✔Chptr.1

78 55 101
                                    

 Jangan lupa tinggalkan vote dan comment kalian yaa ✨️

🍃

         Mentari pagi pada awal bulan November ini membuatku merasa sejuk. Cuaca yang bisa dibilang tidak terlalu buruk. Aku memasang dasiku, menyisir rambutku dan memakai sedikit liptint dibibir ku agar terlihat segar. Aku memasang sepatu dan setelah selesai aku keluar dari kamarku untuk sarapan.

Aku melihat mama yang sedang mengolesi selai di atas roti.

"Pagi ma." Aku menyapanya sambil menarik kursi.

"Pagi juga Ran. Kamu mau sarapan apa?"

"Roti aja ma. Tapi aku mau bawa nasi goreng buat makan siang, hari ini aku pulang telat karena ada tugas kelompok."

"Yasudah, biar mama siapkan bekalnya. Kamu sarapan aja dulu." Aku mengangguk dan mulai memakan roti untuk sarapanku.

Setelah selesai menyiapkan bekal, mamaku naik ke lantai atas. Apalagi kalau bukan meneriaki Kak Fatih.

Itu menjadi salah satu hiburanku saat pagi, melihat Kak Fatih dicubit mama, dipukul dibagian belakang ataupun diguyur pakai air.

"Cepetan, antar Rani sekolah Fatih! Atau kamu mau mobil mu itu dibawa sekolah sama adekmu?" Teriak mama sambil menuruni anak tangga. Mama terlihat kesal sekali, ia sampai mengoceh sendiri saat menuju ke dapur.

Dari atas aku dengar teriakan Kak Fatih. "Jangan! Dia bahkan belum punya SIM."

Kak Fatih tidak pernah mengizinkanku untuk membawa kendaraan, terutama mobil. Dia memilih untuk mengantarkan aku dalam keadaan tidak berpakaian daripada harus melihat aku mengendarai mobil. Itu adalah salah satu aturan kak Fatih yang harus aku patuhi. Kak Fatih selalu membuat aturan baru jika itu demi keselamatan ku. Walaupun ada dari aturannya yang mungkin tidak masuk akal.

"Nanti pulangnya dijemput jam berapa?" Tanya kak Fatih saat mobil kami sudah berada tepat di depan pagar sekolahku.

"Nanti aku chat kak. Aku hari ini ada tugas kelompok, jadi ngga tau pulang jam berapa."

Kak Fatih mengangguk. "Belajar yang bener."

Aku yang hendak membuka pintu mobil menoleh kearah kak Fatih. "Jangan remehkan aku soal belajar kak." Kak Fatih yang mengerti maksudku hanya nyengir. Dia padahal sudah tau kegilaan ku dalam belajar.

Saat aku sempurna turun dari mobil, aku melambaikan tanganku kearah kak Fatih. " Hati-hati kak." Setelah dia membalas lambaian ku, ia pun langsung melajukan mobilnya dan hilang dibelokan.

Aku menarik nafas panjang sebelum melangkahkan kakiku. Saat ku lirik jam tanganku, ternyata masih jam 06:45. Waktu yang sangat pas untukku menenangkan pikiran ku sejenak sebelum upacara.

Baru saja aku ingin melangkah, ada suara yang memanggilku dari belakang.

"Ran!"

"Oh, hai Adzra. Tumben cepet?" Tanyaku padanya saat dia sudah berada di dekatku.

Dia mendecak. "Lo tau kan, kak Mira itu sebulan ini perginya cepet terus. Mau ngga mau gue juga harus cepet."

"Hahaha, kenapa ngga naik angkutan umum aja?"

"Hell no. Lebih baik gue jalan Ran, trauma gue naik angkutan umum." Adzra menyilang kan tangannya menunjukkan dia menolak.

Fulfilled [ON GOING]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum