Sebelas

8.1K 1.1K 13
                                    

"Putri Mahkota.."

Jiyeon berpaling dan menemukan ibu mertuanya diambang pintu.

"Ibunda Ratu.." panggil Jiyeon lemah, sarat akan rasa takut.

Sang Ratu segera mendekat dan mendekap Putri Mahkota erat. Pagi ini berita tentang Putri Mahkota yang berteriak memanggil suaminya terdengar dan begitu mengejutkan sang Ratu. Ia mengusap helaian rambut lurus Jiyeon, berusaha menenangkan.

Jiyeon tidak dapat menahan isakannya begitu menerima pelukan erat dari sang Ratu. Air matanya mengalir begitu saja saat kilas mimpi yang mendatanginya kembali terulang.

"Ibunda Ratu, boleh saya menyusul Putra Mahkota?"

Sang Ratu tampak terkejut. "Tidak mungkin, putriku. Para lelaki sedang berburu. Lagipula, ini sudah memasuki musim dingin, akan memakan waktu jika menyusul mereka."

Jiyeon menggeleng tidak terima. "T-tapi saya melihat Putra Mahkota.. darah.. beliau—tidak—"

"Tenangkan dirimu, putriku. Ceritakan pelan-pelan apa yang menghantuimu semalam."

Lalu isakan Jiyeon kembali terdengar.

"Mereka akan diserang. Barak Putra Mahkota.. mereka akan diserang!"

"Yang Mulia Raja dan Putra Mahkota membawa cukup banyak pengawal, sayang."

"Tapi ada darah. Ada banyak yang terluka. Dan Putra Mahkota.. dia.."

Jiyeon tak sanggup melanjutkannya, ia kembali menunduk. Terisak memikirkan apa yang akan menimpa suaminya nanti.

"Ibunda Ratu, tolong beri saya izin untuk menyusulnya. Saya mohon."

"Tapi—"

"Biar aku yang menemaninya, Ibunda Ratu."

Selama perjalanan, Jiyeon berada tepat di belakang Doyoung dengan beberapa pengawal lainnya mengikuti.

Doyoung ingin membawanya dengan sebuah kereta, namun Jiyeon terlihat tidak ingin perjalanannya terhambat barang sedetikpun. Menggunakan kereta tentu akan membuat perjalanan menjadi lebih lambat.

Jiyeon ingin menunggangi kudanya sendiri, namun ia tidak diberikan izin oleh sang Ratu. Jadilah kini Jiyeon duduk tepat di belakang Doyoung karena kakak iparnya itu tidak ingin jika Jiyeon berada di depan dan terkena angin musim dingin.

Mereka berangkat pagi buta usai mendapatkan izin dari Ibunda Ratu. Dayang Shin segera menyiapkan peralatan yang sekiranya akan dibutuhkan oleh Putri Mahkota selama berada di barak perburuan nanti.

Dayang yang bertugas melayani Putri Mahkota itu juga ikut pergi bersama rombongan pengawal lainnya.

Mereka menempuh udara dingin dan salju yang mulai turun demi mencegah air mata sang Putri Mahkota semakin turun karena begitu mencemaskan suaminya.

[✔] Crown Prince's First Love | Jung JaehyunWhere stories live. Discover now