3

31.4K 1.9K 71
                                    

"Kau harus ikut kami Lucky," Ucap salah satu dari ketiga orang tersebut dan berhasil membuat Lucky kaget sekaligus bingung.
-
-
-
-
-
"kalian siapa? Dan kenapa aku harus ikut bersama kalian? Kemana kalian akan membawaku?" Tanya Lucky berturut-turut dengan wajah yang tidak bisa diartikan.

"Perkenalkan, namaku adalah Royan. Lalu wanita berambut coklat itu Anne. Dan terakhir, pria berambut coklat dengan mata biru itu Smith," Ucap pria berambut hitam tersebut dengan ramah.

"Tunggu, bukannya lelaki berambut coklat itu yang tadi habis aku tabrak di toko buku? Kok dia bisa ada disini, perasaan tadi barusan ketemu," Batin Lucky.

"Kami bertiga kesini ingin menjemput mu untuk ikut bersama kami ke Wunderinsel," Ucap wanita berambut coklat yang tidak lain adalah Anne.

"Apa itu Wunderinsel?" Tanya Lucky dengan wajah bingung.

"Biar aku jelaskan sedikit mengenai Wunderinsel. Wunderinsel adalah tempat dimana para penyihir tinggal. Dan kau adalah seorang penyihir, oleh karena itu kami akan membawa mu," Ucap Anne singkat tetapi penuh penekanan.

Lucky yang mendengar kan ucapan Anne barusan langsung berpikir bahwa itu semua hanya khayalan. Bagaimana mungkin di dunia yang sudah modern ini masih ada penyihir dan hal-hal diluar nalar manusia.

"Penyihir?Apa kalian sudah tidak waras? Penyihir hanya mitos dan hanya ada di dalam dongeng," Bentak Lucky kepada ketiga orang didepannya.

"Kau tidak akan pernah tahu jika kau tidak ikut bersama kami," Ucap Pemuda bermata biru tersebut dengan dingin.

Lucky terkejut karena kali ini Smith yang berbicara. Lucky pun segera menoleh ke arah Smith, dan mata mereka bertemu. Lucky kagum dengan wajah Smith yang menurut nya menarik, dengan mata biru seperti dirinya.

"Ikutlah nak, mereka akan membawamu ke tempat yang semestinya" Ucap Emily yang sukses membuat Lucky menatapnya dan memalingkan wajahnya dari Smith.

"Apa yang mommy katakan? Lucky tidak akan pernah pergi dari sini, Lucky sayang sama mommy, Lucky tidak akan pernah meninggalkan mommy," Ucap Lucky dengan air mata yang sudah membasahi pipi mulus nya.

"Kalau Lucky sayang sama mommy, Lucky harus ikut bersama mereka. Mommy bisa jaga diri disini sayang," Ucap Emily yang langsung disambut oleh pelukan hangat Lucky, yang menurut Emily ini adalah pelukan terakhirnya bersama Lucky.
-
-
-
-
-
"Segeralah ikut bersama kami, di depan sudah ada mobil yang menunggu kita," Ucap Royan yang dibalas Lucky dengan tatapan bingung.

"Tapi aku belum beresin barang-barang milikku," Ucap Lucky polos yang hanya dibalas kekehan dari Royan.

"Kau tidak perlu membawa barang-barang mu sayang, disana kau akan mendapatkan barang baru sesuai kebutuhan mu," Ucap Anne dengan lembut. Dan Lucky pun hanya ber-oh ria.

Tanpa Lucky sadari, sedari tadi Smith menatap nya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
-
-
-
-
-
Setelah adegan perpisahan dengan mommy yang memakan waktu sekitar 10 menit tersebut, Lucky langsung menaiki mobil yang sudah disiapkan oleh Royan.

"Emang kalo mau ke dunia sihir bisa pakek mobil?" Tanya Lucky dalam hati.

Setelah memasuki mobil yang menurut Lucky mewah tersebut, Lucky terkejut karena di dalam nya sudah ada Smith yang duduk dengan tenang. Lucky pun segera duduk disebelah Smith, sementara Anne duduk di samping Royan yang sedang mengemudi.

Setelah 10 menit berlalu, kini mobil yang dinaiki oleh Lucky mulai masuk ke dalam hutan. Semakin lama mobil melaju ke dalam hutan, suasan di hutan semakin gelap dan menyeramkan.

Lalu tiba-tiba Royan menghentikan kemudinya dan menoleh kepada Lucky. "Lucky, berpegang lah pada Smith. Kita akan memasuki portal dimensi tanpa gravitasi." Ucap Royan dengan nada serius dan hanya dibalas oleh Lucky dengan tatapan bingung. Tanpa banyak basa basi dan menghiraukan rasa bingung nya, Lucky langsung menggenggam tangan Smith dengan sangat erat. Smith yang melihatnya pun hanya terkekeh kecil. Menurut Smith, Lucky memiliki wajah yang sangat menggemaskan.

Lalu mobil yang dikendarai Royan pun mulai memasuki portal dimensi. Saat memasuki portal dimensi, Lucky  merasa bahwa tubuhnya sangat ringan dan hampir membuat nya melayang-layang. Hal tersebut membuat Lucky semakin merapatkan genggamannya pada Smith.

Lalu, semuanya pun gelap.

Pic Anne

Halo halo, makasih udah baca
Jangan lupa vote n komen
😆

RUBY'S ACADEMY (END)✔️Where stories live. Discover now