84. 1 years

139 5 0
                                    

Sudah setahun setelah kepergian Lion,
Dan hal itu masih membekas didalam hati Tania.

Hari ini,
Dirinya telah memasak makanan kesukaan Lion.

Namun, Tiba-tiba benaknya terasa sakit saat melihat Lion sudah tidak lagi menunggunya diatas meja makan.

Tania pun bergegas masuk kedalam kamarnya.

Entah perasaan sakit yang tidak bisa ia jelaskan,
Dirinya membuka laci meja rias nya untuk mencari sisir.

Betapa terkejutnya dirinya,
Dilihatnya amplop berwarna coklat.

Ia heran siapa yang meletakkan nya disini?

Tania membukanya,
Didalam amplop itu terdapat sejumlah uang yang sepertinya sangat banyak.

Dibawah amplop itu ada secarik kertas.

Ia membacanya.
Apa kabar Ma? Mungkin setelah Mama menemukan ini,
Lion udah ga ada disamping Mama.
Entah Lion pergi untuk sementara
ataupun untuk selamanya.
Ma, Ini uang dari hasil kerja keras Lion.
Maaf kalau Lion terpaksa harus balapan,
Karena untuk Lion cuma ini satu-satunya jalan keluar dari masalah ekonomi yang menerjang keluarga kita.
Lion harap gaji Lion bermanfaat buat Mama

Salam sayang
Lion~

Tak sengaja,
Tania semakin meneteskan air matanya.
Dirinya akan menyalahkan takdir,
Apabila dihadapkan dalam posisi seperti ini.

Tiba-tiba...
Tok..tokk.
Seseorang mengetuk pintu rumahnya.

Tania bergegas membukanya.
Dilihatnya dua orang remaja tengah berdiri didepan pintu rumahnya.
Ya! Mereka adalah Devan dan Rio.

"Devan, Rio, Masuk" Sahut Tania.

"Makasih Tante" Balas Devan.

Mereka memasuki rumah Tania.

"Sini,Kalian pasti belum makan kan? Kebetulan tante masak banyak didalam.Yuk kalian makan dulu" Ucap Tania.

Ia membawa Devan dan Rio ke ruang makan.
Dimana sudah tersedia masakan lezat disana.

"Wahh enak banget nih pasti tante!" Ucap Devan.

"Ayo dong kalian cobain" Balas Tania.

Devan dan Rio menyantap makanan itu dengan lahapnya.

"Emm, Begini tante. Kedatangan kami sebenarnya kesini itu buat mengenang kepergian Lion" Ucap Rio.

Devan dan Rio tak lama pun menghentikan aktivitas makannya.

Tania tersenyum,
Begitu sangat beruntungnya dia, Anaknya memiliki sahabat-sahabat yang sangat peduli dan berbaik hati padanya.

"Jadi, Kami ingin mengajak tante buat ngunjungin makam Lion" Sahut Devan.

"Emm,Tante beruntung sekali Lion punya sahabat yang baik seperti kalian. Lion pasti bahagia dialam sana" Balas Tania.

"Kami juga senang kalau bisa bantu Tante" Ucap Devan.

"Yaudah,Kalian tunggu sebentar ya. Tante mau siap-siap dulu" Balas Tania.

**

Tak lama, Tania telah siap mengenakan pakaian untuk ziarah ke makam Lion.

Mereka pun berangkat kesana.

Sampainya dimakam.
Begitu terkejutnya Tania,
Di makam anaknya itu,
Selalu ada sebucket bunga mawar berwarna-warni didepan nisan nya.
Padahal, Ia tak pernah menaruhnya disana.

Siapakah yang memberikannya?

"Tante kenapa?" Tanya Devan.

"Setiap tante kesini, Selalu ada bunga mawar itu. Tante ga tau siapa yang naruh disana" Balas Tania.

"Menurut tante siapa yang sering datang kesini?" Tanya Devan.

"Tante ga tau, Menurut tante ya cuma tante yang sering datang kesini. Terlebih keluarga tante juga ada di luar kota. Jarang mereka datang kesini" Balas Tania.

"Emm, Mungkin Raina tante. Coba Rio telfon" Ucap Rio.

Tania duduk didepan makam anaknya itu.
Begitu juga Devan.
Sementara Rio, Ia sedikit menjauh untuk menelepon Raina.

"Hallo? Rai?"

"Kenapa yo?"

"Gue mau tanya sama lo, Tapi tolong lo jawab jujur ya?"

"Iya,Kenapa?"

"Lo ya yang naroh bunga mawar didepan nisan Lion?"

"Iya, Memangnya kenapa yo?"

"Ga, Gapapa. Tante Tania nanyain"

"Oh, Iya gue yang naruh. Supaya Lion inget terus sama gue"

"Hmm, Ok. Thanks ya Rai."

"Lo ada di makamnya Lion sekarang?"

"Iya"

"Habis itu boleh ga lo kerumah gue sama Devan?"

"Oh ok, Nanti gue kesana"

**

Sepulang dari ziarah,
Devan dan Rio bergegas menuju rumah Raina.

Tak ingin menghabiskan waktu lama diperjalanan,
Mereka telah sampai didepan rumah Raina.

Raina langsung mempersilahkan kedua temannya itu masuk kedalam rumah.

"Kalian duduk dulu disitu, Gue ambilin minum" Ucap Raina.

"Lo ngapain sih ngajak gue kesini?" Tanya Devan pada Rio.

"Raina yang minta gue kesini pas tadi gue telfon" Balas Rio.

Tak lama, Raina datang sembari membawa minuman.

"Rai, sebenarnya tujuan lo nyuruh kita kesini buat apaan sih?"
Ucap Devan.

"Hari ini gue minta bantuan kalian buat siapin BIRTHDAY planner gue" Balas Raina.

"Lo ulang tahun?" Tanya Rio.

"Besok" Balas Raina.

"Wih bisa samaan gitu" Ucap Devan.

"Sama siapa?" Tanya Raina.

"Lo inget ga sih kalau hari ini itu satu tahunan setelah Lion pergi?" Balas Devan.

"Tau, Gue juga berharap banget dia dateng. Dan dia ga mungkin ga dateng. Gue yakin dia pasti dateng" Ucap Raina.

"Terus lo mau siapin sesajen gitu biar dia dateng?" Balas Rio.

Raina menatap tajam Rio.

"Sst!" Ucap Devan pada Rio.

"Maksud gue, Sesajen itu kembang api. Kan menarik gitu kalau ada kembang api, mercon, bom iya kan?" Sahut Rio.

"Jadi kalian mau ga bantuin gue?" Tanya Raina.

"Lo tenang aja Rai, Semua nya pasti beres! Kita mau kok bantuin lo. Iya ga Yo?" Ucap Devan.

"Bener banget! Beres pokoknya" Balas Rio.

StainWhere stories live. Discover now