Empat

9.3K 1.3K 13
                                    



Jiyeon berhenti menulis ketika bayangan itu kembali melintasi pikirannya.

Sudah dua minggu berlalu semenjak pernikahan mereka, Jaehyun masih bertahan dengan alasan yang sama.

"Aku.. belum mencintaimu."

Jaehyun mengatakannya dengan begitu tenang. Dan tentu saja, itu tidak mengejutkan Jiyeon sama sekali.

"Dan aku tau kau juga pasti begitu. Pernikahan ini terjadi begitu cepat dan tiba-tiba. Aku pikir kita perlu waktu untuk saling mengenal."

Bola mata Jaehyun menatapnya dengan binar kecemasan. Mungkin ia takut menyakiti Jiyeon. Atau justru takut Jiyeon mengadu pada ibunda Ratu bahwa Putra Mahkota tidak menjalankan tugasnya sebagai suami terhadap Putri Mahkota?

Jiyeon membalasnya dengan senyum tipis yang menenangkan. "Gwenchaseumnida, Seja Jeoha. Saya mengerti."

Jawaban itu membuat Jaehyun cukup terkesima. Ia menyembunyikan keterkejutannya, lalu meraih sebelah jemari Jiyeon yang semula bersembunyi dibalik chima miliknya. Menggenggam jemari itu lembut.

"Aku.. belum pernah jatuh cinta." Aku Jaehyun tenang. "Jadi.." Jaehyun berhenti sebentar. Bola mata mereka kembali bertemu. "Ayo mulai segalanya pelan-pelan. Aku akan belajar. Kau pun juga begitu."

Lagi-lagi Jiyeon tersenyum. "Algeseumnida. Saya akan belajar untuk menjadi istri yang baik untuk Jeoha."

Jaehyun terlihat puas dengan jawaban Jiyeon, ia berterimakasih lalu menawarkan Jiyeon untuk berganti baju. Mereka kemudian menghabiskan malam dengan tidur saling bersisian. Sama-sama sibuk menenangkan jantung yang sulit untuk dikendalikan malam itu.

"Putri Mahkota.."

Jiyeon menoleh saat Jaehyun baru saja keluar dari ruangan usai berganti pakaian esok paginya.

"Aboji dan omoni mungkin akan mengawasi kita mulai saat ini. Apa kau keberatan jika aku berkunjung ke Paviliun Eunwolgak setidaknya satu kali dalam seminggu?"

Jiyeon menggeleng paham. Meskipun ia memiliki privasi, tetap saja menolak permintaan Putra Mahkota adalah hal terakhir yang ingin ia lakukan dalam hidupnya.

"Terimakasih atas pengertianmu." Jaehyun merapikan pakaian yang ia kenakan. Lelaki itu akan segera pergi. Tidak ada alasan yang membuatnya harus tinggal lebih lama. Jaehyun menepuk lengan pakaiannya pelan, lalu menatap Jiyeon yang masih berdiri didepannya.

"Aku akan pergi." Ujarnya memberi tau. Namun sebelum ia membuka pintu paviliun, Jaehyun berbalik. Jemarinya menyentuh lengan Jiyeon lembut. "Sebelum kita saling jatuh cinta, mari berteman."

[✔] Crown Prince's First Love | Jung JaehyunWhere stories live. Discover now