu.

"Ayo berteduh" ajaknya.

"Bukannya kamu suka hujan?"

"Iya suka, tapi tidak begini juga. Lagipula kamu kan tidak suka"

Aku mendengus geli. Memangnya siapa yang suka hujan-hujanan begini?

Cuma Na Jaemin.

"Basah" bibirku melengkung ke bawah.

[✔] 1. DEAR JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang